Sakit Kepala Bagian Depan? Bisa Jadi Pertanda Serius

Sakit Kepala Bagian Depan? Bisa Jadi Pertanda Serius

Penulis: Meimei | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 15 September 2022

 

Sakit kepala adalah salah satu gangguan kesehatan yang paling sering dialami banyak orang.

Salah satu yang paling sering dialami adalah sakit kepala bagian depan alias lobus frontal.

Lebih tepatnya, kondisi ini terjadi di area dahi, pelipis dan kepala bagian depan lainnya.

Keluhannya pun beragam, mulai dari nyeri ringan sampai sakit kepala berat dan menyiksa. 

Baca Juga: 10 Obat Apotek Efektif Redakan Sakit Kepala, Dewasa & Anak-Anak

Memahami Sakit Kepala Kronis

Sebagian besar sakit kepala bagian depan disebabkan oleh stres atau beban pikiran yang terpendam.

Sakit kepala jenis ini biasanya terjadi dari waktu ke waktu dan disebut episodik. Namun terkadang, sakit kepala ini bisa menjadi kronis.

National Institute of Neurological and Disorders and Stroke (NINDS) mendefinisikan sakit kepala kronis sebagai sakit kepala yang terjadi lebih dari 14 kali per bulan.

Tanda-tanda Sakit Kepala Bagian Depan 

Sakit kepala bisa terasa sangat menyakitkan dan membuat orang sulit berpikir, apalagi berkonsentrasi. Tak heran, banyak yang tidak bisa membedakan apakah sakit kepalanya terjadi di bagian depan, belakang atau samping.

Untuk memperjelasnya, berikut adalah poin-poin penting yang waiib Anda pahami:

  • Sakit kepala lobus frontal terasa seperti ada sesuatu yang menekan di kedua sisi kepala Anda.
  • Rasa nyerinya mulai dari ringan sampai sedang atau bisa lebih parah, berbeda pada tiap kejadian.
  • Banyak orang menggambarkan rasa sakitnya seperti rasa kencang bagaikan kepala sedang diikat erat dengan ikat pinggang.
  • Selain itu, gejala ini juga dibarengi dengan beberapa area yang terasa lembut seperti kulit kepala, kepala, dan otot bahu.
  • Sakit kepala bagian depan tidak menyebabkan mual dan gejala sakit kepala migrain lainnya.
  • Kemunculannya juga tidak dipengaruhi faktor eksternal misalnya saja aktivitas fisik secara berlebihan, kebisingan, cahaya lampu yang terlalu tajam atau aroma tidak sedap yang menusuk.

Penyebab Sakit Kepala Bagian Depan

Sakit kepala bagian depan bisa dipicu oleh banyak hal termasuk stres yang dipendam.

Banyak juga yang mengalaminya karena faktor genetik, misalnya ada riwayat keluarga penderita.

Selain itu, ada banyak faktor lain yang mungkin menjadi penyebabnya, antara lain:

Baca Juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Sakit Kepala Cluster

Waktu yang Tepat Menghubungi Dokter

Banyak orang tidak menganggap serius sakit kepala yang dialaminya. Biasanya keluhan ini hanya dibiarkan saja, ditinggal tidur atau sekedar minum obat pereda nyeri.

Hal ini tergolong normal karena rasa sakit tersebut kerap diidentifikasi sebagai sakit kepala primer.

Kondisi ini terjadi hingga 90 persen dari seluruh keluhan sakit kepala yang muncul. Hal ini tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya. 

Namun jika keluhan ini berlanjut dan cenderung kronis maka sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter. Khususnya jika ini terjadi terus menerus sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Selain itu, ada pula yang disebut sakit kepala sekunder yang biasanya menjadi gejala keluhan yang lebih serius. Terlebih lagi, jika ini dirasakan oleh orang yang berusia lebih dari 50 tahun dan baru saja mengalami cedera kepala. 

Anda juga dianjurkan segera berkonsultasi dengan dokter apabila merasakan sejumlah gejala tambahan seperti:

Pengobatan Sakit Kepala bagian Depan

Sakit kepala bagian depan alias lobus frontal membutuhkan pengobatan yang berbeda sesuai keluhannya. Berikut adalah poin-poin yang dapat Anda perhatikan: 

  • Obat pereda nyeri. Umumnya, penyakit ini bisa diredakan dengan mengkonsumsi obat pereda nyeri seperti aasetaminofen (paracetamol) dan ibuprofen.

Obat ini juga bisa membantu Anda menjadi lebih rileks dan meredakan stres.

Namun, perlu diketahui bahwa penggunaan beberapa obat sakit kepala secara berlebihan dapat memperburuk sakit kepala Anda. 

  • Hindari pemicunya. Alternatif yang lebih baik, hindari hal-hal yang dapat memicu sakit kepala bagian depan, misalnya stres berlebihan, beban pikiran dan faktor lainnya.
  • Perbaikan pola hidup. Biasakan menjalani pola hidup sehat dan lebih teratur, misalnya saja makan makanan bergizi, tidur yang cukup dan berolahraga.
  • Redakan stres. Anda bisa juga melakukan sejumlah treatment pereda stres seperti mandi air panas, pijat atau berlatih yoga.
  • Kunjungi dokter. Sementara itu, sakit kepala kronis membutuhkan penanganan yang lebih serius dari dokter atau mungkin saja psikoterapi dan psikolog.

Metode pertama yakni mencari tahu sumber masalah yang menyebabkan sakit kepala bagian depan ini. Dokter mungkin saja akan meresepkan obat seperti relaksan otot.

  • Antidepresan. Jika depresi merupakan faktor pemicu sakit kepala Anda, maka mungkin saja akan diresepkan obat antidepresan.

Obat tersebut tidak memiliki efek instan, sehingga butuh beberapa waktu sampai penyakit ini bisa benar-benar hilang.

  • Tindakan lanjutan. Jika sakit kepala berlanjut, mungkin Anda harus menjalani tes pencitraan otak misalnya MRI dan CT scan. Tujuannya untuk memastikan kemungkinan penyebab lainnya seperti tumor atau aneurisma. 

Baca Juga: Pahami Penyebab dan Pencegahan Sakit Kepala Bagian Depan

Sumber

Healthline. (2019). What You Should Know About Frontal Lobe Headaches. www.healthline.com.

Very Well Health. (2020). Overview of Frontal Headaches. www.verywellhealth.com.

Medical News Today. (2021). What to know about headache at the front of the head. www.medicalnewstoday.com. 

Cleveland Clinic. Headaches. my.clevelandclinic.org