Gejala, Penyebab, dan Penanganan Sifilis

Gejala, Penyebab, dan Penanganan Sifilis

Penulis: Anggita | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 11 April 2023

 

Sifilis adalah salah satu jenis infeksi menular seksual yang bisa diobati. Penyebabnya adalah bakteri yang disebut dengan istilah Treponema pallidum.

Anda mungkin tidak menyadari bahwa Anda mengalaminya. Agar lebih paham, simak ulasan lengkap mengenai sifilis berikut ini.

Baca Juga: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati Luka pada Penis

Penyebaran

Sama seperti infeksi menular seksual lainnya, sifilis juga bisa tersebar melalui kontak langsung saat berhubungan badan. Selain itu, sifilis juga bisa menyebar jika Anda sedang hamil.

Infeksi sifilis pada janin Anda bisa mengakibatkan hal fatal seperti kelahiran prematur, hingga kematian bayi saat dilahirkan.

Maka dari itu, sifilis harus segera ditangani jika terjadi pada bayi untuk menghindari komplikasi yang lebih serius.

Adapun tempat-tempat yang tidak bisa menjadi penyebaran sifilis seperti berendam di bak, berenang di kolam renang, menyentuh benda-benda, bertukar pakaian, serta dudukan toilet.

Gejala

Sifilis bisa timbul dengan gejala yang tak menyakitkan di organ intim Anda, rektum, dan di sekitar mulut vagina.

Sayangnya, seseorang yang terinfeksi bisa tak merasakan gejala tersebut selama bertahun-tahun.

Apabila tidak segera diketahui, maka efeknya bisa merusak organ-organ vital di tubuh Anda.

Tahapan Sifilis

Meskipun tak langsung terdeteksi, sifilis dapat berkembang secara bertahap.

  • Tahap primer

Awalnya, sifilis akan muncul dalam wujud luka kecil di sekitar bagian yang terinfeksi, yaitu di kisaran organ intim Anda. Luka tersebut disebut juga dengan chancre.

Sayangnya, chancre mungkin baru akan berkembang setelah tiga hingga empat minggu terpapar infeksi tersebut. Sehingga ia tak membuat Anda merasa sakit.

Tidak hanya bisa terjadi karena hubungan seks vaginal, chancre juga bisa muncul karena seks oral.

  • Tahap sekunder

Pada tahap berikutnya, Anda akan merasakan ruam di kulit serta sakit tenggorokan. Hal ini bisa terjadi setelah chancre sudah sembuh.

Anda juga bisa menemukan ruam tersebut di bagian tubuh manapun, mungkin Anda bisa merasakannya di telapak tangan atau telapak kaki Anda. Biasanya, ruam tersebut tidak terasa gatal.

Gejala lain yang mungkin muncul di tahap sekunder antara lain:

  • Tahap laten

Pada tahap laten, gejala sifilis tak lagi muncul dan bakteri tetap berada di dalam tubuh Anda. Kemudian tahap ini bisa bertahan selama bertahun-tahun dan berkembang ke tahap berikutnya.

  • Tahap tersier

Apabila tidak diobati, maka sifilis bisa berkembang menjadi sifilis tersier. Sayangnya di tahap ini sifilis bisa sangat berbahaya untuk nyawa Anda, dan Anda berpotensi mengalami kondisi kesehatan lain.

Baca Juga: Kenali Gejala Sifilis pada Wanita

Diagnosis

Anda perlu melakukan pemeriksaan sifilis karena ia tidak akan bisa terdeteksi sendiri dan tidak bisa sembuh dengan sendirinya.

Untuk memastikannya, Anda bisa melakukan pemeriksaan darah atau mengambil cairan dari luka yang ada di area intim Anda.

Jika Anda mengalami masalah pada sistem saraf, maka Anda bisa melakukan pemeriksaan lain untuk memeriksa bakteri sifilis.

Pada ibu hamil, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan sifilis karena Anda mungkin tak tahu memilikinya. Hal ini bertujuan untuk mencegah janin terinfeksi sifilis bawaan.

Pengobatan

Tak perlu khawatir, selama infeksi tersebut belum menyebabkan kerusakan, maka infeksi ini bisa disembuhkan.

Anda akan mendapatkan suntikan antibiotik atau antibiotik oral. Interval pengobatan Anda bisa tergantung dari berapa lama Anda mengidap kondisi ini.

Jenis antibiotik yang umum digunakan untuk mengobati sifilis adalah penicillin. Namun jika Anda memiliki alergi pada obat ini, dokter bisa memberikan Anda antibiotik jenis lainnya.

Sebagai tambahan, Anda juga perlu menghindari berbagai kontak seksual setidaknya dua minggu hingga pengobatan selesai.

Setelah pengobatan, Anda juga perlu melakukan kontrol rutin untuk memastikan tahap sifilis Anda dan menentukan dosis obat.

Anda dan pasangan Anda mungkin juga perlu melakukan pemeriksaan HIV.

Pencegahan

Untungnya, sifilis bisa dicegah. Untuk menurunkan risiko terjadinya sifilis, Anda perlu untuk melakukan berbagai cara, seperti:

  • Menggunakan kondom ketika berhubungan seksual
  • Menghindari berbagi sex toy dengan orang lain
  • Tidak menggunakan jarum yang sama dengan orang lain
  • Melakukan skrining sifilis jika Anda berisiko (berhubungan tanpa pengaman), bekerja sebagai pekerja seks komersil, memiliki sejumlah pasangan seks, dan jika Anda sedang hamil

Baca Juga: Penyebab Penyakit Sifilis dan Cara Penyembuhannya

Sumber

CDC. (2022). STD Facts – Syphilis. www.cdc.gov

Mayo Clinic. (2021). Syphilis – Symptoms and causes  www.mayoclinic.org

Healthline. (2022). Syphilis: Symptoms, Diagnosis, Treatment, Prevention, and More. www.healthline.com

NHS. (2019). Syphilis – NHS. www.nhs.uk