Seks Oral: Bahaya dan Cara Aman Melakukannya

Seks Oral: Bahaya dan Cara Aman Melakukannya

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 18 Agustus 2023

 

Boleh saja jika Anda dan pasangan ingin melakukan foreplay dengan seks oral untuk membangkitkan gairah seksual agar hubungan intim semakin menyenangkan.

Seks oral atau oral sex merupakan aktivitas merangsang alat kelamin pasangan menggunakan mulut, bibir, ataupun lidah. Umumnya dilakukan oleh individu yang aktif secara seksual.

Sebagian dari Anda mungkin menganggap bahwa seks oral merupakan aktivitas seksual yang aman dan akan terhindar dari berbagai risiko penularan penyakit menular seksual. Kenyataannya, aktivitas ini juga berpotensi untuk menularkan penyakit seksual, jika Anda melakukannya dengan cara tidak tepat.

Sebelum melakukannya, lebih baik kenali bahaya dan cara melakukannya.

Bahaya Seks Oral

Faktanya, jika tidak dilakukan dengan benar maka seks oral juga bisa berbahaya. Adapun kemungkinan risiko yang akan muncul, salah satunya seperti terjadi luka pada alat kelamin akibat terlalu kencang. Hal tersebut juga dapat meningkatkan risiko masuknya bakteri atau virus dari alat kelamin ke tubuh melalui mulut.

1. Sifilis

Penyebab sifilis adalah bakteri Treponema pallidum yang bisa menular melalui aktivitas seksual. Adapun gejala sifilis yang umum adalah munculnya luka di area alat kelamin, mulut, atau dubur, namun penderitanya tidak menyadari dan tidak merasakan sakit.

Jika tidak segera mendapat penanganan dengan baik, sifilis dapat merusak organ tubuh lainnya, seperti jantung, paru-paru, hingga otak.

2. Gonore

Penyakit yang terkenal dengan kencing nanah ini merupakan penyakit menular seksual dengan keluarnya nanah dari penis pada penderitanya, namun tidak memiliki gejala yang pasti pada penderita wanita.

Gonore dapat menular jika salah satu pasien tetap melakukan hubungan tanpa menggunakan kondom. Selain menginfeksi alat kelamin, gonore juga dapat menginfeksi saluran kemih, anus, dan tenggorokan.

3. Klamidia

Klamidia merupakan merupakan penyakit menular seksual yang dapat menyebar melalui cairan pada alat kelamin. Orang yang berpeluang terserang klamidia adalah orang yang sering bergonta-ganti pasangan tanpa menggunakan kondom saat seks oral atau berhubungan intim.

Umumnya, klamidia tidak menimbulkan gejala yang mencurigakan, namun tetap dapat berpotensi untuk menularkan pada pasangan. Gejala akan muncul sekitar 1-3 minggu setelah penderitanya terinfeksi.

Saat menginfeksi tenggorokan, gejala yang ditimbulkan berupa sakit tenggorokan, gigi, mulut, atau sariawan yang tidak kunjung membaik, hingga dapat menimbulkan luka di area bibir dan mulut.

Jika sudah menginfeksi area kelamin, gejala yang muncul adalah nyeri saat buang air kecil, pembengkakan pada testis, nyeri pada anus, hingga keluar cairan yang tidak normal pada alat kelamin.

Baca Juga : Ketahui Pengaruh Penis yang Tidak Disunat Terhadap Aktivitas Seks

4. Infeksi saluran kemih

Perlu Anda ketahui, seks oral dapat mendorong bakteri masuk hingga ke dalam uretra. Ini bisa menyebabkan infeksi saluran kemih.

Saat penderita mengalami infeksi saluran kemih, keinginan untuk berhubungan intim menurun drastis, karena rasa nyeri yang menyakitkan pada alat kelamin.

5. Herpes

Seks oral juga dapat memicu terserang herpes pada alat kelamin dan mulut. Biasanya terjadi dengan munculnya beberapa gejala, seperti nyeri dan rasa lepuh pada alat kelamin atau sekitar mulut, gatal-gatal, iritasi kulit, hingga mengeluarkan cairan atau darah.

6. Hepatitis A dan B

Perlu Anda ketahui, seks oral pada anus dapat menyebabkan terserang penyakit hepatitis A. Selain itu, jika Anda mengalami luka pada mulut atau menggunakan kawat gigi maka hal tersebut dapat menyebarkan virus Hepatitis B melalui air liur, air mani, atau cairan vagina.

7. Human papillomavirus (HPV)

Tidak kalah berbahayanya dari beberapa infeksi lainnya, seks oral dapat meningkatkan terserang penyakit Human papillomavirus (HPV). HPV merupakan salah satu faktor risiko utama individu terkena kanker mulut atau kanker tenggorokan.

8. HIV

Perlu Anda ketahui, risiko terkena dan penularan HIV dan Aids akan menjadi lebih tinggi jika terdapat luka di area bibir atau mulut pada individu yang melakukan seks oral.

Cara melakukannya dengan aman

Jika Anda dan pasangan tetap ingin melakukan seks oral, sebaiknya lakukan dengan cara yang aman. Berikut beberapa cara melakukan dengan aman:

  • Membersihkan area kelamin.
  • Selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut.
  • Menggunakan kondom.
  • Menggunakan dental dam.
  • Hindari melakukan seks oral dengan perilaku seks berisiko.
  • Melakukan vaksinasi.

Selalu perhatikan kesehatan Anda dan pasangan sebelum dan sesudah melakukan seks oral, agar terhindar dari berbagai macam penyakit menular seksual.

Baca Juga : Cara Alami Meningkatkan Gairah Seksual pada Wanita

Sumber

Better Health. (2020). Oral sex. www.betterhealth.vic.gov.au

CDC. (2020). STD Risk and Oral Sex – CDC Fact Sheet. www.cdc.gov

Healthline. (2019). Can You Get HIV from Oral Sex?. www.healthline.com

Medical News Today. (2020). Oral sex STI risk charts: Transmission and prevention. www.medicalnewstoday.com

Very Well Health. (2021). Is Oral Sex Really Safe Sex?. www.verywellhealth.com

Web MD. (2011). 4 Things You Didn’t Know About Oral Sex. www.webmd.com