Ketahui Keuntungan, Risiko, dan Syarat Water Birth

Ketahui Keuntungan, Risiko, dan Syarat Water Birth

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Beberapa waktu belakangan, melahirkan di dalam air atau biasa dikenal dengan metode persalinan water birth sempat menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan masyarakat, khususnya perempuan. Bukan tanpa alasan, water birth disebut sebagai salah satu metode melahirkan yang minim rasa sakit.

Tak hanya itu, dalam proses melahirkan dengan water birth, perempuan juga dibebaskan melahirkan dalam posisi ternyaman di dalam air, entah duduk, jongkok, atau posisi lainnya yang memudahkan proses mengejan. Dengan klaim tersebut, tak heran jika banyak ibu hamil yang menginginkan untuk melahirkan sang buah hati dengan metode water birth tersebut.

Kendati demikian, water birth juga memiliki risiko dan tidak semua perempuan dianjurkan untuk menggunakan metode ini. Lantas apa saja keuntungan, risiko, dan syarat melahirkan dengan water birth?

Baca Juga: Tanpa Rasa Sakit! Ketahui Metode Bradley dalam Persalinan

Keuntungan Melahirkan dengan Metode Water Birth

Ada beragam keuntungan saat Anda memilih menggunakan water birth sebagai metode persalinan. Berikut beberapa keuntungannya:

1. Mempersingkat dan memudahkan proses persalinan

Menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), melahirkan di dalam air bisa membantu mempersingkat durasi persalinan. Hal ini karena adanya gaya gravitasi dan daya apung dalam air yang memudahkan ibu mengejan dan bergerak memposisikan diri selama persalinan sehingga kontraksi menjadi lebih lancar.

Bahkan, sebuah penelitian yang diterbitkan oleh BMC Pregnancy and Childbirth telah mengungkapkan bahwa perempuan yang melahirkan di air memiliki tingkat operasi caesar yang lebih rendah yakni 13,2 persen berbanding 32,9 persen.

2. Meningkatkan relaksasi proses persalinan

Selain mempersingkat waktu persalinan, water birth juga bisa membuat calon ibu merasakan efek relaksasi. Efek ini dirasakan karena umumnya water birth menggunakan air hangat selama proses persalinan.

Tak hanya meningkatkan relaksasi, air hangat ini juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan melemaskan otot-otot selama persalinan sehingga Anda akan merasakan ketenangan.

3. Mengurangi rasa sakit

Salah satu ketakutan terbesar perempuan untuk melahirkan yaitu karena khawatir akan menimbulkan rasa sakit yang tak tertahankan. Namun, para calon ibu tak perlu khawatir. Sebab, metode water birth diklaim bisa membantu mengurangi rasa sakit selama proses persalinan.

Pasalnya, air hangat yang digunakan pada proses water birth tak hanya dapat membantu relaksasi, melainkan juga bisa memicu pelepasan hormon endorfin dan meningkatkan aliran darah ke otot rahim sehingga Anda tidak merasakan nyeri yang terlalu hebat.

4. Mendapatkan posisi melahirkan yang nyaman

Seperti yang telah disebutkan bahwa metode water birth ini membebaskan Anda mencari posisi ternyaman untuk melahirkan. Tak hanya itu, melahirkan di dalam air juga bisa membuat Anda mengapung sehingga tubuh pun lebih ringan saat mencari posisi persalinan yang sesuai.

Namun, biasanya dokter juga akan mengingatkan pada calon ibu untuk tetap menjaga lutut pada posisi lebih rendah dari pinggul agar proses keluarnya bayi pun lebih mudah.

Risiko Melahirkan dengan Water Birth

Meski memiliki sejumlah keuntungan yang menggiurkan para calon ibu yang ingin melahirkan, semua metode persalinan tentu memiliki risiko tersendiri, termasuk metode water birth.

Risiko ini tidak hanya akan mengintai Anda, tapi bayi juga rentan mengalami risiko tersebut. Berikut beberapa risiko umum yang perlu Anda ketahui:

• Baik ibu maupun sang bayi kemungkinan akan mengalami infeksi. Hal ini dapat terjadi karena ibu bisa mengeluarkan kotoran saat mengejan. Kotoran tersebut bisa mengontaminasi air yang digunakan untuk persalinan. Tentunya apabila air tersebut mengenai bayi, maka besar kemungkinan ia akan mudah terkena infeksi.
• Apabila ibu mengalami komplikasi setelah melahirkan, proses penanganan medis tentunya akan tertunda beberapa saat karena ibu harus diangkat keluar dari air terlebih dahulu. Lain hal bila melahirkan di darat yang mana jika terdapat komplikasi melahirkan, dokter akan langsung menanganinya pada saat itu juga.
• Selain rentan terserang infeksi akibat air yang terkontaminasi, bayi juga bisa mengalami penyakit legionnaires. Penyakit ini disebabkan oleh hirupan tetesan air yang mengandung bakteri legionella. Kondisi tersebut bisa menyebabkan demam, batuk, hingga radang paru-paru.
• Water birth bisa menyebabkan kesulitan mengatur suhu tubuh bayi.
• Kemungkinan terjadi kerusakan pada tali pusat.

Syarat Melahirkan dengan Water Birth

Sebelum memilih melahirkan dengan metode water birth, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui dan pertimbangkan. Sebab, pada beberapa kondisi, tidak semua ibu hamil dianjurkan untuk melahirkan di dalam air.

Berikut beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum melahirkan dengan water birth:

• Berusia antara 17 hingga 35 tahun
• Memiliki riwayat kehamilan tanpa komplikasi
• Akan melahirkan saat usia kehamilan 37 minggu hingga 41 minggu.

Selain itu, Anda tidak dianjurkan melahirkan dengan metode water birth jika:

• Sedang mengalami infeksi
• Berusia kurang dari 17 tahun dan lebih tua dari 35 tahun
• Mengalami pendarahan vagina yang berlebihan
• Memiliki riwayat operasi caesar
• Mengandung lebih dari satu bayi atau hamil kembar
• Bayi dalam posisi sungsang (kaki atau pantat menghadap ke bawah)
• Mengalami komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia dan diabetes gestasional
• Usia bayi atau kehamilan prematur (sebelum 37 minggu)
• Kesulitan melacak detak jantung janin
• Memiliki riwayat distosia bahu.

Sebenarnya semua metode persalinan memiliki kekurangan dan kelebihan, begitupun dengan metode water birth. Untuk itu, sebelum memutuskan untuk melahirkan dengan water birth, sebaiknya Anda melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada bidan maupun dokter yang menangani selama masa kehamilan.

Baca Juga: Memahami Prosedur Induksi Persalinan