7 Fakta tentang Fertilisasi yang Wajib Anda Ketahui

7 Fakta tentang Fertilisasi yang Wajib Anda Ketahui

Penulis: Anggita | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 3 Juni 2023

 

Fertilisasi adalah peristiwa bertemunya sel telur milik wanita, dan sperma milik pria, lalu menjadi satu sel.

Ada banyak mitos yang beredar seputar proses ini  Untuk mematahkan mitos-mitos tersebut, berikut adalah berbagai fakta mengenai fertilisasi

Baca Juga: Kenali Obat Profertil untuk Meningkatkan Kesuburan

1. Fertilisasi tidak terjadi di dalam rahim

Mungkin Anda sering mendengar bahwa sel telur dan sperma bertemu di dalam rahim. Ternyata, hal tersebut adalah mitos. Sebab, kedua sel tersebut bertemu di dalam tuba falopi.

Sel sperma awalnya berenang melalui vagina ke serviks wanita, lalu berenang masuk ke dalam tuba falopi dan membuahkan telur yang sudah matang.

Jika pembuahan atau fertilisasi berhasil, maka sel telur yang sudah dibuahi akan menempel di rahim wanita dan tumbuh.

2. Tidak semua sperma datang tepat waktu

Meskipun sudah mencoba untuk hamil berkali-kali, namun Anda mungkin masih perlu menunggu lebih lama lagi. Sebab, sperma sebenarnya tidak selalu datang tepat waktu. Kadang sperma datang terlalu dini, atau terlalu lama hingga bertemu dengan sel telur yang sudah matang.

Tidak hanya itu, tingkat kematian sperma pun terbilang tinggi, sehingga hanya sedikit jumlah sperma yang bisa mencapai sel telur. Ada sperma yang berenang ke arah yang salah, ada pula yang mati di perjalanan.

Ketika sperma terkuat sudah mencapai sel telur, maka sel telur akan melindunginya agar sperma tetap aman dan pembuahan bisa terjadi.

3. Fertilisasi tidak langsung terjadi setelah berhubungan

Setelah selesai melakukan hubungan seks, pembuahan tidak langsung terjadi meskipun sperma merupakan perenang yang cepat. Paling cepat, sperma bisa berenang mencapai sel telur dalam kurun waktu 1 jam, bahkan bisa lebih dari itu.

Sperma pria bisa bertahan selama beberapa menit sebelum masuk ke dalam serviks wanita. Namun, vagina wanita bisa sangat cepat menghancurkan sel yang ada di dekatnya, salah satunya sperma. Sehingga tak heran jika proses pembuahan adalah hal yang rumit.

4. Sperma bisa bertahan selama 3 hari

Jika sudah masuk ke dalam saluran reproduksi wanita, sperma bisa bertahan selama 72 jam. Namun, sel telur tidak bertahan selama itu. Sel telur wanita yang sudah matang hanya bisa bertahan 1 hari setelah ovulasi.

Berbeda dengan wanita yang hanya memproduksi sel telur di waktu-waktu tertentu, pria terus menghasilkan sperma seumur hidupnya. Namun, hanya 1 sel sperma yang bisa membuahi 1 sel telur.

5. Ketika sedang ovulasi, Anda bisa mengeluarkan 2 telur sekaligus

Pada beberapa kasus, ovarium Anda bisa melepaskan 2 sel telur sekaligus. Jika peristiwa ini terjadi, maka Anda bisa mengandung 2 bayi sekaligus atau kembar.

Namun, bayi yang Anda kandung adalah bayi kembar tidak identik, karena sel telurnya datang dari sel telur yang berbeda, sehingga keduanya perlu dibuahi oleh 2 sel sperma yang berbeda pula.

Ketika Anda melahirkan bayi kembar identik, maka sel telur yang dibuahi hanya 1, namun sel tersebut terbagi menjadi 2 setelah dibuahi. Sel telur yang hanya 1 tersebut hanya dibuahi oleh 1 sel sperma.

6. Kehamilan dihitung sejak hari pertama menstruasi terakhir

Untuk menghitung usia kehamilan Anda, maka yang dipakai adalah tanggal pertama kali Anda menstruasi terakhir. Minggu tersebut maka dihitung sebagai minggu pertama kehamilan. Sementara, fertilisasi bisa terjadi di minggu ke-3 kehamilan.

Lalu apakah artinya Anda sudah hamil selama 3 minggu? Tidak, di 2 minggu pertama Anda belum hamil sama sekali. Cara ini dilakukan hanya untuk memudahkan dokter dan pasien untuk mengetahui ovulasi, serta memudahkan untuk mengetahui faktor-faktor lainnya yang tidak diingat oleh pasien.

7. Meskipun sedang ovulasi, Anda bisa saja tak hamil

Meskipun tubuh Anda sudah mengeluarkan sel telur yang matang atau Anda mengalami ovulasi, jika sperma tidak berhasil membuahi sel telur tersebut, maka Anda bisa saja tidak hamil. Sel telur tersebut lalu akan dibuang melalui vagina Anda lewat menstruasi.

Terkadang, Anda bisa mengalami ovulasi yang tak lancar, sama halnya dengan menstruasi. Hal ini disebabkan oleh pengatur hormon yang tidak bekerja dengan baik.

Mengapa ovulasi sangat penting untuk proses kehamilan? Sebab, ovulasi berarti adanya sel telur yang siap untuk dibuahi. Agar proses fertilisasi bisa berjalan lancar, Anda bisa melakukan hubungan seks sehari sebelum ovulasi terjadi.

Baca Juga: 10 Cara Efektif Meningkatkan Kesuburan Pria

Sumber

What to Expect. (2021). How Fertilization Happens. www.whattoexpect.com

BabyCentre. (2021). How you conceive – BabyCentre UK. www.babycentre.co.uk

Healthline. (2018). Where Does Fertilization Occur? 10 Facts That May Surprise You. www.healthline.com

Flo. (2021). Gestational Age: How Do You Count Pregnancy Weeks?. flo.health

Flo. (2021). Can You Get Pregnant When You’re Not Ovulating? Understanding Female Fertility. flo.health