Ketahui Pengaruh Penis yang Tidak Disunat Terhadap Aktivitas Seks

Ketahui Pengaruh Penis yang Tidak Disunat Terhadap Aktivitas Seks

Penulis: Fajar | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 21 Juli 2023

 

Sunat merupakan hal lumrah yang dilakukan pada pria. Sunat merupakan tindakan operasi yang bertujuan untuk pengangkatan kulup penis, atau kulit yang menutupi ujung penis.

Operasi ini biasanya dilakukan atas dasar kesehatan dan agama. Agama tertentu mewajibkan seorang pria untuk sunat. Beberapa kondisi medis juga biasanya jadi alasan seseorang untuk sunat, antara lain pembengkakan kulup, atau radang pada kulup.

Sunat juga bisa saja dilakukan atas dasar estetika dan bentuk penis idaman sejumlah pria. Namun, tidak banyak orang yang melakukannya atas dasar tersebut. Dalam Islam, biasanya seorang anak laki-laki, sunat adalah sebagai suatu kewajiban dan penanda memasuki usia baligh atau semacam puber. Maka dari itu, pada negara mayoritas Muslim seperti Indonesia sunat adalah hal yang amat lumrah.

Lalu apakah ada kaitan antara penis tidak sunat dengan aktivitas seks seseorang, berikut ini penjelasannya.

Baca Juga: Perhatikan Hal Ini Sebelum Sunat Dewasa

Pengaruh Penis tidak Sunat pada Aktivitas Seks

Satu hal yang juga menjadi pertimbangan seseorang memutuskan sunat atau tidak adalah pengaruhnya pada aktivitas seksual. Meski tidak signifikan, mau tidak mau sunat punya pengaruh pada aktivitas seksual.

Sebuah penelitian menyebut bahwa sunat atau tidak seorang pria tidak berkaitan secara signifikan dengan disfungsi seksual.

Penis pria yang telah sunat akan lebih sensitif sehingga relatif lebih mudah dan cepat mencapai titik orgasme. Penelitian lainnya menyebut bahwa pria yang tidak sunat akan lebih menikmati aktivitas masturbasi.

Betul memang jika disimpulkan dari beragam sumber, waktu pria menuju ejakulasi relatif lebih singkat jika penis seorang pria telah sunat. Namun, hal tersebut juga berarti bahwa pria lebih menikmati sentuhan seksual pada penis.

Wanita cenderung lebih menyukai berhubungan seks dengan pria yang sunat. Hal tersebut berkaitan dengan kebersihan, dan upaya mengurangi risiko penularan penyakit melalui alat kelamin. Sejumlah penelitian sendiri menyatakan bahwa sunat adalah salah satu cara efektif mengurangi risiko HIV.

Jika bicara soal kesuburan, belum ada penelitian yang membuktikan sunat berpengaruh pada kesuburan pria. Justru seks saat pria menikmati aktivitas seks karena meningkatnya sensitivitas penis akan memicu kualitas sperma yang baik.

Baca Juga: Waspadai 7 Masalah Kesehatan yang Muncul Jika Penis Belum Disunat

Pro dan Kontra Kesehatan Sunat

Sunat pada dasarnya adalah keputusan pribadi. Selain tentang agama, sunat adalah pilihan, bukan keharusan. Secara kesehatan pun sunat memiliki pro dan kontra, sebagai berikut:

Pro

  • Menurunkan risiko infeksi pada penis
  • Mengurangi risiko kanker pada area penis
  • Menurunkan risiko HIV

Kontra

  • Rasa sakit ketika melakukan operasi
  • Gagal operasi bisa sebabkan kerusakan kulup penis

Belum ada bukti bahwa sunat berpengaruh kepada ukuran penis seorang pria. Pada dasarnya ukuran penis umumnya dipengaruhi beberapa faktor seperti keturunan, dan bagaimana aliran darah mengalir ke penis.

Intinya, sunat memiliki pengaruh pada aktivitas seks, namun tidak signifikan. Terlalu banyak variabel-variabel lain yang mempengaruhi aktivitas seks daripada sekadar mempertimbangkan sunat.

Justru, faktor kesehatan lah yang harusnya banyak berperan sebagai keputusan seseorang melakukan operasi sunat atau tidak. Karena, penis merupakan daerah rawan infeksi yang harus Anda perhatikan kebersihannya.

Baca Juga: Seberapa Aman Metode Sunat Laser?

Sumber

Healthline. (2019). Circumcised vs. Uncircumcised: Pros and Cons to Consider. www.healthline.com

Healthline. (2019). Circumcision.  www.healthline.com

Science Direct. (2019). Sex and Male Circumcision. www.sciencedirect.com

NCBI. (2021). Adult Male Circumcision. www.ncbi.nlm.nih.gov