Penyebab BAB Berdarah pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Penyebab BAB Berdarah pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Penulis: Silva | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 23 Oktober 2022

 

Mengasuh dan merawat anak dari bayi hingga dewasa bukan lah hal mudah, terlebih bagi orang tua baru yang memang belum memiliki pengalaman. Pasalnya, ada berbagai tantangan mengejutkan yang akan Anda alami seiring bertambahnya usia anak.

Tak jarang, para orang tua juga akan menemukan berbagai masalah baru selama merawat si kecil. Mulai dari masalah kesehatan hingga masalah tumbuh kembang anak. Salah satu kondisi yang mungkin saja akan Anda alami yaitu mendapati bayi buang air besar (BAB) disertai dengan feses yang berdarah.

Sebagai orang tua tentu Anda akan merasa panik. Padahal kondisi tersebut tidak selamanya berbahaya bagi masalah kesehatan bayi. Kendati demikian, orang tua juga perlu mengetahui penyebab bayi mengeluarkan BAB berdarah agar bisa mengatasinya sesegera mungkin.

Baca Juga: Panduan Singkat Memahami Arti Warna Feses Bayi Anda

Penyebab BAB Berdarah pada Bayi

Feses berwarna merah tidak selalu berarti bayi mengalami BAB berdarah. Sebab, beberapa makanan, seperti tomat, buah bit, atau buah naga juga bisa memicu keluarnya feses berwarna merah.

Hal ini terjadi karena sistem pencernaan bayi cenderung belum bekerja secara optimal sehingga makanan yang dikonsumsi tidak tercerna dengan baik. Bahkan terkadang feses bayi bisa bertekstur, seperti makanan yang dikonsumsi sebelumnya.

Apabila memang tidak ada makanan yang memicu BAB berwarna merah pada bayi, kemungkinan ada penyebab yang melatarbelakanginya. Berikut beberapa penyebab umum BAB berdarah pada bayi:

1. Sembelit

Dibandingkan orang dewasa, bayi memang cenderung jarang mengalami sembelit. Namun, bila si kecil mulai mengonsumsi makanan padat dan tidak mendapatkan cairan yang cukup, bisa memicu masalah pencernaan, seperti sembelit.

Pada beberapa kasus, bayi yang mengejan terlalu keras untuk mengeluarkan feses, menyebabkan luka terbuka di sekitar anus (fisura anus) sehingga feses keluar disertai dengan darah. Apabila tidak segera teratasi, sembelit bisa menyebabkan munculnya masalah ambeien pada bayi.

2. Adanya Infeksi

Infeksi bakteri, virus, dan parasit pada saluran pencernaan bisa menyebabkan BAB berdarah pada balita. Infeksi bakteri dan parasit yang sering menyerang bayi termasuk salmonella, E. coli, shigellosis, gastroenteritis, staphylococcus, C. Difficile, dan campylobacter.

Pada kasus terparah, beberapa infeksi bakteri dan parasit tersebut bisa menyebabkan enterokolitis nekrotikans atau peradangan yang terjadi di usus besar atau usus halus bayi. Infeksi ini umumnya lebih sering terjadi pada bayi prematur atau bayi yang lahir dengan masalah kesehatan tertentu.

Enterokolitis nekrotikans ini bisa berakibat fatal. Untuk itu, apabila Anda mendapati bayi mengalami diare disertai darah segera hubungi dokter.

3. Alergi Makanan atau Susu

Alergi makanan atau susu bisa menjadi salah satu penyebab bayi mengalami BAB berdarah. Jenis susu yang dapat menyebabkan alergi biasanya susu formula, tapi tak sedikit juga bayi yang alergi terhadap susu soya atau kedelai, bahkan ASI.

Munculnya alergi ini karena adanya respons alami bayi yang sensitif pada beberapa kandungan di dalam susu. Pada beberapa kondisi, alergi susu atau makanan bisa memicu peradangan pada saluran pencernaan bayi sehingga menyebabkan feses keluar disertai dengan darah.

4. Perdarahan Saluran Gastrointestinal

Feses berwarna hitam atau merah gelap bisa menandakan bahwa bagian atas saluran pencernaan bayi, seperti kerongkongan, tenggorokan, atau hidungnya mengalami perdarahan.

Selain itu, perdarahan Gastrointestinal (GI) juga bisa terjadi karena adanya penyakit atau cedera parah dalam tubuh bayi sehingga memerlukan penanganan medis secepatnya.

5. Darah dari Puting Ibu

Masalah yang paling sering terjadi pada ibu menyusui, yaitu puting pecah-pecah, lecet, atau terluka. Tanpa sadar, terkadang kondisi ini bisa membuat bayi menelan darah yang berasal dari puting ibunya.

Saat bayi menelan darah, kemungkinan akan berpengaruh pada feses yang dikeluarkan terlihat kemerahan. Penyebab BAB bayi berdarah akibat darah dari puting ibu umumnya tidak berbahaya, selama orang yang menyusui tidak memiliki penyakit menular, seperti HIV atau AIDS.

Baca Juga: Kenali Tanda Dehidrasi Pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Mengatasi BAB Berdarah pada Bayi

Untuk mengatasi BAB berdarah pada bayi, orang tua perlu mengetahui terlebih dahulu apa saja penyebabnya agar bayi mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat. Tak hanya dengan melakukan pengobatan secara medis, orang tua juga bisa mengatasi BAB berdarah pada bayi dengan cara berikut:

  • Menjaga kebersihan pantat dan anus bayi dengan cara membersihkan dan mengeringkannya secara lembut.
  • Mengoleskan petroleum jelly atau krim mengandung zink oksida untuk membantu melindungi anus dari iritasi.
  • Menambah asupan serat untuk membantu mengatasi sembelit sehingga kecil risiko bayi mengalami BAB berdarah.
  • Dokter akan meresepkan obat antiparasit dan antibiotik apabila BAB berdarah disebabkan oleh infeksi pencernaan akibat parasit dan bakteri.
  • Jika bayi mengalami BAB berdarah yang disebabkan oleh pembentukan polip, wasir, atau ambeien biasanya dokter akan merekomendasikan tindakan pembedahan.

Apabila bayi mengalami BAB berdarah disertai gejala lemas, demam, dan jumlah darah cenderung banyak, Anda perlu segera membawa si kecil ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Penyakit Hirschsprung pada Bayi

 

Sumber

Healthline. (2019). Is Blood in My Toddler’s Poop a Cause for Concern?. www.healthline.com

Medical News Today. (2020). Blood in baby stool: Is it serious?. www.medicalnewstoday.com

Parents. (2020). 5 Common Causes of Bloody Stool in Babies and What to Do. www.parents.com