Gejala dan Penyebab Diabetes Gestasional

Gejala dan Penyebab Diabetes Gestasional

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 1 Februari 2023

 

Gestational diabetes (GD) juga disebut dengan gestational diabetes mellitus (GDM), merupakan kadar gula darah yang tinggi selama kehamilan. Kondisi ini terjadi ketika tubuh Anda tidak dapat memproduksi cukup insulin, hormon yang membantu mengontrol gula darah untuk memenuhi kebutuhan ekstra selama masa kehamilan Anda.

Diabetes gestasional dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi Anda dan bayi selama kehamilan dan bahkan setelah melahirkan. Namun, resikonya dapat dikurangi jika kondisi tersebut terdeteksi sejak dini dan dirawat dengan baik. Meskipun komplikasi kehamilan terdengar mengkhawatirkan, Anda dapat membantu mengontrol diabetes gestasional dengan makan makanan sehat, berolahraga, dan minum obat jika perlu.

Baca Juga: Ketahui 6 Cara Mengobati Diabetes Gestasional

Gejala Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional biasanya tidak menimbulkan gejala apapun, bahkan dikatakan sangat jarang terjadi. Jika Anda mengalami gejala, kemungkinan adalah gejala ringan seperti:

  • Rasa haus yang meningkat
  • Buang air kecil lebih sering dari biasanya
  • Mulut kering
  • Kelelahan
  • Penglihatan kabur

Sebagian besar kondisi ini ditemukan ketika Anda melakukan cek kadar gula darah (GDA) dan diperiksa selama skrining untuk diabetes gestasional. Beberapa wanita dengan kemungkinan mengalami gejala jika kadar gula darahnya terlalu tinggi (hiperglikemia).

Tetapi, beberapa gejala umum ini terjadi selama kehamilan dan belum tentu merupakan tanda kondisi tersebut. Perlu bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan dengan bidan atau dokter Anda jika merasa khawatir dengan gejala yang sedang Anda alami.

Penyebab dan Faktor Risiko

Para peneliti sampai saat ini masih belum menemukan alasan mengapa beberapa wanita hamil terkena diabetes gestasional, sedangkan beberapa lainnya tidak. Umumnya, berbagai hormon dalam tubuh Anda yang berfungsi untuk menjaga kadar gula Anda tetap terkendali. Namun, selama kehamilan kadar hormon tersebut dapat berubah dan membuat tubuh Anda lebih sulit memproses gula darah secara efisien, sehingga menyebabkan gula darah Anda meningkat.

Selama kehamilan, plasenta kemungkinan membuat hormon yang menyebabkan glukosa menumpuk dalam darah. Disini tugas pankreas untuk mengirim insulin yang cukup untuk menanganinya. Misalnya, saat Anda makan, organ pankreas bekerja dengan melepas insulin, hormon yang membantu memindahkan glukosa dari darah Anda ke sel-sel yang kemudian dipecah menjadi energi.

Sementara faktor risiko di atas dianggap menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada kondisi tersebut, penyebab pasti dari diabetes gestasional masih diteliti. Dan berikut adalah beberapa faktor risiko yang memungkinkan Anda untuk mengembangkan diabetes gestasional:

  • Usia di atas 25 tahun.
  • Kurangnya aktivitas fisik.
  • Kelebihan berat badan sebelum hamil.
  • Prediabetes. Memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk dianggap menjadi diabetes.
  • Memiliki anggota keluarga dengan diabetes.
  • Pernah menderita diabetes gestasional sebelumnya.
  • Memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau kondisi kesehatan lain yang terkait dengan masalah insulin.
  • Memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, atau komplikasi medis lainnya.
  • Sebelumnya melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4 kg.
  • Pernah mengalami keguguran atau bayi meninggal saat masih di dalam kandungan.

Komplikasi

Kadar gula darah pada tubuh yang tidak terkontrol dengan baik pada wanita dengan diabetes gestasional dapat menyebabkan masalah bagi wanita hamil dan bayinya, seperti:

  • Tekanan darah tinggi dan preeklamsia. Diabetes gestasional meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, serta preeklamsia yang merupakan komplikasi serius kehamilan sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi dan gejala lain yang dapat mengancam nyawa ibu dan bayi.
  • Prosedur persalinan secara bedah (C-section). Anda lebih mungkin untuk menjalani operasi caesar jika Anda menderita diabetes gestasional.
  • Risiko terhadap diabetes. Jika Anda menderita diabetes gestasional, kemungkinan besar Anda akan mengalaminya kondisi ini kembali saat kehamilan berikutnya. Anda juga memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 seiring bertambahnya usia.
  • Bayi menjadi besar. Kadar gula yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan kadar gula darah pada bayi juga meningkat dan tumbuh menjadi ekstra besar. Selain menyebabkan ketidaknyamanan pada Anda selama beberapa bulan terakhir kehamilan, bayi dengan ukuran besar dapat menyebabkan masalah saat melahirkan bagi Anda dan bayi. Sehingga Anda kemungkinan membutuhkan operasi caesar untuk melahirkan bayi Anda.

Baca Juga: Berbagai Keluhan Hamil 8 Bulan dan Cara Mengatasinya

Sumber

NHS. (2019). Gestational diabetes. www.nhs.uk

Mayo Clinic. (2020). Gestational diabetes. www.mayoclinic.org

Center for Disease Control and Prevention. (2020). Gestational Diabetes and Pregnancy. www.cdc.gov

Healthline. (2018). Gestational Diabetes. www.stylecraze.com

Verywell Family. (2021). What Is Gestational Diabetes (GD)?. www.verywellfamily.com