Memahami Stem Cell, Fungsi Hingga Syarat Pendonornya

Memahami Stem Cell, Fungsi Hingga Syarat Pendonornya

Penulis: Dita | Editor: Umi

Tubuh kita terdiri dari banyak sel dan setiap sel memiliki tujuan tertentu. Namun, ada yang dinamakan dengan stem cell atau sel punca yang belum memiliki peran tertentu dan bisa bertransformasi menjadi semua jenis sel yang dibutuhkan.

Lalu, apa sebenarnya sel punca ini dan apa fungsinya bagi tubuh? Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai stem cell (sel punca), jenisnya, hingga syarat yang harus dipenuhi pendonornya.

Baca Juga: Ketahui Syarat dan Ketentuan untuk Donor Ginjal

Memahami Apa Itu Sel Punca atau Stem Cell

Sel punca sendiri adalah sel yang belum mepunyai fungsi khusus sehingga dapat berubah menjadi sel tertentu, sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Sel punca juga sangat menjanjikan untuk mengobati beberapa penyakit yang saat ini belum ada obatnya.

Untuk bisa dikategorikan sebagai stem cell, sel harus memiliki dua karakteristik. Pertama adalah kemampuan untuk mereplikasi dirinya sendiri dengan cara yang tidak terbatas untuk menghasilkan turunan yang sama persis dengan sel aslinya.

Kedua, yang membedakan sel punca dengan sel kanker adalah kemampuannya untuk menjadi jenis sel khusus tertentu.

Pada orang dewasa, sel punca berasal dari sumsum tulang. Keberadaannya sangat penting untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan membentuk sel-sel baru saat organisme mengalami pertumbuhan.

Karena kemampuan sel punca berkembang menjadi sel khusus dalam tubuh, para peneliti percaya bahwa terapi berbasis stem cell bisa menjadi bagian pelengkap dari pengobatan berbagai penyakit serius, seperti diabetes tipe 1, cedera tulang belakang, stroke, dan Alzheimer.

Jenis-jenis Stem Cell

Secara umum, ada 3 jenis sel punca yakni:

1. Sel punca embrionik

Sel ini berasal dari embrio yang terbentuk selama prosedur fertilisasi in vitro (IVF). Sel-sel ini umumnya sengaja disumbangkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Sel punca embrionik sifatnya pluripotent atau bisa berkembang menjadi lebih dari satu jenis sel dalam tubuh

2. Sel punca dewasa

Sel punca dewasa menggantikan sel-sel tua dan memasok sel-sel baru ke organisme yang sedang tumbuh.

Sifat sel induk dewasa yaitu multipoten yang berarti hanya bisa berkembang menjadi sel yang sama, tidak yang lain.

Misalnya saja sel punca dari kulit atau sel epitel hanya bisa membuat sel kulit saja. Atau sel punca dari darah (sel hematopoietik) hanya bisa membuat sel darah saja

3. Sel punca pluripoten terinduksi

Sel ini dibuat atau direkayasa di laboratorium. Stem cell dewasa diprogram ulang menjadi sel punca namun sifatnya masih multipoten.

Sampai saat ini ilmuwan masih belum menemukan cara untuk menjadikannya stem cell pluripoten.

Baca Juga: Ketahui Fungsi dan Cara Kerja Membran Sel

Penggunaan Terapi Stem Cell

Sampai saat ini, hanya sel punca darah atau sel hematopoietik yang sudah digunakan untuk mengobati penyakit. Sel-sel ini ditemukan dalam sumsum tulang dan digunakan dalam transplantasi sumsum tulang.

Sel hematopoietik mampu membuat semua jenis sel darah lainnya. Oleh karena itu, sel ini sangat penting dalam menciptakan sel-sel baru pada pasien kanker yang kehilangan sel darahnya selama terapi radiasi atau kemoterapi.

Sel hematopoietik juga berguna bagi mereka yang memiliki kondisi genetik khusus, seperti anemia Fanconi yang disebabkan oleh kegagalan fungsi sumsum tulang.

Selain untuk membantu pasien kanker dan penyakit darah tertentu, para peneliti juga sedang menguji sel punca dewasa untuk digunakan dalam pengobatan berbagai kondisi lain termasuk sejumlah penyakit degeneratif, seperti gagal jantung.

Syarat Pendonor Stem Cell

Bagi pasien yang ingin melakukan terapi stem cell untuk mengatasi kondisi medis tertentu, mereka bisa mendapatkannya lewat donor. Namun, tidak sembarangan orang bisa memberikan donor sel punca.

Ada berbagai hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menjadi pendonor stem cell antara lain:

  • Usia pendonor. Usia pendonor yang disarankan adalah antara 18-44 tahun. Orang yang lebih tua boleh saja mendonorkan, hanya saja terdapat risiko komplikasi tertentu yang harus dipertimbangkan
  • Memiliki kondisi kesehatan yang baik secara keseluruhan
  • Bebas dari berbagai penyakit infeksi, seperti HIV/AIDS, hepatitis B, dan hepatitis C. Perlu Anda ketahui bahwa stem cell yang berasal dari penderita berbagai penyakit tersebut berisiko menularkannya pada penerima donor
  • Bebas dari berbagai masalah kesehatan termasuk kanker, penyakit darah, memiliki kondisi jantung tertentu dan bukan penderita diabetes yang tergantung pada insulin.

Dokter akan memeriksa kelayakan kondisi pendonor sebelum memutuskan untuk melanjutkan prosedur transplantasi sel punca.

Potensi pengobatan dengan menggunakan sel punca memang sering disebut-sebut menjanjikan. Namun, masih banyak penelitian yang perlu dilakukan sebelum stem cell bisa digunakan sebagai pilihan pengobatan terapeutik yang layak.

Konsultasikan kebutuhan terapi stem cell Anda pada tenaga kesehatan berpengalaman untuk mendapatkan hasil pengobatan terbaik.

Baca Juga: Amankah Donor Darah Selama Pandemi COVID-19?

Sumber

Canadian Blood Service (2022). Stem Cell Donation Eligibility and Registration. www.blood.ca

Mayo Clinic (2022). Stem Cells: What They Are and What They Do. www.mayoclinic.org

Medline Plus (2022). Stem Cells. www.medlineplus.gov

Verywell Health (2020). What Are Stem Cells? www.verywellhealth.com