Pahami Risiko HB Rendah saat Hamil 8 Bulan

Pahami Risiko HB Rendah saat Hamil 8 Bulan

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 29 Mei 2023

 

Hemoglobin (HB) rendah atau disebut dengan anemia terutama pada saat kehamilan dapat membuat Anda merasa lemah dan lelah. Kondisi ini dapat terjadi ketika Anda tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke jaringan di tubuh Anda. Ada beberapa hal yang dapat terjadi, termasuk peningkatan risiko anemia.

Faktanya, anemia selama kehamilan dapat menyebabkan risiko yang lebih tinggi dari kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan bahkan kematian ibu. Sehingga ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk mengenali tanda-tanda peringatan anemia, sehingga Anda dapat menghindari adanya komplikasi.

Penyebab HB Rendah Selama Kehamilan

Meskipun HB rendah atau anemia sering terjadi pada banyak wanita selama kehamilan, kondisi ini dapat menjadi masalah serius yang memerlukan perawatan medis lebih lanjut jika dibiarkan tanpa ada penanganan.

Ketika Anda kekurangan sel darah merah yang cukup untuk memindahkan oksigen ke seluruh tubuh Anda, itu berdampak pada organ dan fungsi tubuh Anda. Anemia fisiologis merupakan proses normal yang berhubungan dengan kehamilan.

1. Anemia defisiensi besi

Kekurangan cadangan zat besi sebelum dan selama masa kehamilan yang menyebabkan kekurangan zat besi adalah penyebab paling umum dari anemia. Jenis anemia ini cadangan zat besi menjadi lebih rendah, sehingga menyebabkan berkurangnya produksi hemoglobin (HB), komponen yang membawa oksigen dari sel darah merah.

Selama hamil, tubuh Anda bekerja lebih keras untuk memberikan nutrisi yang tepat untuk bayi dalam kandungan, dan menyebabkan kadar darah meningkat sekitar 45 %. Disinilah anemia fisiologi mungkin berperan. Tubuh Anda juga menyediakan zat besi yang dibutuhkan oleh bayi Anda untuk memproduksi hemoglobinnya sendiri.

Peningkatan volume darah, serta produksi hemoglobin pada bayi memungkinkan lebih banyak transportasi oksigen dan nutrisi penting, tetapi juga meningkatkan kebutuhan harian akan mineral penting seperti zat besi.

2. Anemia defisiensi folat

Anemia defisiensi folat merupakan jenis anemia umum lainnya yang terjadi selama kehamilan. Asam folat adalah vitamin yang larut dalam air untuk membantu mencegah cacat tabung saraf, atau masalah otak kognitif, selama kehamilan.

Wanita membutuhkan kadar folat yang lebih tinggi selama masa reproduksi dan kehamilan, inilah sebabnya Anda para wanita seringkali disarankan untuk mengonsumsi suplemen asam folat bahkan sebelum mencoba untuk hamil.

3. Kekurangan vitamin B12

Vitamin B12 juga digunakan oleh tubuh Anda dalam produksi sel darah merah. Vitamin B12 ditemukan terutama dalam makanan produk hewani seperti daging, ikan, unggas, dan telur.

Bagi Anda yang tidak secara teratur mengonsumsi makanan ini, termasuk seorang vegan dan vegetarian mungkin berisiko lebih tinggi mengalami defisiensi. Beberapa wanita mungkin juga mengalami kesulitan memproses B12, yang dapat menyebabkan defisiensi.

Risiko HB Rendah dalam Kehamilan

Anemia defisiensi besi yang parah atau tidak diobati selama kehamilan dapat meningkatkan risiko Anda mengalami:

  • Bayi prematur.
  • Bayi dengan berat badan lahir rendah.
  • Transfusi darah, akan dilakukan jika kehilangan banyak darah selama persalinan.
  • Depresi pasca persalinan.
  • Bayi dengan anemia.
  • Anak dengan keterlambatan perkembangan.

Kekurangan asam folat yang tidak diobati juga dapat meningkatkan risiko Anda mengalami:

  • Bayi prematur atau berat badan lahir rendah.
  • Bayi yang cacat lahir serius pada tulang belakang atau otak (cacat tabung saraf).

Kekurangan vitamin B12 yang tidak dterobati, juga dapat meningkatkan risiko memiliki bayi dengan cacat tabung saraf.

Pencegahan

Untuk mencegah anemia selama kehamilan, pastikan Anda mendapatkan cukup zat besi. Makan makanan seimbang dan menambahkan lebih banyak makanan yang tinggi kandungan zat besi. Usahakan setidaknya mengonsumsi tiga porsi sehari makanan kaya akan zat besi, seperti:

  • Daging merah tanpa lemak, unggas, dan ikan.
  • Sayuran berdaun hijau tua, seperti brokoli, bayam, dan kangkung.
  • Sereal dan biji-bijian yang diperkaya zat besi.
  • Kacang, lentil, dan tahu.
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian.
  • Telur.

Makanan yang tinggi vitamin C dapat membantu tubuh Anda menyerap lebih banyak zat besi. Jenis makanan tersebut termasuk:

  • Jus dan buah jeruk
  • Stroberi
  • Buah kiwi
  • Tomat
  • Paprika

Dan makanan dengan kandungan asam folat yang tinggi untuk mencegah kekurangan folat termasuk:

  • Sayuran berdaun hijau
  • Buah jeruk
  • Kacang kering
  • Roti dan sereal yang kaya akan asam folat

Juga, ikuti petunjuk dokter Anda untuk mengonsumsi vitamin prenatal yang mengandung zat besi dan asam folat dalam jumlah  yang cukup.

Baca Juga: Penyebab HB (Hemoglobin) Rendah saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Sumber

Healthline. (2019). Pump Up Your Iron with These Pregnancy-Friendly, Iron-Rich Foods. www.healthline.com

Healthline. (2021). 3 Ways to Prevent Anemia in Pregnancy. www.healthline.com

Web MD. (2022). Anemia in Pregnancy. www.webmd.com

Mayo Clinic. (2022). Iron deficiency anemia during pregnancy: Prevention tips. www.mayoclinic.org