Dermatitis Atopik, Gejala dan Penanganannya

Dermatitis Atopik, Gejala dan Penanganannya

Penulis: Emy | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 3 Januari 2022

 

Eksim atopik lebih sering terjadi pada anak-anak dibawah satu tahun, tapi orang dewasa juga bisa mengalaminya. Kondisi ini biasanya merupakan kondisi jangka panjang (kronis), meskipun dapat membaik secara signifikan, atau bahkan hilang sama sekali pada beberapa anak seiring bertambahnya usia.

Penelitian menunjukkan bahwa beberapa orang yang memiliki eksim, terutama dermatitis atopik, memiliki mutasi gen yang bertanggung jawab untuk membuat filaggrin. Filaggrin merupakan jenis protein yang membantu tubuh untuk mempertahankan pelindung yang sehat di lapisan paling atas kulit. Tanpa filaggrin yang cukup untuk membangun penghalang kulit yang kuat, kelembapan dapat keluar dan bakteri, virus, dan banyak lagi dapat masuk. Inilah sebabnya mengapa banyak orang dengan Dermatitis Atopik memiliki kulit yang sangat kering dan rentan terhadap infeksi.

Penyebab Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik biasanya dimulai pada enam bulan pertama kehidupan bayi. Meskipun ini adalah bentuk eksim yang umum, kondisi ini juga parah dan tahan lama. 

Ketika orang dewasa atau anak-anak menderita dermatitis atopik, kondisi ini terkadang membaik, tetapi di lain waktu, itu mungkin menjadi lebih buruk. Pada beberapa anak, gejala dapat berkurang seiring bertambahnya usia, sementara anak-anak lain akan mengalami dermatitis atopik hingga dewasa. 

Penyebab pasti dari dermatitis atopik tidak diketahui, tetapi jelas itu bukan karena satu hal. Namun, kondisi ini sering terjadi pada orang yang memiliki alergi. “Atopik” berarti kepekaan terhadap alergen. Dermatitis atopik sering disertai dengan dua kondisi alergi lainnya: asma dan alergi serbuk bunga (rhinitis alergi). Orang yang memiliki anggota keluarga yang mengidap kedua kondisi ini, lebih mungkin mengembangkan dermatitis atopik.

Gejala dermatitis atopik seringkali memiliki pemicu tertentu, seperti penggunaan sabun tertentu, deterjen, stres dan cuaca. Terkadang alergi makanan juga dapat berperan, terutama pada anak kecil dengan eksim parah.

Gejala Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik menyebabkan kulit terasa gatal, menjadi kering, pecah-pecah dan perih. Beberapa orang mungkin hanya memiliki bercak kecil pada kulit kering, tetapi yang lain mungkin mengalami kulit meradang yang meluas di seluruh tubuh. Kulit yang meradang bisa terlihat merah pada kulit yang lebih terang, dan bisa lebih sulit dilihat pada kulit yang lebih gelap. 

Meskipun dermatitis atopik dapat memengaruhi bagian tubuh mana pun, eksim paling sering terjadi pada bagian tangan, bagian dalam siku, bagian belakang lutut, serta wajah dan kulit kepala. Seseorang dengan kondisi ini juga bisa mengalami periode ketika gejalanya hilang, serta periode ketika gejala menjadi lebih parah.

Mengatasi Dermatitis Atopik

Ketika dermatitis atopik yang dialami ringan, pencegahan yang bisa dilakukan diantaranya: 

  • Hindari pemicu yang diketahui 
  • Jaga rutinitas mandi dan pelembab yang teratur untuk melindungi dan memperkuat penghalang kulit 
  • Tidur berkualitas 
  • Makan makanan sehat 
  • Kelola stres 

Jika metode ini tidak cukup, perawatan lain mungkin diperlukan seperti : krim topikal kortikosteroid atau krim topikal nonsteroid 

Kiat-kiat berikut dapat membantu mencegah serangan dermatitis (flare) dan meminimalkan efek pengeringan dari mandi:

  • Melembabkan kulit Anda setidaknya dua kali sehari.
  • Krim, salep, dan losion menyegel kelembapan.
  • Pilih produk yang cocok dan tidak memicu alergi.
  • Menggunakan petroleum jelly pada kulit dapat membantu mencegah perkembangan dermatitis atopik.
  • Gunakan hanya sabun yang lembut (gentle soap). 
  • Keringkan badan dengan handuk lembut dan oleskan pelembab saat kulit Anda masih lembab.
  • Cobalah untuk mengidentifikasi dan menghindari pemicu yang memperburuk kondisi eksim, termasuk keringat, stres, obesitas, sabun, deterjen, debu dan serbuk sari. 

Bayi dan anak-anak mungkin mengalami serangan dermatitis dari makan makanan tertentu, termasuk telur, susu, kedelai dan gandum. Bicarakan dengan dokter anak Anda untuk mengidentifikasi kemungkinan alergi makanan.

Baca Juga: Berbagai Macam Pilihan Obat Dermatitis

 

Sumber

Mayo Clinic. (2020). Atopic Dermatitis. www.mayoclinic.org

National Eczema Association. Atopic Dermatitis. www.nationaleczema.org

NHS. Atopic Eczema. www.nhs.uk