7 Penyakit Menular Seksual yang Tidak Menunjukkan Gejala

7 Penyakit Menular Seksual yang Tidak Menunjukkan Gejala

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 21 Desember 2022

 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), terdapat lebih dari 2 juta kasus penyakit menular seksual di tahun 2017. Sebenarnya angka tersebut bisa menjadi lebih tinggi, karena ada banyak penyakit menular seksual yang tidak mempunyai gejala dan membuat pengidapnya tidak terdiagnosis dalam waktu lama.

HIV dan sifilis umumnya mempunyai gejala, sehingga orang yang terinfeksi akan memperlihatkan gejala-gejala infeksi. Namun, ada sebagian yang gejalanya tidak diketahui sama sekali.

Anda tidak akan mengetahuinya hingga menimbulkan efek samping lainnya. Pemeriksaan teratur dan pemakaian kondom merupakan cara efektif untuk mencegah Anda tertular dari penyakit menular seksual. Berikut ini infeksi menular seksual yang bisa muncul tanpa gejala.

Baca Juga: Ketahui Dampak Sodomi Terhadap Fisik dan Psikis Korban

1. Klamidia

Penyakit menular seksual ini  paling umum menyerang wanita di bawah 25 tahun. Klamidia dikenal juga sebagai penyakit diam, karena mayoritas penderitanya tidak mempunyai gejala.

Bila Anda mengalami gejala, maka gejalanya mencakup keputihan yang tidak normal dan rasa terbakar saat buang air kecil beberapa minggu setelah melakukan kontak seksual dengan pasangan yang terpapar.

Jika tidak segera ditangani, klamidia bisa merebak ke rahim dan saluran tuba yang dapat memicu penyakit radang panggul dan memicu infertilitas.

Karena itulah, CDC menyarankan untuk melakukan pemeriksaan tahunan bagi wanita di bawah 25 tahun, wanita hamil, atau siapa pun dengan pasangan seksual baru/banyak.

2. Gonore

Gonore merupakan infeksi akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae. Kebanyakan kasus,  wanita pengidap gonore tidak menderita gejala apa pun.

Padahal menurut CDC, gonore yang tidak segera ditangani bisa memicu penyakit radang panggul, sulit hamil, dan nyeri perut kronis. Wanita hamil juga bisa menularkan infeksi ini ke bayinya selama masa persalinan yang dapat membahayakan janin.

3. Herpes

Infeksi virus ini biasanya menyerang mulut atau bibir (herpes labia). Meski begitu, virus HSV (herpes simplex virus) juga bisa menyebar dari mulut ke alat kelamin sehingga menyebabkan herpes genital.

Pada kebanyakan kasus, penderita herpes tidak mengalami gejala. Gejala mungkin muncul berupa lesi atau lepuh menyakitkan di sekitar alat kelamin, rektum, atau mulut, mulai dari ringan hingga berat.

4. Human Papillomavirus (HPV)

Human papillomavirus atau HPV merupakan salah satu jenis penyakit menular seksual yang paling umum. Penyakit ini tidak memicu gejala apa pun, bahkan setelah menularkannya ke orang lain.

Pria dan wanita berusia 30 tahun ke atas disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin karena mereka merupakan kelompok orang yang berisiko tinggi mengalaminya. Virus HPV sendiri bisa menyebar melalui seks vaginal, anal, atau oral.

Dalam kebanyakan kasus, HPV hilang dengan sendirinya dan tidak menyebabkan masalah kesehatan. Namun, bila HPV tidak hilang, bisa menyebabkan masalah kesehatan, seperti kutil kelamin dan kanker.

Baca Juga: Memahami Informasi Penting Seputar Vaksin HPV

5. HIV

HIV menyerang sel CD4 tubuh, sejenis sel darah putih yang berperan untuk menjaga sistem imun. Penyakit ini mengganggu sistem kekebalan tubuh sehingga mengkibatkan tubuh rentan mengalami infeksi.

Gejala HIV terlihat, seperti gejala flu biasa dan baru tampak sekitar satu bulan setelah Anda terpapar. Namun, virus bisa tidak aktif dan menyebabkannya tidak terdeteksi dalam jangka waktu lama.

HIV bisa berubah menjadi AIDS, penyakit stadium akhir ketika sistem imun seseorang menjadi sangat lemah dan sangat sulit untuk ditangani.

6. Hepatitis B

Hepatitis B merupakan infeksi hati serius yang dipicu oleh virus hepatitis B atau HBV. Virus ini terdapat di air liur, air mani, darah, dan cairan dari vagina.

Anda bisa tertular virus ini melalui hubungan seks anal, oral, dan vagina tanpa memakai kondom. Virus hepatitis B juga bisa menyebar lewat pemakaian jarum suntik, pisau cukur, sikat gigi secara bersamaan dengan seseorang yang memiliki virus tersebut.

Sayangnya, hepatitis B tidak selalu muncul dengan gejala. Bila muncul gejala mencakup demam, tidak nafsu makan, lemah, perut menjadi nyeri, dan urin menjadi gelap.

7. Trikomoniasis

Trikomoniasis merupakan sejenis penyakit kelamin yang muncul karena paparan parasit protozoa bernama Trichomoniasis vaginalis. Infeksi menular seksual ini umumnya tidak memicu gejala.

Namun, bila gejala muncul biasanya meliputi nyeri ketika buang air kecil atau saat melakukan hubungan seksual, keputihan dengan bau amis, kemerahan, gatal, dan perih.

Bila tidak mendapat penanganan secepatnya akan berdampak pada bertambahnya potensi mengalami penyakit menular seksual yang lain, seperti HIV.

Perlu Anda ketahui bahwa hanya karena Anda tidak memiliki gejala bukan berarti Anda tidak dapat menularkan penyakit menular seksual kepada pasangan Anda.

Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah Anda atau pasangan seksual Anda menderita PMS adalah dengan melakukan tes penyakit menular seksual. Lakukan tes secara teratur terutama jika Anda memiliki pasangan baru atau sedang merencanakan kehamilan.

Baca Juga: Berbagai Pemeriksaan/Skrining Kesehatan untuk Wanita

Sumber

Embry Women’s Health. STDs With No Symptoms: What You Should Know?. embrywomenshealth.com

Self. (2018). 5 STDs You Can Have Without Knowing It. www.self.com

Woman’s Day. (2019). 7 STDs That Don’t Show Any Symptoms. www.womansday.com

Wexner Medical Center. (2019). STIs You Can Have With No Symptoms. wexnermedical.osu.edu