Waspadai 7 Masalah Kesehatan yang Muncul Jika Penis Belum Disunat

Waspadai 7 Masalah Kesehatan yang Muncul Jika Penis Belum Disunat

Penulis: Anggita | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 27 Januari 2023

 

Sunat atau sirkumsisi adalah prosedur yang umum dilakukan pada pria dan biasanya merupakan bagian dari ritual keagamaan.

Meski demikian, sunat ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Baca Juga: Perhatikan Hal Ini Sebelum Sunat Dewasa

Memahami Pentingnya Melakukan Sunat

Memang tak semua orang tua memilih untuk menyunat anak lelakinya, namun bagi sejumlah penganut agama tertentu, tindakan ini merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan.

Dari sisi medis, sunat memiliki manfaat-manfaat kesehatan tertentu, seperti kebersihan di area penis yang lebih terjamin, serta berkurangnya risiko terkena penyakit-penyakit tertentu.

Masalah Kesehatan yang Muncul ketika Penis Belum Disunat

Berikut adalah sejumlah masalah kesehatan yang bisa muncul ketika seorang pria atau anak laki-laki tak disunat:

1. Cedera

Penis yang belum disunat akan terlihat berbeda dengan penis yang sudah disunat. Terdapat kulup yang menutupi penis saat Anda sedang tidak ereksi, sehingga kepala penis tak terlihat.

Kerugiannya, kulup yang menggantung di atas kepala penis ini bisa tersangkut saat Anda mengenakan celana. Selain itu Anda juga dapat mengalami cedera yang berujung pada timbulnya rasa nyeri atau masalah buang air kecil.

2. Infeksi saluran kencing

Sunat bisa dilakukan sejak dini, namun terkadang juga perlu menunggu beberapa tahun untuk bisa melakukannya. Karena itu, anak laki-laki yang belum disunat sangat umum terkena infeksi saluran kencing.

Penis yang belum disunat bisa membuat bakteri menumpuk di bawah kulup penis dan di bagian dalam uretra. Karena itu, penis anak-anak atau pria yang belum disunat membutuhkan perawatan ekstra agar kebersihannya bisa terjaga dan terhindar dari infeksi saluran kencing.

3. Balanitis

Selain infeksi pada saluran kencing, pria yang tidak disunat juga rentan mengalami balanitis. Kondisi ini terjadi ketika kepala penis mengalami pembengkakan dan iritasi.

Umumnya, penis yang belum disunat bisa menyebabkan penumpukan cairan yang disebut dengan smegma. Cairan ini dapat membuat penis menjadi berbau dan mengalami iritasi balanitis.

Balanitis perlu segera diatasi agar tak menimbulkan masalah yang lebih parah.

Berikut adalah sejumlah gejala balanitis:

  • Nyeri dan iritasi di kepala penis
  • Kemerahan
  • Gatal-gatal di bawah kulit
  • Pembengkakan
  • Keluar cairan putih atau smegma
  • Penis berbau
  • Buang air kecil terasa sakit
  • Area kulit penis mengkilap atau putih
  • Luka

Baca Juga: Seberapa Aman Metode Sunat Laser?

4. Fimosis

Seiring pertambahan usia anak, maka kulup penis yang belum disunat bisa ditarik. Pada saat itu, maka anak sudah bisa membersihkan bagian bawah kulup dengan benar.

Namun, saat kulup terlalu ketat di sekitar penis, maka akan susah untuk menariknya kembali ke belakang kepala penis. Kondisi ini disebut dengan istilah fimosis.

Berikut adalah sejumlah gejala fimosis:

  • Rasa sakit atau nyeri di kisaran ujung penis
  • Pembengkakan
  • Pendarahan
  • Luka di kisaran penis
  • Sulit menahan kencing
  • Infeksi

5. Parafimosis

Tidak hanya fimosis, penis yang belum disunat juga rentan mengalami parafimosis.

Saat kulup ditarik untuk dibersihkan, maka kulup perlu ditarik kembali ke atas kepala penis. Jika dibiarkan terlalu lama, maka kulup tersebut bisa menyangkut di bawah kepala dan mengakibatkan parafimosis.

Parafimosis dapat mengakibatkan penumpukan cairan di sekitar penis. Apabila tidak segera diatasi, maka kondisi ini dapat berkembang menjadi komplikasi.

6. Penyakit menular seksual

Infeksi lain yang berpotensi terjadi pada pria yang tak disunat adalah infeksi menular seksual.

Berbagai infeksi yang disebutkan di atas dapat berakibat pada infeksi ini, sehingga sunat menjadi hal yang penting untuk dilakukan.

Menurut penelitian, pria yang sudah disunat berisiko lebih rendah mengalami infeksi menular seksual dibandingkan yang belum disunat.

Sunat juga bisa menghindari risiko dari infeksi seperti:

Meskipun sunat memungkinkan Anda tak terinfeksi menular seksual, tetap penting untuk melakukan seks yang aman dengan pengugnaan kondom dan tidak berganti-ganti pasangan.

7. Kanker

Penumpukan smegma pada penis yang tak disunat berisiko terhadap berbagai masalah kesehatan, salah satu yang parah adalah risiko terjadinya kanker penis.

Keuntungan yang bisa didapat pada pria yang disunat tidak hanya dirasakan oleh dirinya sendiri, namun juga pada pasangan.

Dilansir dari Healthline, wanita yang memiliki pasangan dengan penis yang sudah disunat berisiko lebih rendah mengalami kanker serviks yang terjadi karena infeksi HPV.

Baca Juga: Ketahui Manfaat Sunat bagi Kesehatan 

Sumber

Johns Hopkins Medicine. Urinary Tract Infections (UTI) in Children | Johns Hopkins Medicine. www.hopkinsmedicine.org

Healthline. (2019). Circumcised vs. Uncircumcised: Pros and Cons to Consider.  www.healthline.com

Cleveland Clinic. (2019). Balanitis: Types, Symptoms, Causes, Treatments, Prevention & Relief. my.clevelandclinic.org

Medical News Today. (2020). 6 uncircumcised problems: Causes, diagnosis, and treatment. www.medicalnewstoday.com