Cara Mencegah Penularan Hepatitis B

Cara Mencegah Penularan Hepatitis B

Penulis: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 29 Agustus 2022

 

Hepatitis B merupakan infeksi atau peradangan pada hati yang terjadi karena paparan virus hepatitis B (HBV). Meskipun sebagian besar penyakit ini dapat sembuh total tanpa pengobatan, namun sebagian kecil penyakit ini bisa berkembang menjadi kronis hinggga menyebabkan sirosis hati dan kanker hati. Selain itu, penyakit ini juga bisa menular sehingga pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah dampak kronis dari infeksi hepatitis B ini.

Baca Juga: Ketahui Penyakit Hepatitis B: Gejala dan Pengobatannya

Penularan Hepatitis B

Penyakit hepatitis B dapat menular. Berikut ini merupakan beberapa kondisi yang berisiko tinggi terjadi penularan, antara lain:

  • Melakukan hubungan seks tanpa kondom, sering bergonta-ganti pasangan seks, atau melakukan aktifitas seks dengan seseorang yang terinfeksi.
  • Berbagi jarum suntik saat menggunakan narkoba atau obat-obatan lain
  • Tinggal dengan seseorang terinfeksi hepatitis b kronis
  • Berbagi alat makan dan minum, alat cukur, sikat gigi, dan lain-lain.
  • Bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis b
  • Memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan darah manusia seperti petugas kesehatan

Selain itu, perlu Anda ketahui bahwa penyakit ini tidak menular melalui bersin dan batuk.

Baca Juga: Gejala Hepatitis yang tak Boleh Diabaikan

Mencegah Penularan

Langkah-langkah pencegahan perlu Anda lakukan untuk menghindari penularan, terutama bagi orang dengan tingkat risiko tertular yang tinggi. Berikut ini merupakan langkah-langkah pencegahan untuk menghindari penularan HBV, antara lain:

1. Melakukan vaksinasi

Pemberian vaksin hepatitis b merupakan cara terbaik untuk mencegah paparan virus ini. Biasanya vaksin diberikan dalam 3 tahapan suntikan yang dilakukan selama enam bulan. Berikut ini merupakan kelompok yang disarankan untuk melakukan vaksin, antara lain:

  • Semua bayi pada saat lahir. Terutama pada bayi yang lahir dari ibu yang terinveksi
  • Semua anak dan remaja yang tidak mendapatkan vaksinasi saat lahir
  • Orang dewasa yang mengalami infeksi menular seksual
  • Pekerja yang tugasnya bersentuhan dengan darah seperti petugas kesehatan
  • Orang dengan HIV-positif
  • Seseorang dengan banyak pasangan seksual
  • Pengguna narkoba suntikan
  • Anggota keluarga dari penderita
  • Orang yang bepergian ke daerah dengan kasus HBV yang tinggi

2. Tidak melakukan hubungan seks dengan penderita

Beritahukan hasil tes kesehatan antar pasangan seksual. Jangan melakukan hubungan seks tanpa kondom kecuali benar-benar yakin pasangan Anda tidak terinfeksi HBV atau infeksi menular seksual lainnya. Selain itu, menggunakan kondom lateks atau poliuretan baru setiap kali berhubungan seks sangat efektif untuk mencegah penularan.

3. Hindari berbagi jarum suntik

Berbagi jarum suntik sangat berisiko tinggi terjadi penularan. Hal ini sering kali terjadi pada seseorang yang menggunakan obat-obatan terlarang dengan suntik. Selain itu, jika Anda hendak membuat tato atau tindik, berhati-hatilah dalam memilih tempat untuk membuatnya. Pastikan tempat tersebut menggunakan jarum suntik steril.

4. Hindari berbagi alat-alat yang berisiko menularkan

Sangat disarankan untuk tidak berbagi pemakaian alat-alat seperti pisau cukur, sikat gigi, alat perawatan kuku, atau anting tindik dengan siapa pun. Hal ini disebabkan karena kita tidak tahu apakah seseorang mengalami pendarahan saat sedang menggunakan alat-alat tersebut. Terutama bagi orang yang tinggal dengan penderita.

Baca Juga: Cara Mencegah Penularan Hepatitis A

Sumber

Healthline. 2018. Hepatitis B. www.healthline.com

Mayo Clinic. 2020. Hepatitis B. www.mayoclinic.org

NHS. 2019. Hepatitis B. www.nhs.uk

Web MD. 2020. Hepatitis B. www.webmd.com