Waspadai 5 Penyebab Penis Bengkak

Waspadai 5 Penyebab Penis Bengkak

Penulis: Fajar | Editor: Ratna

Penis merupakan salah satu organ penting bagi pria. Selain fungsinya sebagai ujung dari saluran urin, penis juga merupakan organ utama dalam berhubungan seks.

Namun, sejumlah gangguan kesehatan juga menghantui penis, salah satunya bengkak. Terdapat sejumlah penyebab penis membengkak, dan bisa jadi hal tersebut berbahaya bagi kesehatan.

Kenali sejumlah penyebab penis bengkak, dan bagaimana mengatasinya. Terdapat banyak kemungkinan jika hal tersebut terjadi, antara lain sebagai berikut:

Baca Juga: Ada Benjolan pada Penis Anda? Ketahui Penyebabnya!

1. Alergi atau Iritasi

Penis yang bengkak bisa jadi akibat oleh iritasi akibat alergi tertentu. Sejumlah hal bisa menjadi pemicu iritasi pada penis, antara lain kondom lateks, pelumas seks, atau sentuhan dengan beragam bahan kimia.

Biasanya, bengkak akibat iritasi dan diikuti dengan penis yang memerah, gatal, terasa kering, lecet, dan sensasi terbakar. Jangan malu konsultasi ke dokter jika hal tersebut terjadi dalam waktu lama.

Amati penggunaan kondom, pelumas, sabun, atau lotion yang mungkin jadi penyebab penis Anda iritasi. Cari alternatif produk lain untuk menghindari iritasi yang semakin parah.

Baca Juga: Waspadai Beberapa Penyakit Penyebab Penis Keluar Nanah

2. Radang Uretra

Radang uretra, atau dikenal juga dengan uretritis merupakan salah satu penyebab pembengkakan pada penis. Hal tersebut biasanya akibat infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae.

Pembengkakan penis karena radang uretra biasanya diikuti dengan sejumlah gejala seperti sakit saat buang air kecil, sensasi terbakar, dan intensitas buang air kecil yang meningkat.

3. Priapisme

Penis bengkak juga mungkin akibat karena seorang pria mengalami priapisme, yaitu ereksi berkelanjutan tanpa rangsangan seksual. Durasi ereksi yang abnormal adalah berlangsung berjam-jam.

Hal ini terjadi karena darah tersangkut pada ruang ereksi pada penis. Hal ini akibat oleh arteri yang rusak dan mengganggu sirkulasi darah. Kondisi ini cukup berbahaya, karena darah yang tertahan dalam ruang ereksi penis lambat-laun akan kehabisan oksigen dan merusak jaringan penis.

Jika hal tersebut dibiarkan, seorang pria bisa terancam mengalami disfungsi ereksi secara permanen.

4. Paraphimosis

Pembengkakan penis karena paraphimosis biasanya terjadi pada penis yang tidak sunat. Hal tersebut terjadi ketika kepala penis terjebak tepat pada bagian belakang kelenjar, menyebabkan penyempitan.

Pembengkakan karena paraphimosis biasanya diikuti dengan sejumlah gejala seperti sakit, tidak nyaman, merah, dan sulit buang air kecil. Paraphimosis biasanya tejadi pada pria pada usia lebih dari 16 tahun yang belum sunat.

5. Balanitis

Balanitis merupakan salah satu penyebab paling umum terjadinya pembengkakan pada penis. Pembengkakan biasanya terjadi pada kepala penis, dimana bagian tersebut meradang.

Kondisi tersebut biasanya terjadi pada pria yang tidak sunat atau pria yang tidak memperhatikan kebersihan area penis. Balanitis juga kerap berhubungan dengan penanganan diabetes yang kurang baik.

Pembengkakan karena balanitis biasanya diikuti dengan sejumlah gejala seperti kulit penis memerah, gatal, bau tak sedap, luka, dan kesulitan buang air kecil.

Jika tengah mengalami balanitis, sebaiknya seorang pria menunda terlebih dahulu berhubungan seks. Meski kondisinya bukan Infeksi Menular Seksual, namun mikroorganisme penyebabnya dapat berpindah secara fisik.

Terdapat sejumlah penyebab lain jika penis membengkak, termasuk kemungkinan tumbuh sel kanker. Hal yang bisa pria lakukan untuk mencegah hal-hal tersebut adalah menjaga kebersihan penis, menjaga aktivitas seksual, dan tidak membiasakan penis terpapar bahan-bahan kimia.

Jika gejala mengganggu dan berangsur-angsur, jangan malu untuk konsultasi pada dokter. Mencegah penyakit jauh lebih baik daripada harus mengobati saat penyakit sudah kronis.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Penis Captivus atau Gancet dan Penanganannya