Ketahui 6 Cara Mengobati Diabetes Gestasional

Ketahui 6 Cara Mengobati Diabetes Gestasional

Penulis: Opie | Editor: Handa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 23 Juni 2020

Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang terjadi pada masa kehamilan. Seperti diabetes pada umumnya, diabetes jenis ini juga meningkatkan gula darah dalam tubuh yang bisa berpengaruh pada kehamilan Anda dan kesehatan janin. Diabetes jenis ini terjadi ketika ibu hamil tidak dapat menghasilkan insulin (hormon yang mengendalikan gula darah).

Walaupun diabetes gestasional dapat terjadi kapanpun selama masa kehamilan, tetapi kondisi ini lebih sering terjadi saat usia kandungan 24 hingga 28 minggu. Oleh sebab itu, pada usia kehamilan tersebut, ibu hamil perlu diperiksa untuk mengetahui apakah memiliki diabetes gestasional atau tidak. Lalu, bagaimana cara mengobati diabetes gestasional?

1. Mengonsumsi Makanan Sehat dan Rendah Gula

Mengonsumsi makanan sehat merupakan bagian penting untuk menjaga kadar gula darah. Umumnya, makanan sehat bisa Anda dapatkan pada sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.

Jika Anda mengalami diabetes gestasional, biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk menurunkan berat badan berlebihan. Oleh sebab itu, sebaiknya batasi untuk mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan.

2. Rutin Berolahraga

Berolahraga sebelum dan selama kehamilan dapat membantu melindungi Anda dari diabetes gestasional. Lakukan olahraga ringan selama 30 menit setiap hari. Olahraga ringan yang bisa Anda lakukan, yaitu berjalan cepat, bersepeda, dan berenang.

Selain itu, Anda juga bisa tetap aktif dengan aktivitas harian sederhana, seperti parkir di lokasi yang lebih jauh dari tempat yang Anda kunjungi. Pasalnya, olahraga menjadi salah satu cara untuk mengendalikan kadar gula darah dan menyeimbangkan asupan makanan yang Anda konsumsi.

3. Cek Kadar Gula Darah secara Rutin

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, khusus bagi ibu hamil dengan diabetes gestasional harus melakukan cek kadar gula darah saat hamil, yang sebaiknya dilakukan empat kali atau lebih dalam sehari.

Pertama, Anda bisa cek di pagi hari dan setelah makan. Hal ini untuk memastikan tingkat kadar gula darah Anda dalam kisaran yang sehat.

Baca Juga : Bahaya Terlalu Banyak Konsumsi Manis Bagi Ibu Hamil

4. Mengonsumsi Obat Tertentu

Jika gula darah masih meningkat, meskipun Anda telah melakukan pola hidup sehat, maka periksalah ke dokter untuk mendapatkan obat. Biasanya, dokter akan meresepkan obat dan menyuntikkan insulin untuk menurunkan gula darah.

Sebab menurut Mayo Clinic, antara 10 sampai 20 persen ibu hamil yang mengidap penyakit diabetes gestasional membutuhkan insulin untuk menstabilkan gula darah.

5. Selalu Periksa Pertumbuhan Bayi

Memeriksa perkembangan dan pertumbuhan bayi merupakan bagian penting yang harus Anda lakukan selama masa kehamilan. Dokter dapat memeriksa pertumbuhan dan perkembangan bayi dengan ultrasound atau alat tes lainnya.

Hal ini untuk membantu memudahkan Anda selama masa persalinan. Pasalnya, ketika melahirkan setelah hari perkiraan lahir (HPL), Anda dapat meningkatkan resiko komplikasi pada Anda dan bayi Anda.

6. Periksa Lebih Lanjut Setelah Melahirkan

Mungkin dokter akan memeriksa gula darah Anda setelah melahirkan dalam waktu 6 hingga 12 minggu untuk memastikan bahwa tingkat kadar gula darah kembali normal. Walaupun tes Anda menunjukkan bahwa kadar gula darah Anda normal, tetapi Anda harus tetap cek kadar gula darah setiap satu hingga tiga tahun.

Bagi sebagian besar wanita dengan diabetes gestasional, diabetes akan segera hilang setelah melahirkan. Ketika tidak hilang, diabetes disebut diabetes tipe 2.  Karena itu, penting bagi Anda yang menderita diabetes gestasional untuk terus berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat setelah kehamilan untuk mencegah terkena diabetes tipe 2.

Baca Juga : 7 Penyakit Kehamilan yang Perlu Diwaspadai

Faktor Risiko Diabetes Gestasional

Diabetes jenis ini tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada semua ibu hamil. Namun, jika memiliki kriteria di bawah ini, Anda sebaiknya lebih waspada untuk melakukan tindakan pencegahan.

  • Berusia lebih dari 25 tahun
  • Memiliki tekanan darah tinggi
  • Memiliki riwayat keluarga yang mengidap diabetes
  • Memiliki berat badan berlebih sebelum hamil, atau memiliki Indeks Massa Tubuh (BMI) diatas 30. BMI merupakan perbandingan berat badan dengan tinggi badan Anda, untuk menunjukkan berat badan ideal.
  • Mengalami kenaikan berat badan yang drastis selama masa kehamilan.
  • Sebelumnya telah melahirkan bayi dengan berat 4.5 kilogram atau lebih ketika lahir.
  • Pernah mengalami diabetes gestational di kehamilan sebelumnya.
  • Memiliki ras Asia Selatan, kulit hitam, Afrika-Karibia, dan Timur Tengah.

Diabetes gestasional biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun. Sebagian besar kasus hanya ditemukan ketika seorang ibu hamil melakukan tes kadar gula dalam darah selama skrining untuk diabetes gestasional. Namun, beberapa wanita mungkin mengalami gejala tertentu jika kadar gula darahnya terlalu tinggi (hiperglikemia).

Baca Juga : 5 Jenis Vitamin Penting untuk Ibu Hamil

Sumber


American Diabetes Association. Gestational Diabetes and a Healthy Baby? Yes. www.diabetes.org
Centers for Disease Control and Prevention.2020. Gestational Diabetes and Pregnancy. www.cdc.gov
Healthline. 2012. Gestational Diabetes. www.healthline.com
Mayoclinic. 2020. Gestational Diabetes. www.mayoclinic.org
NHS. 2019. Gestational diabetes . www.nhs.uk
Webmd.2019. Gestational diabetes. www.webmd.com