Mengenal Gejala dan Penyebab Sakit Kepala Cluster

Mengenal Gejala dan Penyebab Sakit Kepala Cluster

Penulis: Meimei | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 28 Desember 2022

 

Sakit kepala cluster adalah sakit kepala yang terjadi secara berkelompok dan sangat menyakitkan.

Gejalanya biasanya terjadi dalam siklus atau kurun waktu tertentu dan diselingi dengan periode bebas keluhan yang panjangnya juga tak pasti. Frekuensinya juga sangat beragam, mulai dari satu sakit kepala per hari sampai beberapa kali sekaligus dalam satu hari.

Baca Juga: Pahami Penyebab Sakit Kepala di Belakang Telinga

Fakta Singkat Tentang Sakit

Sakit kepala cluster sebenarnya bukan penyakit yang mematikan atau mengancam jiwa. Namun ketika serangannya muncul, aktivitas Anda bisa terganggu karena rasa sakit yang amat sangat. Berikut adalah beberapa fakta singkat mengenai sakit kepala cluster: 

  • Umumnya, sakit kepala cluster terjadi dalam waktu yang sama dalam satu tahun
  • Orang sering menyalahartikannya dengan alergi, stres pekerjaan atau kelelahan biasa
  • Banyak orang yang mengalaminya di tengah malam dengan rasa sakit hebat di sekitar mata atau satu sisi kepala saja
  • Sakit kepala cluster paling sering terjadi di antara masa remaja dan usia paruh baya
  • Tidak menutup kemungkinan Anda bisa mengalaminya sewaktu-waktu tanpa mengenal usia
  • Pria lebih banyak mengalaminya dibandingkan wanita

Karakteristik Sakit Kepala Cluster

Anda mungkin saja pernah atau sering mengalami sakit kepala cluster namun tidak menyadarinya. Keluhan yang muncul selama ini dianggap hanya sakit kepala biasa atau efek dari tubuh yang kelelahan.

Untuk memastikannya, berikut adalah karakteristik yang bisa dikenali dari sakit kepala cluster:

  • Durasi 

Durasi sakit kepala cluster bisa berbeda-beda pada setiap orang.

Walau begitu, rasa sakitnya muncul dan mencapai puncaknya dalam waktu relatif cepat. Biasanya hanya butuh waktu 5-10 menit sampai rasa sakitnya terasa sangat hebat dan tak tertahankan.

  • Rasa sakit yang muncul

Rasa sakit yang muncul hanya berfokus pada salah satu sisi kepala Anda saja. Posisinya tidak berubah selama periode cluster tersebut berakhir. Dalam sejumlah kasus, lokasinya bisa berganti jika clusternya baru dimulai kembali meski amat jarang ditemui.

Sakit yang dirasakan seperti terbakar, menusuk, berdenyut dan terjadi secara konstan.

Dimulai dari area mata, keluhannya bisa menyebar ke berbagai area wajah lainnya termasuk gusi Anda. Saking sakitnya, Anda mungkin merasa kulit menjadi lembut dan darah memanas.

  • Durasi pendek

Durasi sakit kepala cluster berkisar 30-90 menit. Beberapa orang merasakannya lebih singkat, berkisar 15 menit dan beberapa lainnya bahkan bisa berjam-jam.

  • Dapat diprediksi

Kebanyakan penderita sakit kepala cluster bisa memprediksi serangan yang dirasakannya. Pasalnya ini sangat terkait dengan ritme sirkadian, yakni fase 24 jam tubuh Anda.

Kemunculannya bisa begitu teratur seperti disetel dengan alarm dan bisa terjadi di waktu yang sama. Hanya saja, sakit kepala cluster yang muncul di malam hari disebut jauh lebih menyakitkan dibandingkan di siang hari.

  • Intensitas sakit kepala

Kebanyakan orang akan mengalami sakit kepala ini setiap hari selama dua minggu sampai tiga bulan. Biasanya mereka akan bebas rasa sakit di antara periode ini atau berkisar dua minggu.

Baca Juga: Sakit Kepala Sebelah Kanan Hingga Terasa di Leher

Penyebab Sakit Kepala Cluster

Sakit kepala cluster disebabkan oleh pelebaran atau pembengkakan pembuluh darah yang memasok darah ke bagian otak dan wajah. Sampai saat ini belum diketahui penyebab terjadinya pelebaran atau pembengkakan ini.

Meski demikian, dunia kesehatan memiliki sejumlah dugaan tentang berbagai macam penyebab sakit kepala cluster, yakni:

  • Adanya kelainan pada bagian otak tertentu

Sakit kepala cluster disinyalir terjadi karena adanya kelainan pada hipotalamus, yakni sebuah area kecil di otak yang bertugas mengatur suhu tubuh, tekanan darah, pola tidur, dan pelepasan hormon.

Penyebab lainnya ialah pelepasan tiba-tiba dari bahan kimia histamin, yang bertindak melawan alergen, atau serotonin, yang berfungsi mengatur suasana hati Anda.

  • Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol

Orang yang memiliki kebiasaan merokok berat dan minum alkohol memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami sakit kepala cluster.

Ketika periode kekambuhan terjadi, Anda akan jauh lebih sensitif pada alkohol maupun nikotin.

Sedikit asupan nikotin atau alkohol ke dalam tubuh akan memicu rasa sakitnya dengan mudah. Bau menyengat dari parfum, cat atau bensin juga bisa menjadi pemicunya yang tak terduga.

  • Faktor genetik

Adapula dugaan jika penyakit ini berkaitan dengan hubungan genetik seseorang. Pasalnya, penderitanya biasanya memiliki riwayat keluarga yang memiliki keluhan serupa.

Karena itu, penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat untuk mengantisipasi rasa sakitnya.

Segeralah berkonsultasi ke dokter jika Anda merasa mengalami sejumlah gejalanya. Konsultasi dengan ahlinya bisa membantu untuk menemukan pengobatan yang tepat.

Selain itu, bisa saja ini menjadi indikasi untuk sejumlah keluhan lain yang lebih serius. Beberapa yang harus dipertimbangkan seperti tumor otak atau pecahnya pembuluh darah yang melemah (aneurisma).

Baca Juga: Sakit Kepala Bagian Depan? Bisa Jadi Pertanda Serius

Sumber

Healthline. (2018). Cluster Headaches. www.healthline.com

Web MD. (2020). Cluster Headaches. www.webmd.com

Mayo Clinic. Cluster headache. www.mayoclinic.org

NHS. Cluster headaches. www.nhs.uk