Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati Luka pada Penis

Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati Luka pada Penis

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 28 April 2023

Ketika menemukan luka pada penis, sejumlah pria enggan memeriksakan diri ke dokter lantaran malu.

Padahal ini adalah kondisi yang umum terjadi mengingat penis termasuk organ tubuh sensitif yang sering mengalami gesekan, goresan, dan berbagai cedera lainnya ini bisa disebabkan oleh banyak faktor.

Meskipun tidak sampai membahayakan nyawa, Anda perlu mengetahui secara pasti apa penyebab luka pada penis agar kondisi ini tidak menjadi semakin buruk.

Luka pada penis pun dapat terasa sakit hingga menimbulkan ketidaknyamanan sehingga perlu diobati.

Baca Juga: Penyebab Penis Gatal dan Cara Mengatasinya

Gejala Luka pada Penis

Jika mengalami luka pada penis, Anda mungkin akan mengalami beberapa gejala berikut ini:

• Luka penis yang terbuka lebar dan mengeluarkan darah yang banyak
• Kesulitan saat buang air kecil atau terasa sakit
• Adanya darah pada urine
• Penis atau testis bengkak
• Sakit akut yang tidak hilang bahkan setelah mengonsumsi obat pereda nyeri

Apabila Anda mengalami gejala di atas lebih dari 7 hari, bahkan jika luka tampak kecil, pastikan Anda segera menemui dokter untuk mendapatkan penanganan.

Luka pada penis, meskipun kecil, tetap dapat menyebabkan infeksi sehingga perlu diperhatikan.

Penyebab Luka pada Penis

Berikut beberapa kemungkinan penyebab luka pada penis:

• Infeksi 

Penyebab luka pada penis yang pertama adalah infeksi. Infeksi ini banyak jenisnya, seperti:

• • Infeksi bakteri. Luka pada penis bisa disebabkan oleh beberapa penyakit akibat infeksi bakteri di kelamin, seperti sifilis yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidum. Penyakit ini biasanya menyebabkan luka pada penis yang tidak terasa sakit.

Beberapa infeksi bakteri lain, seperti infeksi bakteri haemophilus ducreyi (penyakit chancroid), bakteri klebsiella granulomatis (kondisi granuloma inguinale), dan bakteri chlamydia trachomatis (penyakit lymphogranuloma venereum) juga menyebabkan luka pada penis.

• • Infeksi virus. Dua tipe virus herpes simpleks (HSV), HSV-1 dan HSV-2, adalah yang paling sering menimbulkan luka pada penis.

Sebagian besar luka pada penis disebabkan oleh infeksi virus HSV-2 yang menimbulkan rasa perih, gatal, dan bisa tampak sebagai benjolan berisi cairan bening sebelum pecah.

• • Infeksi jamur dan parasit. Luka pada penis bisa disebabkan oleh infeksi jamur candida, sedangkan infeksi parasit bisa berupa kudis dan kutu di rambut kemaluan.

Luka yang disebabkan oleh infeksi jamur dan parasit akan terasa gatal dan bisa muncul akibat garukan.

• Kasar Saat Berhubungan Seksual atau Masturbasi

Anda yang melakukan hubungan seksual atau masturbasi dengan kasar juga berkemungkinan mengalami luka pada penis.

Penis merupakan organ intim yang sangat sensitif sehingga Anda perlu hati-hati dalam menyentuh dan menggunakannya.

Saat berhubungan seksual atau masturbasi, pastikan Anda mendapatkan pelumas yang cukup untuk mencegah timbulnya luka pada bagian batang dan kepala penis.

Namun, Anda tidak perlu khawatir jika luka pada penis disebabkan oleh hal ini karena umumnya akan sembuh sendiri dalam sehingga Anda tidak perlu melakukan perawatan khusus.

• Mencukur Rambut Kemaluan

Tidak sedikit pria yang menjaga kebersihan tubuh dan organ reproduksinya dengan mencukur rambut kemaluan secara berkala.

Mencukur atau tidak mencukur rambut kemaluan merupakan pilihan tergantung pada kenyamanan dan preferensi Anda.

Jika Anda ingin bagian kemaluan Anda bebas dari rambut halus, pastikan Anda menggunakan pisau cukur dengan hati-hati. Mencukur rambut kemaluan dengan menggunakan pisau cukur berisiko menyebabkan cedera dan luka pada penis.

• Memakai Celana Dalam Terlalu Ketat

Kebiasaan memakai celana dalam terlalu ketat dapat menyebabkan luka karena penis bergesekan dengan bagian tubuh lain.

Anda perlu memilih pakaian dalam yang nyaman dan tidak terlalu ketat untuk melindungi penis.

Selain luka, memakai celana terlalu ketat juga bisa menyebabkan dua kondisi ini:

• • Buruknya Kualitas Sperma. Celana dalam ketat membuat suhu testis lebih panas karena minimnya ruang keluar masuk udara. Suhu testis yang terlalu panas mengganggu kualitas sperma dan kesuburan.
  • Fungsi Seksual Terganggu. Memakai celana dalam ketat mengakibatkan peningkatan suhu dan kurangnya oksigen yang berpengaruh pada produksi testosteron. Rendahnya kadar testosteron mengganggu kesehatan, termasuk fungsi seksual.

• Balanitis 

Peradangan yang terjadi pada kulup atau kepala penis ini juga bisa menimbulkan luka pada penis.

Tanda Anda mengalami kondisi yang paling banyak terjadi pada anak berusia di bawah 4 tahun dan laki-laki dewasa yang belum disunat ini adalah kepala penis yang terlihat memerah dan membengkak akibat infeksi.

Untuk mengobatinya, Anda bisa melakukan terapi obat dengan jenis yang disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.

Beberapa obat-obatan yang umum diberikan adalah antibiotik (untuk mengobati balanitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri), antijamur (untuk mengobati balanitis yang disebabkan oleh infeksi jamur Candida), dan kortikosteroid (meredakan peradangan balanitis, baik karena infeksi maupun alergi).

Pengobatan Luka pada Penis

Anda dapat mengobati luka penis tergantung pada penyebab yang mendasarinya, seperti:

• Antibiotik atau antivirus yang diresepkan oleh dokter untuk mengatasi infeksi menular seksual.
• Pemakaian krim atau obat oral antijamur untuk mengobati kondisi infeksi jamur.
• Meredakan kondisi gatal dan iritasi dengan menggunakan salep atau krim obat.
• Melakukan prosedur operasi laser guna menghilangkan penyakit kutil kelamin.

Anda juga dapat melakukan beberapa langkah pertolongan pertama terhadap luka pada penis berikut ini:

• Hentikan pendarahan dengan meletakkan perban atau kain bersih di atas luka.
• Cuci luka pada penis menggunakan air bersih.
• Bikin area sekitar luka lembap dengan mengaplikasikan salep yang mengandung antibiotik.
• Tutupi luka pada penis menggunakan perban atau pembalut kasa dengan selotip medis.
• Rutin mengganti perban, minimal sekali sehari.

Baca Juga: Bintik Merah pada Penis, Apa Penyebabnya?