Penyalahgunaan Kandungan NAPZA

Penyalahgunaan Kandungan NAPZA

Penulis: Faruq

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 14 September 2022

 

Penyalahgunaan NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat aditif) mengacu pada pola perilaku penggunaan bahan kimia yang tidak sesuai dengan fungsinya. Kecanduan merupakan penyakit kronis berupa keinginan untuk mengonsumsi narkotika yang tidak terkendali.

Penyalahgunaan dan kecanduan narkoba ditandai dengan penggunaan zat yang merusak diri sendiri. Pelanggaran ini dapat memunculkan gangguan kesehatan yang serius bagi penggunanya.

Umumnya, mengonsumsi zat-zat tersebut bertujuan untuk menciptakan efek menenangkan pada otak. Pengguna biasanya akan merasakan efek berupa rasa senang (nge-fly).

Baca Juga: Kenali Jenis Narkoba Yang Umum Disalahgunakan Serta Efek Sampingnya

Penyebab seseorang menggunakan NAPZA

Biasanya, penyalahgunaan obat dilakukan dengan berbagai alasan, diantaranya:

  • Rasa ingin tahu dan tekanan teman sebaya, utamanya di kalangan anak sekolah dan dewasa muda.
  • Menggunakan resep untuk menghilangkan rasa sakit kemudian berubah menjadi candu dan fantasi.
  • Bahan kimia yang digunakan sebagai bagian ritual keagamaan.
  • Mencari kesenangan pribadi.
  • Sarana untuk mendapatkan inspirasi.

Dampak fisik dan psikologis dari NAPZA

Mengonsumsi NAPZA dapat memberikan efek pada kondisi fisik dan kondisi psikis. Efek yang dihasilkan cenderung variatif berdasarkan zat yang dikonsumsi.

Secara psikologis, obat-obatan ini dapat memberikan efek berupa rasa gembira hingga keracunan. Pola konsumsi yang terlalu banyak juga memungkinkan seseorang merasakan depresi berat hingga keinginan untuk bunuh diri.

Sedangkan secara fisik, obat-obatan ini dapat menimbulkan efek seperti rasa kantuk yang tak tertahankan, pernapasan melambat, hingga detak jantung yang terlalu cepat. Pola konsumsi yang terlalu banyak (overdosis) dapat menyebabkan kematian.

Baca Juga : Berbagai Makanan Sehat yang Baik Dikonsumsi Setiap Hari

Dampak obat-obatan pada otak

Perlu Anda ketahui, mengonsumsi obat-obatan ini juga dapat merusak fungsi eksekutif otak. Fungsi eksekutif otak adalah area yang bekerja untuk memikirkan pekerjaan, seperti merencanakan, mengatur, memprioritaskan, cara bertindak, dan sebagainya.

Pengguna biasanya mengalami gangguan berupa penurunan fungsi eksekutif. Hal ini karena otak mengandung terlalu banyak zat kimia (dopamin).

Akibatnya, pengguna akan merasa senang tetapi dengan cara yang tidak sehat, serta cenderung melakukan aktivitas agresif, seksual, kriminal, dan tindakan yang berpotensi untuk membahayakan orang di sekitar.

Dalam jangka panjang, obat-obatan dapat menyebabkan gangguan otak yang berdampak pada kemampuan belajar, pertimbangan, pengambilan keputusan, stres, daya ingat, dan perilaku.

Jenis-jenis NAPZA

Terdapat beberapa jenis obat yang umumnya sering disalahgunakan.

Halusinogen

Halusinogen adalah obat-obatan yang menyebabkan halusinasi dan rasa keluar dari diri sendiri. Jenis obat-obatan ini dapat menyebabkan kerusakan persepsi sensori, delusi, hingga depresi. Obat-obatan jenis ini adalah ekstasi, mescaline, dan LSD.

Seseorang yang mabuk halusinogen dapat merasakan bahaya yang sebenarnya tidak ada dan juga sebaliknya. Kesalahan persepsi ini membuat perilaku mereka berbahaya.

Depresan

Depresan merupakan obat yang menyebabkan depresi pada otak. Contoh obat-obatan jenis ini adalah heroin dan pil tidur. Obat jenis ini mulanya berguna untuk menurunkan kadar neurotransmisi yang mengakibatkan penurunan gairah atau rangsangan.

Obat ini bereaksi di seluruh otak, sehingga penggunaan dosis yang berlebihan dapat mematikan kerja otak atau kematian.

Stimulan

Stimulan merupakan obat-obatan yang memengaruhi rangsangan pada otak dan peningkatan tubuh yang berbahaya. Jenis obat ini membuat detak jantung lebih cepat, pupil membesar, tekanan darah meningkat, mual atau muntah, serta perubahan perilaku. Obat-obatan yang menyebabkan kerusakan ini meliputi kokain dan amfetamin.

Baca Juga : Daftar Obat Maag yang Perlu Anda Pahami

Obat-obatan lain yang sering disalahgunakan

1. Alkohol

Meskipun penjualannya legal, alkohol merupakan zat berbahaya. Kecanduan alkohol paling umum yaitu memberikan efek pada kesehatan fisik individu.

2. Amfetamin

Kelompok obat ini muncul dalam berbagai varian dari resep methylphenidate, dextroamphetamine, amphetamine, hingga metamfetamin. Dosis berlebih dapat mengakibatkan kejang dan kematian.

3. Steroid anabolik

Zat ini sering disalahgunakan oleh pada atlet. Obat ini menyebabkan emosi yang agresif. Dalam jangka panjang, zat ini dapat menyebabkan kemandulan dan kegagalan organ tubuh.

4. Kafein

Zat ini biasa ditemukan di kopi, teh, maupun soda. Mengonsumsi kafein dengan jumlah terlalu banyak sehingga mengakibatkan overdosis, dapat menyebabkan jantung berdebar, insomnia, tremor, rasa sensitif, dan rasa cemas yang signifikan.

5. Cannabis atau marijuana

Istilah umum yang sering familiar adalah ganja. Ini merupakan obat terlarang dengan pengguna terbanyak. Obat-obatan ini dapat menyebabkan kemandulan, gangguan kinerja seksual, hingga kurang motivasi.

6. Katinon

Kandungan zat ini mirip dengan obat perangsang, seperti amfetamin, kokain, dan ekstasi.

7. Kokain

Obat yang berfungsi untuk merangsang sistem saraf. Jenis ini mempunyai beberapa cara konsumsi, seperti menghirup obat dalam bentuk bubuk maupun rempahan batu, atau dengan suntikan.

8. Ekstasi

Terbuat dari bahan kimia methylenedioxymethamphetamine. Obat ini menciptakan rasa euforia dan cinta atau keinginan yang luas untuk mencintai orang lain. Jika overdosis, dapat meningkatkan suhu tubuh hingga menyebabkan kematian.

9. Halusinogen

Obat ini bisa berbahaya dalam kemampuannya mengubah persepsi pengguna. Contoh obat jenis ini adalah LSD, mescaline, atau kandungan pada jamur tertentu.

10. Inhalansia

Obat ini sebenarnya digunakan untuk pembersih rumah tangga, seperti amonia, pemutih, dan zat lain yang mengeluarkan asap. Jika dikonsumsi dapat mengakibatkan kerusakan otak hingga kematian.

11. Nikotin

Zat pada rokok ini sebenarnya zat yang paling aditif. Zat ini dapat menyebabkan kecanduan yang ekstrim.

12. Opiat

Beberapa obat yang termasuk dalam kategori opiat adalah heroin, kodein, hidrokodon, morfin, metadon, vicodin, oxycontin, percocet, dan percodan. Obat ini dapat menurunkan fungsi saraf hingga menghentikan pernapasan. Banyak kasus kematian terjadi karena mengonsumsi opiat yang berlebih (overdosis).

Baca Juga : Ketahui Penyebab Pergelangan Tangan Sakit dan Cara Pengobatannya

Sumber


Edwards, R.D. 2020. Medicine Net. Drug Abuse and Addiction. www.medicinenet.com
Mandal, A. News Medical Life Science. 2019. What is Drug Abuse? www.news-medical.net
National Institute on Drug Abuse. 2018. Understanding Drug Use and Addiction Drug Facts. www.drugabuse.gov