Ketahui 9 Jenis Dermatitis yang Mengintai Kulit Anda
Ketahui 9 Jenis Dermatitis yang Mengintai Kulit Anda
Penulis: Ossy | Editor: Opie
Ditinjau oleh: dr. Tommy
Terakhir ditinjau: 4 Juni 2023
Pernahkah Anda mengalami dermatitis? Dermatitis dikenal juga dengan istilah eczema, eksem atau eksim.
Walaupun tidak menular, namun dermatitis dapat menyebabkan kulit seseorang menjadi kering, panas, bengkak dan gatal. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyerang anak-anak hingga orang dewasa.
Baca Juga: Dermatitis Seboroik: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
Gejala Umum Dermatitis
Dermatitis memiliki berbagai tipe, berikut beberapa gejala umumnya:
- Kulit kasar
- Bercak merah pada kulit terang. Pada kulit yang lebih gelap bercak dapat berwarna cokelat, ungu, hingga kelabu
- Kulit kering
- Ruam
- Rasa seperti melepuh, sakit, menyengat atau terbakar
- Gatal-gatal
- Pembengkakan
Jenis Dermatitis
Untuk mendapatkan perawatan yang tepat, dokter harus mengetahui terlebih dahulu jenis dermatitis yang Anda alami. Berikut adalah beberapa jenisnya:
Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik adalah bentuk yang paling sering menyerang kulit. Dermatitis jenis ini biasanya menyerang anak-anak dan semakin ringan hingga menghilang ketika si anak tumbuh dewasa.
Jenis dermatitis yang terkadang diikuti dengan asma dan demam ini terjadi ketika kulit kurang mampu melindungi Anda dari alergen atau iritasi.
Hal ini disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor seperti gen, kulit kering, kekebalan tubuh kurang baik, dan alergen dari lingkungan.
Gejala Dematitis Atopik
Berikut merupakan gejala dermatitis atopik:
- Ruam di lipatan siku atau lutut
- Kulit di area ruam menjadi lebih terang, gelap ataupun tebal
- Benjolan kecil muncul dan mengeluarkan cairan jika digaruk
- Pada bayi, kondisi ini sering muncul di kulit kepala dan pipi
Cradle Cap
Pernahkah Anda menemui ruam berminyak dan bersisik atau berkerak di kulit kepala bayi?
Kondisi ini disebut dengan cradle cap, dan sering terjadi pada bayi di awal kehidupannya.
Tidak diketahui penyebab pasti kondisi ini. Namun, alergi, kebersihan, dan infeksi bakteri bukan penyebab dari cradle cap.
Dermatitis ini menyebabkan munculnya lepuh kecil di area jari tangan, jari kaki, telapak tangan dan kaki.
Lepuh ini lebih sering terjadi pada perempuan. Anda yang mengalaminya mungkin akan merasa gatal atau sakit. Kulit yang terkena juga bisa bersisik, mengelupas bahkan terlihat retak.
Penyebab Dermatitis Dishidrotik
Berikut merupakan beberapa penyebab dermatitis dishidrotik:
- Reaksi alergi
- Tangan dan kaki yang basah
- paparan zat kimia seperti nikel, garam kromium, dan kobalt.
- Gesekan atau tekanan
Dermatitis Kontak
Pernahkah Anda mengalami kulit kemerahan atau iritasi setelah memegang sesuatu? Nah, kondisi ini disebut dengan dermatitis kontak.
Dermatitis kontak dibagi menjadi dua, yaitu dermatitis kontak alergi yang berkenaan dengan reaksi kekebalan tubuh. Serta dermatitis kontak iritasi, yang disebabkan iritasi bahan kimia dan zat lain.
Gejala Dermatitis Kontak
Berikut merupakan gejala dermatitis kontak:
- Kulit terasa gatal, memerah, terasa terbakar dan perih
- Kulit terasa menebal, bersisik atau kasar
- Muncul benjolan gatal yang berisi cairan
Penyebab Dermatitis Kontak
Berikut beberapa hal yang dapat menimbulkan dermatitis kontak:
- Pemutih
- Detergen
- Perhiasan
- Getah tanaman
- Cat
- Produk perawatan kulit termasuk sabun dan parfum
- Asap tembakau, dan lain-lain
Dermatitis Numularis
Kata “nummular” diartikan sebagai koin dalam bahasa Latin.
Jenis dermatitis ini menyebabkan munculnya bintik bulat seperti koin di kulit.
Bintik-bintik ini mungkin juga bersisik dan terasa sangat gatal.
Penyebab Dermatitis Numularis
Berikut beberapa hal dapat yang menimbulkan dermatitis numularis:
- Gigitan serangga
- Alergi logam/bahan kimia
- Kulit kering karena udara dingin
- Seringkali muncul bersamaan dengan dermatitis atopik
Dermatitis Statis
Dermatitis jenis disebabkan karena varises atau pembuluh darah di kaki bagian bawah tidak membawa kembali darah ke jantung dengan benar.
Gejala Dermatitis Statis
Berikut merupakan gejala dermatitis statis:
- Gatal, kadang terasa sakit
- Kulit menebal, kemerahan di pergelangan kaki atau tulang kering
- Adanya bengkak terutama bagian bawah kaki
- Kadang muncul luka di bagian kaki bawah
Ketombe atau dermatitis seboroik
Pernahkah rambut Anda berketombe? Ketombe merupakan salah satu jenis dermatitis yang dikenal dengan nama dermatitis seboroik.
Hal ini menyebabkan kulit kepala kering dan terkelupas serta rasa gatal.
Ketombe tidak hanya menyerang kulit kepala, tetapi juga bagian berambut seperti alis.
Penyebab Ketombe
Berikut beberapa hal yang dapat menimbulkan ketombe:
- Kebersihan
- Usia
- Cuaca
- Stres
- Tekanan pada kepala
- Produk perawatan rambut yang kurang cocok
Dermatitis Perioral
Seperti namanya, dermatitis ini terjadi di sekitar area mulut dan bibir.
Bentuknya seperti benjolan merah kecil bernanah yang terdapat di sekitar bibir, hidung, mata, dan pipi.
Hingga kini belum diketahui penyebab pastinya, tetapi penggunaan inhaler kortokosteroid yang berlebihan, semprotan hidung, hingga krim wajah yang tidak cocok dapat menjadi sebabnya.
Kelembapan dan iritasi seringkali menimbulkan ruam-ruam pada area kulit bayi yang ditutupi popok.
Ini paling sering terjadi pada bayi usia 9-12 bulan, dan dapat disebabkan oleh infeksi jamur, infeksi bakteri, psoriasis, dan intertrigo.
Gejala Ruam Popok
Berikut adalah beberapa gejala ruam popok:
- Terdapat ruam di area yang biasa ditutup popok
- Kulit kemerahan di daerah popok
- Bayi menjadi rewel, terutama saat Anda mengganti popok, mencuci atau menyentuh area yang biasa ditutupi popok
Penanganan dan Pencegahan
Meskipun memiliki beberapa tipe, berikut penanganan awal yang bisa Anda lakukan:
- Aplikasikan salep atau krim steroid topikal seperti hidrokortison untuk meredakan gatal dan peradangan
- Aplikasikan krim pelembap untuk merawat kulit kering
- Anda dapat meminum obat alergi seperti antihistamin jika gatal disebabkan karena alergi
- Aplikasikan sampo antiketombe dan antijamur untuk mengobati seborrhea atau ketombe
- Gunakan krim ruam khusus bayi untuk mengatasi ruam popoknya
Segeralah ke dokter jika dermatitis yang Anda alami semakin parah. Sedangkan, berikut hal yang dapat Anda lalukan untuk mencegah munculnya dermatitis.
- Menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan
- Mencari tahu penyebab alergi/iritasi dan menjauhinya
- Menghindari kain kasar dan ketat, gunakan kain katun yang lembut
- Mengganti popok lebih sering dan memastikan area popok kering agar tak menimbulkan jamur dan bakteri
Baca Juga: Dermatitis Kontak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
SumberMayoclinic. (2020). Slide show: Types of dermatitis. www.mayoclinic.org
Healthline. (2020). What Are the 7 Different Types of Eczema? www.healthline.com
WebMD. (2021). Types of Eczema www.webmd.com
Medical News Today. (2021). What to know about dermatitis www.medicalnewstoday.com