Antiseptik: Fungsi, Jenis dan Perbedaannya dengan Disinfektan

Antiseptik: Fungsi, Jenis dan Perbedaannya dengan Disinfektan

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 23 Januari 2023

 

Antiseptik adalah bahan kimia yang digunakan untuk membersihkan kulit dan luka. Disinfektan kulit ini dapat membunuh atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang hidup di kulit, di luka, dan di selaput lendir.

Meskipun berguna, keamanan penggunaan antiseptik yang dioleskan ke kulit perlu diperhatikan, terutama dalam jangka panjang.

Produk antiseptik bervariasi dalam harga, efektivitas, penggunaan, dan potensi efek samping.

Dokter kerap menggunakannya sebelum melakukan tindakan medis, seperti pengambilan darah dan operasi.

Antiseptik juga tersedia tanpa resep untuk membersihkan dan merawat luka ringan.

Baca Juga: Kenali Berbagai Penyakit yang Disebabkan oleh Virus

Perbedaan Antiseptik, Disinfektan, Antibakteri, dan Antibiotik

Agar lebih paham tentang antiseptik, mari simak informasi mengenai perbedaannya dengan disinfektan, antibakteri, dan antibiotik berikut ini:

  • Perbedaan Antiseptik dan Disinfektan

Baik antiseptik maupun disinfektan, keduanya sama-sama bekerja membunuh mikroorganisme.

Kedua istilah ini banyak digunakan dengan anggapan bahwa keduanya adalah hal yang sama. Namun sebenarnya, ada perbedaan besar antara antiseptik dan desinfektan.

Antiseptik diterapkan pada tubuh (seperti pada kulit manusia), sedangkan disinfektan diterapkan pada permukaan tak hidup (seperti meja dan pegangan tangan). Contoh sederhananya bisa dilihat dalam prosedur operasi.

Dokter akan mengoleskan antiseptik pada bagian tubuh seseorang yang akan dibedah, sedangkan disinfektan akan digunakan untuk mensterilkan meja operasi.

Antiseptik dan disinfektan sama-sama mengandung bahan kimia yang disebut biosida (bahan kimia yang digunakan untuk membunuh organisme hidup). Bedanya, antiseptik biasanya mengandung konsentrasi biosida yang lebih rendah daripada disinfektan.

  • Perbedaan Antiseptik dan Antibakteri

Sama seperti antiseptik, antibakteri juga merupakan bahan kimia yang bisa digunakan untuk membersihkan area kulit. Umumnya, produk sabun dan semprotan mengandung antibakteri.

Perbedaan antiseptik dan antibakteri terletak pada efektivitasnya. Semprotan yang mengandung antibakteri efektif dalam membunuh atau memperlambat pertumbuhan bakteri.

Namun, tidak mampu membunuh atau mencegah virus tumbuh. Sedangkan, antiseptik dapat membunuh atau mencegah pertumbuhan virus, bakteri, dan jamur.

  • Perbedaan Antiseptik dan Antibiotik

Antibiotik termasuk salah satu jenis obat resep yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri.

Antiseptik dan antibiotik sama-sama dapat mengobati infeksi bakteri dengan cara menerapkan kedua jenis produk ini pada kulit atau selaput lendir.

Bedanya, antibiotik dapat dikonsumsi secara oral untuk mengobati berbagai infeksi di dalam tubuh. Sedangkan antiseptik hanya digunakan sebagai pengobatan topikal atau jenis obat yang digunakan dengan cara dioleskan langsung pada permukaan kulit.

Baca Juga: Ketahui Cara Pakai Erlamycetin Salep Mata 3,5g dan Efek Sampingnya

Penggunaan Antiseptik

Antiseptik berguna baik untuk kegiatan medis maupun nonmedis. Berikut adalah beberapa bentuk penggunaan antiseptik:

  • Cuci tangan – Antiseptik secara medis dipakai untuk mencuci tangan di rumah sakit.
  • Mendisinfeksi selaput lendir – Pemakaian antiseptik bisa dioleskan pada uretra, kandung kemih, atau vagina guna membersihkan area tersebut sebelum memasukkan kateter. Antiseptik biasanya juga dipakai untuk membantu mengobati infeksi di area-area tersebut.
  • Membersihkan kulit sebelum operasi – Sebelum operasi, antiseptik dioleskan ke kulit untuk melindungi tubuh dari mikroorganisme berbahaya yang mungkin ada di kulit.
  • Mengobati infeksi kulit – Produk antiseptik yang dijual bebas (alkohol gosok) bisa mengurangi risiko infeksi pada luka ringan, luka bakar, dan berbagai jenis luka lainnya.
  • Mengobati infeksi tenggorokan dan mulut – Sejumlah produk pelega tenggorokan mengandung antiseptik untuk membantu mengatasi sakit tenggorokan akibat infeksi bakteri.

Jenis Antiseptik

Antiseptik terdiri dari beberapa jenis. Sebagian aman untuk digunakan untuk digunakan secara mandiri di rumah, sedangkan sebagian lain hanya cocok untuk digunakan di rumah sakit oleh dokter.

Berikut adalah beberapa jenis antiseptik yang umum:

  • Alkohol Contohnya seperti isopropil alkohol dan etil alkohol
  • Klorheksidin dan diguanida lainnya – Dipakai sebelum operasi
  • Antibacterial dye – Digunakan untuk mengobati luka bakar dan luka lainnya
  • Peroxide and permanganate (Peroksida dan permanganat) – Berguna untuk mendisinfeksi kulit atau sebagai obat kumur
  • Halogenated phenol derivative (turunan fenol terhalogenasi) – Biasanya terkandung dalam sabun dan larutan
  • Quinolone derivative (turunan kuinolon) – Untuk mengobati luka dan bisa menjadi bahan obat pelega tenggorokan

Antiseptik untuk Penanganan Luka

Jika Anda terluka dan ingin menggunakan antiseptik untuk menanganinya, ikuti beberapa langkah perawatan luka yang baik berikut ini:

  • Bersihkan luka – Bersihkan luka dengan seksama menggunakan larutan antiseptik yang membantu merawat luka seperti Polyhexamethylene biguanide (PHMB).

Penggunaan jenis antiseptik ini ]disarankan karena dapat merawat luka dan tidak menimbulkan rasa perih yang tidak nyaman.

  • Hentikan perdarahan – Caranya secara perlahan menekan luka memakai kain kasa.
  • Tutup luka menggunakan pembalut luka atau perban – Lakukan langkah ini jika perdarahan telah berhenti agar luka terhindar dari infeksi kulit.

Membalut luka juga menjaga kelembapan yang dibutuhkan agar luka lebih cepat sembuh.

Baca Juga: Spiramycin: Fungsi, Dosis, dan Efek Sampingnya

Sumber

WebMD. (2021). Difference Between Disinfectants and Antiseptics. www.webmd.com

Medical News Today. (2020). What to know about antiseptics. www.medicalnewstoday.com

Healthline. (2019). A Guide to Antiseptics. www.healthline.com

Team USA. (2020). ANTISEPTIC VS DISINFECTANT VS ANTIBACTERIAL. www.teamusa.org