Ketahui Gejala Syok Septik dan Penanganan Medis yang Dibutuhkan

Ketahui Gejala Syok Septik dan Penanganan Medis yang Dibutuhkan

Penulis: Dita | Editor: Umi

Sepsis merupakan kondisi yang terjadi ketika tubuh memberikan reaksi yang ekstrem terhadap infeksi. Seperti stroke atau serangan jantung, sepsis adalah keadaan darurat medis yang memerlukan diagnosis dan perawatan yang cepat.

Jika tidak diobati, sepsis dapat berkembang menjadi syok septik yaitu kondisi parah dan berpotensi fatal yang terjadi ketika sepsis menyebabkan tekanan darah rendah yang mengancam jiwa.

Ketika syok septik terjadi, sistem kekebalan tubuh melepaskan bahan kimia yang menyerang jaringan tubuh itu sendiri. Sepsis paling sering terjadi karena infeksi bakteri.

Namun, hampir semua infeksi bisa menyebabkan sepsis jika tidak ditangani dengan baik. Baik sepsis maupun syok septik bisa terjadi pada siapa saja.

Baca Juga: Ketahui Efek Serius dari Sepsis, Cara Perawatan, dan Pencegahannya

Sepsis dan Gejala Syok Septik

Sepsis berkembang ketika tubuh memiliki respons yang luar biasa terhadap infeksi.

Tubuh biasanya merespons infeksi dengan melepaskan zat inflamasi ke dalam aliran darah. Ini mengatur sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.

Ketika tubuh kehilangan kendali atas respons tersebut, itu memicu perubahan yang merusak organ. Akibatnya, organ bisa menjadi tidak berfungsi atau bahkan berhenti bekerja sama sekali. Kondisi ini disebut sepsis.

Dalam dunia medis, ada 3 tahapan yang terjadi pada kasus sepsis yakni:

  • Sepsis. Kondisi ini terjadi ketika infeksi mencapai aliran darah dan menyebabkan peradangan di dalam tubuh.
  • Sepsis berat. Infeksi yang terjadi cukup parah sampai memengaruhi fungsi organ.
  • Syok septik. Infeksi menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis yang bisa menyebabkan gagal napas, gagal jantung, stroke, disfungsi organ, dan bahkan kematian.

Syok septik merupakan komplikasi parah dari sepsis yang bisa mencakup tekanan darah yang sangat rendah, perubahan kondisi mental, dan disfungsi/kegagalan organ.

Tingkat kematian pada pasien yang mengalami syok septik di rumah sakit bisa mencapai 30–50% sehingga sangat berbahaya jika tidak ditangani segera.

Untuk menerima diagnosis syok septik, pasien harus memenuhi kriteria sepsis dan selanjutnya memiliki tekanan darah rendah dan kadar laktat darah lebih dari 2 milimol per liter. Tekanan darah yang sangat rendah secara klinis disebut dengan hipotensi.

Perlu Anda ketahui bahwa transisi dari sepsis ke sepsis berat dan syok septik dapat terjadi dengan sangat cepat. Begitu kondisi bertransisi, angka kematian bisa meningkat.

Gejala sepsis berat dan syok septik juga bisa tumpang tindih mencakup:

  • Jumlah urine yang lebih sedikit
  • Kebingungan akut
  • Pusing
  • Masalah pernapasan yang parah
  • Perubahan warna kebiruan pada jari atau bibir (sianosis).

Tenaga medis mungkin akan kesulitan mendiagnosis sepsis dan syok septik karena gejalanya yang kerap terlihat tumpang tindih dengan kondisi lain, seperti kegagalan organ.

Tes yang bisa membantu dokter untuk memastikan apakah pasien mengalami sepsis atau syok septik meliputi:

  • Kultur darah untuk memastikan tanda-tanda infeksi
  • Tes urine untuk menguji ada atau tidaknya infeksi pada saluran kemih
  • Sekresi luka untuk membantu menentukan antibiotik yang bisa digunakan dalam pengobatan
  • Sekresi saluran pernapasan. Ini dilakukan jika pasien mengalami batuk berlendir untuk memastikan jenis kuman apa yang menyebabkan infeksi.

Pada banyak pasien, lokasi infeksi yang tepat kerap sulit diketahui. Dalam kasus ini, dokter dapat melakukan pencitraan dengan sinar X, CT scan, MRI, atau ultrasound untuk membantu mengidentifikasi area tubuh mana yang terinfeksi.

Baca Juga: Sepsis Neonatorum, Infeksi Darah pada Bayi Baru Lahir

Penanganan terhadap Syok Septik

Syok septik adalah sebuah kondisi yang parah dan harus segera diatasi dengan perawatan inap. Semakin cepat sepsis diobati, semakin kecil kemungkinan pasien akan mengalami syok septik.

Beberapa jenis pengobatan yang bisa diberikan sebagai bentuk penanganan terhadap pasien syok septik, antara lain:

  • Antibiotik intravena untuk melawan infeksi
  • Obat vasopressor yakni obat untuk menyempitkan pembuluh darah dan membantu meningkatkan tekanan darah
  • Kortikosteroid mungkin akan diberikan jika setelah menerima cairan infus dan vasopressor detak jantung pasien tidak juga stabil
  • Insulin untuk menstabilkan gula darah dan mencegah pasien mengalami hiperglikemia

Dokter juga mungkin akan memberikan sejumlah cairan infus kepada pasien untuk mengobati dehidrasi, membantu meningkatkan tekanan darah, serta aliran darah ke organ. Respirator untuk bernapas juga mungkin akan diperlukan.

Dalam beberapa kasus, langkah pembedahan mungkin akan dilakukan untuk menghilangkan sumber infeksi, seperti mengeringkan abses berisi nanah atau membuang jaringan yang terinfeksi.

Karena syok septik merupakan komplikasi yang parah dari sepsis, peluang untuk pulih dari syok septik tergantung pada sumber infeksi dan berapa banyak organ yang terpengaruh.

Peluang kesembuhan juga tergantung pada seberapa cepat pasien menerima perawatan pertama sejak pertama kali gejala sepsis muncul. Oleh karena itu, semakin cepat pasien ditangani, semakin baik peluang untuk pulih kembali.

Baca Juga: Kenali Berbagai Jenis Penyakit Kelainan Darah

Sumber

Healthline (2021). Septic Shock. www.healthline.com

Mayo Clinic (2021). Sepsis. www.mayoclinic.com

Medical News Today (2021). How to Avoid Septic Shock. www.medicalnewstoday.com

Verywell Health (2021). What Is Septic Shock? www.verywellhealth.com