Pengaruh Polip Rahim dan Polip Serviks pada Kehamilan

Pengaruh Polip Rahim dan Polip Serviks pada Kehamilan

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 8 Mei 2023

 

Polip merupakan pertumbuhan jaringan yang seringkali terlihat seperti benjolan kecil, datar, berbatang kecil seperti jamur. Umumnya polip berukuran kecil dan lebarnya kurang dari setengah inci. Polip rahim dan polip serviks adalah jenis polip yang sering terjadi. Namun, polip juga dapat berkembang di tempat-tempat yang meliputi:

  • Liang telinga
  • Perut
  • Usus besar
  • Hidung
  • Tenggorokan

Sebagian besar jenis polip bersifat jinak, yang artinya tidak bersifat kanker. Tetapi, karena pertumbuhan sel yang tidak normal, polip dapat menjadi ganas atau kanker. Berikut adalah penjelasan tentang pengaruh polip rahim dan polip serviks terhadap kehamilan.

Baca Juga: Polip Rahim Mengapa Bisa Terjadi? Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Polip Rahim

Polip rahim disebut juga dengan polip endometrium, yaitu pertumbuhan jaringan lunak dan kecil di bagian dalam rahim wanita. Masalah kesehatan ini berasal dari jaringan yang melapisi rahim, yaitu endometrium.

Ukuran polip rahim dapat bervariasi dari sekecil biji wijen hingga sebesar bola golf. Kebanyakan polip bukanlah kanker, dan banyak dari Anda para wanita tidak memiliki gejala, dan beberapa juga tidak memerlukan pengobatan khusus. Tetapi Anda dapat memilih untuk menghilangkannya jika memang diperlukan.

Polip adalah struktur jaringan rapuh yang tumbuh dari batang yang berakar di permukaan serviks atau di dalam saluran serviks. Biasanya polip muncul berjumlah satu dan paling banyak dua atau tiga.

Gejala polip rahim

Gejala polip rahim yang paling umum adalah perdarahan abnormal, yang termasuk perdarahan vagina setelah periode menstruasi yang tidak teratur dan setelah menopause. Normalnya, sebagian besar periode haid berlangsung 4 sampai 7 hari. Banyak wanita dengan polip rahim mengalami menstruasi yang tidak teratur. Dan gejala polip rahim meliputi:

  • Periode menstruasi yang tidak teratur, dengan waktu dan aliran yang tidak dapat diprediksi. Siklus menstruasi yang berlebihan atau tidak teratur dapat mengindikasikan bahwa Anda memiliki polip di rahim Anda.
  • Perdarahan menstruasi yang berat yang tidak biasa selama periode menstruasi.
  • Pendarahan atau bercak diantara periode atau perdarahan intermenstrual, dapat mengindikasi adanya polip pada lapisan rahim. Perdarahan vagina dapat terjadi meskipun tidak terjadi selama siklus haid, dan dapat diobati dengan melakukan pemeriksaan pada dokter kandungan Anda.
  • Infertilitas atau kesuburan. Jika Anda mengalami kesulitan hamil, ada kemungkinan Anda menderita polip di rahim. Segera periksakan diri Anda ke dokter kandungan untuk mendapatkan perawatan terbaik. Hal ini berkaitan dengan keguguran yang tidak hanya menyakitkan secara fisik, tetapi juga emosional.
  • Bercak atau pendarahan vagina setelah menopause, biasanya ditandai dengan keluarnya darah merah, merah muda, atau coklat.
  • Jika Anda mengalami pendarahan setelah berhubungan intim, Anda mungkin memiliki polip di rahim Anda. Sekitar 25% wanita dengan polip rahim dapat mengalami pendarahan atau nyeri selama, atau setelah berhubungan seksual.

Polip Serviks

Polip serviks merupakan tumor non kanker yang kemungkinan tidak menimbulkan gejala, dan tidak memerlukan pengobatan.

Gejala polip serviks

Polip pada serviks mungkin tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Namun, segera lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan, jika Anda mengalami keputihan berlendir putih atau kuning, dan mengalami menstruasi berat yang tidak normal.

Anda juga sebaiknya melakukan pemeriksaan jika mengalami bercak atau pendarahan pada vagina yang meliputi:

  • Setelah melakukan hubungan seksual.
  • Adanya pendarahan diantara periode menstruasi.
  • Adanya pendarahan setelah membersihkan area vagina dengan cairan khusus ke area tersebut, ini disebut dengan douching.
  • Adanya pendarahan pada vagina setelah menopause.

Beberapa gejala ini juga dapat menjadi tanda kanker, dan dalam kasus yang jarang terjadi. Polip dapat dikatakan sebagai fase awal kanker serviks. Dengan melakukan pemeriksaan panggul dan Pap smear, prosedur pemeriksaan serviks pada wanita yang dapat dilakukan secara teratur dapat membantu mendeteksi polip serviks sejak dini.

Meskipun tidak terlalu berbahaya, tetapi polip serviks dapat mempengaruhi kehidupan Anda sehari-hari, karena dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Polip serviks selama kehamilan juga mempengaruhi kesehatan dan kesuburan Anda.

Anda yang sedang hamil, dan mengidap polip serviks dengan variasi ukuran tumornya dapat menimbulkan efek seperti:

  • Keputihan yang menyebabkan peningkatan risiko infeksi ginekologi pada wanita hamil.
  • Kesehatan fisik dan psikologis Anda yang tengah hamil juga dipengaruhi oleh polip serviks selama kehamilan.
  • Perkembangan tumor yang semakin besar dari waktu ke waktu, sehingga dapat menyumbat leher rahim, dan menyebabkan Anda kesulitan saat melahirkan. Terutama pada kasus persalinan normal.
  • Khususnya dengan kasus polip serviks saat hamil, risiko keguguran dan kelahiran prematur sangat tinggi, terutama bagi mereka yang menerapkan inseminasi buatan.

Baca Juga: Mengenal Polip Serviks, Gejala dan Penyebabnya

Sumber

Healthline. (2022). What Are Cervical Polyps?. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2022). Uterine polyps. www.mayoclinic.org

Cleveland Clinic. (2022). Uterine Polyps. my.clevelandclinic.org

Carreras Medical Center. (2022). How Do Polyps in the Uterus Lining Affect Pregnancy?. www.toplinemd.com

VINMEC. Cervical polyps during pregnancy. www.vinmec.com