Bagaimana Proses dan Kapan Ovulasi Terjadi?

Bagaimana Proses dan Kapan Ovulasi Terjadi?

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 11 Januari 2023

 

Ovulasi terjadi ketika ovarium seorang wanita melepaskan sel telur yang sudah matang.  Ovulasi biasanya terjadi sekitar setengah siklus menstruasi, yaitu pada atau sekitar hari ke-14. Setelah ovulasi, sel telur bergerak dari ovarium ke saluran tuba. Jika ada sperma yang masuk, maka sel telur itu bisa dibuahi. Apabila sel telur yang dibuahi tertanam di dalam rahim, maka terjadilah kehamilan.

Mengetahui kapan waktunya Anda mengalami ovulasi bisa membantu Anda merencanakan kehamilan (baik ketika Anda berencana untuk segera hamil maupun ingin menunda kehamilan). Kemungkinan besar kehamilan akan terjadi jika Anda melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi hingga 3 hari sebelum atau dalam sehari setelah ovulasi terjadi.

Hal ini karena sperma bisa bertahan hidup dalam saluran reproduksi selama berhari-hari. Namun, begitu satu sel telur dilepaskan, hanya ada sedikit waktu bagi sel telur tersebut untuk dibuahi.

Baca Juga: Kenali 11 Tanda Ovulasi Berhasil Dibuahi

Fase-fase dalam Proses Ovulasi

Untuk memahami bagaimana proses ovulasi, kita dapat membaginya menjadi 4 fase. Keempat fase tersebut antara lain:

Fase Menstruasi

Fase ini adalah waktu atau siklus ketika Anda mengalami menstruasi. Hari pertama menstruasi akan menjadi penanda yang digunakan oleh dokter atau bidan untuk membedakan awal dan akhir siklus ovulasi. Tahapan ini biasanya berlangsung antara 4 sampai 7 hari.

Ketika Anda mengalami menstruasi, tubuh Anda melepaskan lapisan kaya nutrisi yang dibuat selama siklus sebelumnya dari rahim Anda. Menstruasi terjadi ketika kadar hormon estrogen dan progesteron menurun dan kehamilan tidak terjadi.

Fase Folikuler

Fase ini menyumbang paruh pertama siklus menstruasi, dimulai pada hari pertama menstruasi dan berlanjut selama 10 hingga 17 hari. Saat lahir, indung telur Anda mengandung semua sel telur yang belum matang yang akan Anda gunakan seumur hidup Anda.

Di bawah kendali berbagai hormon tubuh yang aktif setelah pubertas, otak akan mengirimkan sinyal hormonal ke Follicle Stimulating Hormone (FSH) ke ovarium untuk mengambil beberapa folikel yang akan matang setiap bulannya.

Folikel yang paling cepat paling sehat (folikel dominan) yang akan melepaskan sel telur saat ovulasi terjadi.

Fase Ovulasi

Ovulasi terjadi di pertengahan siklus sebagai respons terhadap serangkaian perubahan hormonal yang dipicu oleh puncak estrogen. Ini terjadi setiap hari dari hari ke-10 sampai ke-17 dari fase folikuler.

Puncak estrogen ini memicu lonjakan singkat pada Luteinizing Hormone (LH) yang memicu ovulasi (biasanya berlangsung dalam 2448 jam).

Fase Luteal

Bagian dari siklus ovulasi ini berlangsung selama 14 hari. Pada fase ini, hormon estrogen yang dominan pada fase folikuler menurun dan kadar progesteron meningkat.

Tugas estrogen adalah untuk membuahi dan mendorong pertumbuhan lapisan rahim. Sementara pada fase ini, tugas progesteron adalah untuk mempertahankan lapisan tersebut dan mempersiapkan sampai ada sel telur yang dibuahi menempel di permukaan rahim.

Tingkat progesteron mencapai puncaknya sekitar 1 minggu setelah lonjakan Luteinizing Hormone (LH) yang bertepatan dengan waktu implantasi embrio (hanya jika pembuahan sel telur sudah terjadi).

Korpus luteum yang merupakan sisa folikel di ovarium yang melepaskan sel telur saat ovulasi terjadi, bertanggung jawab atas peningkatan kadar progesteron.

Hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin) disekresikan oleh embrio dan bisa dideteksi dalam sampel urine dan darah kira-kira 2 minggu setelah implantasi sel telur yang sudah dibuahi atau kira-kira 4–5 minggu setelah hari pertama haid terakhir Anda.

Peningkatan kadar progesteron juga menandakan ovarium tidak akan melakukan ovulasi lagi (karena kehamilan sudah terjadi).

Jika sel telur yang telah dibuahi belum menempel pada lapisan rahim selama fase luteal, maka kadar progesteron akan turun dan korpus luteum akan diserap kembali dalam beberapa hari sebelum siklus menstruasi Anda dimulai.

Pada saat sama, otak mulai memberi sinyal hormonal lain untuk mempersiapkan folikel yang berikutnya melakukan ovulasi kembali. Siklus menstruasi normal biasanya berlangsung antara 24–35 hari dengan siklus rata-rata 28–30 hari.

Baca Juga: Ciri-Ciri Wanita Tidak Subur yang Mudah Dikenali

 

Sumber

Intermountain Healthcare. Ovulation Made Simple: A Four Phase Review. www.intermountainhealthcare.org

Mayo Clinic. (2021). Getting Pregnant. www.mayoclinic.org

News Medical. (2021). Ovulation Process. www.news-medical.net

Verywell Health. (2021). What Is Ovulation? www.verywellhealth.com