Selulitis: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Selulitis: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Penulis: Dea | Editor: Umi

Selulitis merupakan infeksi bakteri yang umum menyerang kulit dan jaringan lunak di bawahnya. Kondisi ini terjadi saat kulit mengalami kerusakan yang memudahkan bakteri untuk masuk ke dalam kulit dan menyebar, sehingga menyebabkan kulit menjadi merah, membengkak, serta menimbulkan rasa sakit dan hangat ketika disentuh.

Infeksi bakteri selulitis sering kali memengaruhi kulit kaki bagian bawah, tetapi juga tidak menutup kemungkinan terjadi di area tubuh lainnya. Selulitis biasanya muncul secara tiba-tiba.

Pada kasus selulitis ringan kemerahan hanya terjadi di satu area tubuh. Sedangkan pada kasus yang lebih parah, infeksi bisa menyebar dengan cepat dan dapat memicu penyakit serius seperti sepsis.

Selulitis menyerang berbagai kalangan usia, tetapi paling umum dialami oleh orang paruh baya dan lanjut usia. Selulitis termasuk penyakit yang tidak menular.

Baca Juga: Gentamicin untuk Mengobati Infeksi Bakteri dan Efek Sampingnya

Gejala Selulitis

Gejala-gejala yang timbul dari selulitis meliputi:

  • Kulit membengkak
  • Kulit yang terpapar terasa nyeri dan lembek
  • Muncul kemerahan atau peradangan pada kulit Anda
  • Nyeri kulit atau ruam menyebar dengan cepat
  • Kulit terasa kencang, berkilau, dan bengkak
  • Rasa hangat pada area kulit yang terpapar
  • Muncul abses disertai dengan nanah
  • Demam.

Gejala selulitis lainnya yang lebih serius mencakup:

  • Gemetar
  • Menggigil
  • Sakit atau nyeri di area kulit yang terinfeksi
  • Kelelahan
  • Pening
  • Nyeri otot
  • Kulit terasa hangat
  • Berkeringat.

Penyebab Selulitis

Sebagian besar kasus selulitis disebabkan oleh infeksi bakteri dari kelompok Streptococcus dan Staphylococcus.

Staphylococcus aureus merupakan jenis bakteri dari kelompok Staphylococcus yang menjadi penyebab selulitis. Infeksi ini dimulai dari munculnya luka di kulit, seperti luka sayat, luka bekas gigitan serangga, dan luka setelah operasi.

Selulitis juga bisa disebabkan oleh jenis bakteri lainnya. Pada anak berusia di bawah 6 tahun yang mengalami selulitis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Haemophilus influenzae, terutama pada wajah, lengan, dan bagian tubuh bagian atas.

Selain itu, selulitis juga terjadi akibat gigitan atau cakaran anjing atau kucing yang mengandung bakteri Pasteurella multocida, yaitu bakteri yang mempunyai periode inkubasi yang sangat singkat.

Aeromonas hydrophila dan Vibrio vulnificus juga menjadi penyebab selulitis akibat air tawar atau air laut yang terpapar jenis bakteri tersebut. Pseudomonas aeruginosa merupakan jenis bakteri lainnya yang juga menjadi pemicu selulitis yang berasal dari luka tusuk.

Faktor Risiko Selulitis 

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami selulitis, seperti:

  • Cedera: Seseorang yang mengalami cedera mencakup luka bakar, goresan, jenis luka lainnya, dan patah tulang dapat mempermudah bakteri untuk masuk ke dalam tubuh.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Seseorang yang terkena penyakit yang dapat memperburuk sistem kekebalan tubuh, seperti diabetes, leukemia, dan HIV/AIDS berisiko lebih tinggi mengalami selulitis.
  • Penyakit Kulit: Seseorang dengan penyakit kulit, seperti eksim, kutu air, dan herpes zoster yang berpotensi mengalami selulitis, karena menimbulkan kerusakan kulit yang menjadi lokasi masuknya bakteri.
  • Limfedema: Seseorang dengan limfedema, yaitu kondisi pembengkakan kronis pada lengan atau kaki juga rentan mengalami selulitis. Limfedema sendiri terkadang muncul setelah operasi.
  • Riwayat selulitis: Seseorang yang pernah mengalami selulitis lebih rentan untuk mengalaminya kembali.
  • Obesitas: Obesitas juga dapat meningkatkan risiko mengalami selulitis.

Perawatan Selulitis

Pada kasus selulitis ringan, dokter akan memberikan tablet antibiotik yang dikonsumsi secara oral yang digunakan selama seminggu. Gejala selulitis yang Anda alami mungkin akan memburuk dalam waktu 48 jam pertama, dan akan membaik dalam waktu 2 hari.

Antibiotik harus diminum sampai habis, meskipun kondisi Anda sudah lebih baik. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan semua bakteri telah hilang. Mayoritas orang yang mengalami selulitis bisa sembuh total dalam waktu 7 sampai 10 hari.

Selain mengonsumsi antibiotik untuk selulitis, Anda juga bisa mempercepat pemulihan dengan:

  • Untuk meredakan nyeri, Anda bisa minum ibuprofen atau parasetamol.
  • Mengangkat bagian tubuh yang terpapar di atas bantal atau kursi ketika Anda duduk atau berbaring untuk meredakan pembengkakan.
  • Menggerakkan sendi secara rutin di dekat area tubuh yang terinfeksi termasuk pergelangan tangan atau kaki, supaya tidak kaku.
  • Minum cairan yang banyak untuk mencegah dehidrasi.
  • Tidak menggunakan stoking kompresi hingga kondisi Anda membaik.

Beberapa orang yang mengalami selulitis serius sering kali membutuhkan penanganan di rumah sakit, terutama jika:

  • Mengalami demam tinggi
  • Muntah
  • Selulitis kembali kambuh
  • Perawatan sebelumnya tidak berhasil
  • Mengalami tekanan darah rendah
  • Gejalanya memburuk.

Di rumah sakit, dokter akan memberikan antibiotik secara intravena, yaitu infus yang menyalurkan obat melalui pembuluh darah di lengan.

Komplikasi Selulitis

Meski penyakit kulit ini tidak menular, tetapi selulitis bisa menimbulkan komplikasi yang mengancam jiwa apabila tidak segera dilakukan pengobatan. Komplikasi yang terjadi termasuk:

  • Pembengkakan permanen pada area kulit yang terinfeksi
  • Infeksi darah dan sepsis
  • pembentukan abses.

Bahkan dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi bakteri bisa menyebar dan menginfeksi bagian tubuh lain, termasuk otot, tulang, atau katup jantung. Jika kondisi ini terjadi, Anda membutuhkan perawatan segera.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Infeksi Jamur Kulit

Sumber

Healthline. (2020). Everything You Need to Know About Cellulitis. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2020). Cellulitis. www.mayoclinic.org

Medical News Today. (2019). What You Need to Know About Cellulitis. www.medicalnewstoday.com 

Medicine Net. (2021). What Causes Cellulitis?. www.medicinenet.com

NHS. (2021). Cellulitis. www.nhs.uk

WebMD. (2020). Cellulitis. www.webmd.com