Gangguan Reproduksi Wanita yang Sebabkan Susah Hamil

Gangguan Reproduksi Wanita yang Sebabkan Susah Hamil

Penulis: Umi Fatimah

Memiliki buah hati merupakan dambaan sebagian besar pasangan suami istri. Namun, terkadang beberapa pasangan suami istri mengalami gangguan kesuburan yang menyebabkan kesulitan untuk hamil.

Misalnya saja pada wanita, ada beberapa kondisi yang menyebabkan seorang wanita tidak dapat menghasilkan sel telur atau menghalangi sel telur untuk sampai ke rahim. Beberapa masalah pada reproduksi ini menyebabkan wanita menjadi sulit untuk hamil.

Selain mempersulit kehamilan, penyakit pada reproduksi wanita ini juga dapat menimbulkan gejala berupa siklus menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak terjadi sama sekali.

Baca Juga: Memahami Organ Reproduksi Wanita

Gangguan Reproduksi Wanita yang Mempersulit Kehamilan

Adapun berbagai penyakit pada sistem reproduksi wanita yang bisa membuat penderitanya sulit untuk hamil, antara lain:

1. Endometriosis

Endometriosis adalah salah satu kondisi umum yang memengaruhi fungsi sistem reproduksi wanita. Endometriosis terjadi ketika jaringan (endometrium) yang biasanya melapisi rahim, malah tumbuh di luar rahim. Pada endometriosis, jaringan ini bisa tumbuh di ovarium, belakang rahim, usus, atau kandung kemih.

Jaringan yang “salah tempat” ini dapat menyebabkan rasa sakit, menstruasi yang sangat berat, dan kemandulan. Rasa sakit yang ditimbulkan biasanya di perut, punggung bawah, atau daerah panggul.

2. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) merupakan kondisi ketidakseimbangan hormon reproduksi yang memengaruhi 1 dari 10 wanita usia subur.

Wanita dengan PCOS mengalami kekurangan produksi estrogen (hormon wanita) dan kelebihan produksi androgen (hormon pria). Kondisi ini menyebabkan terbentuknya kista kecil di permukaan ovarium.

Akibat ketidakseimbangan hormonal tersebut , wanita penderita PCOS sering kali mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur karena sel telur tidak dapat berkembang sebagaimana mestinya atau tidak dilepaskan saat ovulasi sebagaimana mestinya. Sehingga wanita dengan PCOS lebih mungkin mengalami kesulitan untuk hamil.

Meskipun sebagian besar wanita penderita PCOS bisa hamil, mereka sering kali membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil dan memerlukan perawatan kesuburan dibandingkan wanita yang tidak menderita PCOS.

3. Polip Rahim

Pertumbuhan jaringan secara berlebihan pada lapisan rahim dikenal sebagai polip rahim. Beberapa wanita yang mengidap polip tidak menunjukkan gejala sama sekali, tetapi ada juga yang mengalami siklus menstruasi berat, pendarahan di antara periode menstruasi, atau keluarnya cairan vagina yang berlebihan.

Selain menimbulkan gejala yang tidak menyenangkan, polip rahim juga bisa mempersulit penderitanya untuk hamil. Hal ini karena tumbuhnya polip bisa mempersulit sel telur yang telah dibuahi untuk menempel pada dinding rahim dan menghalangi sperma untuk bergabung dengan sel telur.

Meski polip sendiri tidak bersifat kanker, dalam kasus yang jarang terjadi beberapa polip bisa berubah menjadi ganas atau bersifat kanker. Semakin banyak polip yang dimiliki pasien, maka semakin besar kemungkinan polip tersebut menjadi kanker.

Umumnya, polip pada rahim bisa ditangani melalui tindakan histeroskopi dan kuretase. Kedua prosedur ini efektif untuk mengangkat polip berukuran kecil dan biasanya dilakukan untuk polip rahim pada wanita yang sedang merencanakan kehamilan.

Baca Juga: Pengaruh Polip Rahim dan Polip Serviks pada Kehamilan

4. Saluran Tuba Tersumbat

Saluran tuba yang tersumbat adalah salah satu penyebab umum kemandulan pada wanita.

Proses kehamilan bermula saat sperma dan sel telur bertemu di saluran tuba pada tahap pembuahan. Namun, jika saluran tuba tersumbat, maka tahap pembuahan tidak dapat terjadi.

Pembuahan tidak mungkin dilakukan tanpa pengobatan apa pun jika kedua saluran tuba tersumbat sepenuhnya. Namun, bila hanya satu saluran tuba saja yang tersumbat, maka ada kemungkinan terjadinya kehamilan. Selama salah satu saluran tuba berfungsi dan terjadi menstruasi yang teratur, maka besar kemungkinan terjadinya kehamilan.

Meski begitu, risiko kehamilan ektopik dapat meningkat. Hal ini karena sel telur yang telah dibuahi lebih sulit bergerak melalui penyumbatan menuju rahim. Dalam kasus ini, dokter mungkin merekomendasikan program bayi tabung.

5. Fibroid Rahim

Dikenal juga dengan miom, fibroid rahim adalah pertumbuhan jaringan di dalam atau di luar dinding rahim. Umumnya, fibroid rahim tidak mengganggu kemampuan wanita untuk hamil.

Namun pada 10–30% kasus fibroid rahim, beberapa wanita akan mengalami masalah kesuburan atau kesulitan untuk hamil. Hal ini bergantung pada ukuran dan lokasi fibroid. Misalnya, fibroid yang menonjol di bagian tengah rahim dapat mempersulit embrio untuk menempel dan tertanam di lapisan rahim.

6. Insufisiensi Ovarium Primer (POI)

POI adalah kondisi ketika indung telur (ovarium) berhenti memproduksi hormon dan sel telur di usia muda. -Wanita yang menderita POI tidak berovulasi (melepaskan sel telur) setiap bulan karena masalah pada ovariumnya, sehingga dapat menyebabkan sulit untuk hamil.

Lantas, apa pengaruhnya terhadap kesuburan? Ketika tidak terdapat cukup sel telur di ovarium, maka ovarium berhenti berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga membuat kehamilan secara alami menjadi sangat sulit. Meskipun demikian, ada pilihan pengobatan kesuburan yang tersedia, salah satunya adalah program bayi tabung.

7. Infeksi Menular Seksual

Beberapa infeksi menular seksual bisa memengaruhi kesuburan wanita sehingga mempersulit kehamilan. Misalnya saja klamidia dan gonore.

Klamidia dan gonore dapat menyebabkan penyakit radang panggul, yang membuat penderitanya berisiko mengalami jaringan parut dan penyumbatan pada organ reproduksi, terutama saluran tuba. Hal ini bisa membuat kehamilan menjadi sulit atau tidak mungkin terjadi, karena sperma dan sel telur tidak dapat bertemu.

Selain penyakit reproduksi di atas, ada berbagai macam penyebab yang dapat mempersulit kehamilan. Jika Anda mengkhawatirkan kesuburan Anda atau mengalami kesulitan untuk hamil, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis kandungan dan melakukan pemeriksaan. Hal ini dilakukan agar permasalahan yang Anda alami dapat diatasi dan ditangani dengan tepat.

Baca Juga: Setiap Wanita Punya Ukuran Vagina yang Sama?

 

Sumber

Brackenridge’s Medical Selection of Life Risks . Pregnancy and Female Reproductive Disorders. link.springer.com

CDC. Common Reproductive Health Concerns for Women. cdc.gov

National Institutes of Health. What are some possible causes of female infertility?. nichd.nih.gov

Verywell Family. Why Can’t I Get Pregnant? 11 Possible Reasons. verywellfamily.com