Ketahui Cara Pakai Erlamycetin Salep Mata 3,5g dan Efek Sampingnya

Ketahui Cara Pakai Erlamycetin Salep Mata 3,5g dan Efek Sampingnya

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Erlamycetin adalah salep mata dengan kandungan chloramphenicol 1% di dalamnya, yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada mata seperti konjungtivitis, blefaritis, keratitis, uveitis, dan beberapa infeksi mata lainnya.

Erlamycetin termasuk dalam kelas obat yang disebut antibakteri, juga dikenal sebagai antibiotik, banyak digunakan dalam pengobatan dan pencegahan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Salep mata ini bekerja dengan mengurangi atau memperlambat pertumbuhan bakteri.

Baca Juga: Jenis Infeksi Mata dan Cara Mengatasinya

Cara Pemakaian

Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk menggunakan erlamycetin salep mata, seperti:

  • Pertama, cuci tangan Anda untuk menghindari kontaminasi dan berhati-hatilah untuk tidak menyentuh ujung tabung atau membiarkan ujungnya sampai menyentuh mata Anda.
  • Miringkan kepala Anda ke belakang, lihat ke atas, dan tarik perlahan kelopak mata bawah Anda.
  • Pencet dan letakkan salep tipis ke dalam kelopak mata bawah, secukupnya.
  • Kemudian tutup mata dengan lembut dan putar bola mata Anda ke segala arah untuk menyebarkan obat.
  • Cobalah menahan diri untuk tidak berkedip dan menggosok mata setelah pemberian salep mata.
  • Dan tutup mata Anda selama 1 atau 2 menit untuk memungkinkan obat berinteraksi dengan infeksi.
  • Untuk menjaga agar salep mata Anda tetap bebas kuman, jangan menyentuh ujung aplikator ke permukaan apa pun, termasuk mata.
  • Setelah menggunakan salep mata, bersihkan ujung tabung salep dengan tisu bersih dan tutup tabung dengan rapat.

Efek Samping

Salep mata erlamycetin cenderung aman, beberapa orang mungkin memiliki efek samping dari yang ringan hingga serius. Informasikan kepada dokter Anda atau dapatkan bantuan medis segera, jika Anda memiliki salah satu dari tanda atau gejala berikut yang mungkin terkait dengan efek samping yang sangat buruk:

  • Tanda-tanda reaksi alergi seperti ruam, gatal-gatal, kulit kemerahan, bengkak, melepuh atau mengelupas dengan atau tanpa demam, sesak di dada atau di tenggorokan, kesulitan bernapas, menelan, atau berbicara, suara berubah serak yang tidak biasa, dan pembengkakan pada wajah, mulut, bibir, lidah, atau tenggorokan.
  • Tanda-tanda seperti infeksi seperti demam, menggigil, sakit tenggorokan yang sangat parah, sakit telinga atau sinus, batuk dengan dahak yang lebih banyak, atau perubahan warna dahak. Nyeri saat buang air kecil, sariawan, atau luka yang tak kunjung sembuh.
  • Tanda-tanda pendarahan seperti muntah atau batuk darah, darah dalam urin, warna tinja gelap atau merah, pendarahan pada gusi. Pada wanita, terdapat pendarahan vagina yang tidak normal, memar tanpa sebab dan berkembang semakin besar, atau pendarahan yang tidak bisa kunjung sembuh.
  • Pusing atau pingsan yang sangat parah.
  • Merasa sangat lelah atau lemah.
  • Merasa bingung.
  • Perubahan suasana hati.
  • Perubahan penglihatan.
  • Muncul rasa terbakar, mati rasa, atau kesemutan yang tidak normal.

Tindakan Pencegahan

Sebelum menggunakan salep mata erlamycetin, informasikan kepada dokter atau apoteker jika Anda alergi terhadap obat tersebut atau memiliki alergi lainnya. Karena produk ini mungkin mengandung bahan tidak aktif yang dapat menyebabkan Anda mengalami reaksi alergi atau masalah lain.

Erlamycetin tidak boleh digunakan jika Anda memiliki kondisi medis tertentu. Sebelum menggunakan obat ini, konsultasikan dengan dokter atau apoteker jika Anda memiliki: infeksi mata karena virus seperti herpes, varicella, infeksi mata jenis lain seperti TBC, jamur, atau riwayat reaksi buruk terhadap chloramphenicol yang merupakan kandungan utama dari salep mata erlamycetin.

Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter atau apoteker riwayat kesehatan Anda, terutama dari penyakit hati, penyakit ginjal, anemia, atau terapi radiasi. Selama Anda menggunakan erlamycetin, penglihatan Anda mungkin menjadi kabur untuk sementara.

Sehingga, dianjurkan untuk Anda agar tidak mengemudi atau menggunakan mesin, serta melakukan segala aktivitas yang membutuhkan penglihatan yang jelas, sampai Anda yakin dapat melakukan aktivitas atau pekerjaan Anda dengan aman.

Selama kehamilan, obat ini juga harus Anda gunakan hanya jika benar-benar dibutuhkan. Karena penggunaan produk yang memiliki kandungan chloramphenicol pada masa kehamilan dapat menyebabkan gray baby syndrome.

Salep mata erlamycetin dapat masuk ke dalam ASI yang mungkin dapat memicu efek yang tidak diinginkan pada bayi yang menyusui. Penting bagi Anda untuk mendiskusikan risiko dan manfaatnya dengan dokter Anda sebelum menggunakan obat tersebut.

Baca Juga: Manfaat serta Cara menggunakan Salep Mata

Sumber

TabletWise. Erlamycetin Eye Ointment. www.tabletwise.net

WebMD. Chloromycetin Ointment – Uses, Side Effects, and More. www.webmd.com

Mayo Clinic. Chloramphenicol (Ophthalmic Route).www.mayoclinic.org

Drugs.com. (2021). Chloramphenicol. www.drugs.com

NHS. (2022). Side effects of chloramphenicol. www.nhs.uk