Memahami Seputar Coombs Test, Pemeriksaan Antibodi dalam Darah

Memahami Seputar Coombs Test, Pemeriksaan Antibodi dalam Darah

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 27 Juli 2023

 

Kalau Anda merasa lelah, sesak napas, kulit terlihat pucat, serta napas terasa sesak, ini mungkin merupakan gejala kekurangan sel darah merah. Dalam istilah medis kondisi ini disebut dengan anemia. Anemia sendiri bisa disebabkan oleh berbagai hal.

Jika setelah pemeriksaan dokter menyatakan bahwa Anda memang memiliki sel darah merah yang rendah, Anda mungkin akan diminta untuk melakukan tes Coombs. Tes ini berguna untuk membantu dokter mengetahui jenis anemia yang Anda alami.

Untuk memahami lebih jauh mengenai tes Coombs, mari simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga: Ketahui Jenis Tes Antibodi dan Fungsinya

Apa yang Dimaksud dengan Tes Coombs?

Tes Coombs atau Coombs test merupakan tes yang dilakukan untuk memeriksa apakah ada antibodi yang menyerang sel darah merah Anda.

Seperti yang kita ketahui, antibodi adalah bagian yang penting dalam sistem kekebalan tubuh kita. Antibodi bertugas melawan antigen (seperti virus, bakteri, dan berbagai jenis racun lainnya), serta menjaga tubuh tetap sehat.

Namun dalam beberapa kasus, antibodi bisa bekerja dengan cara yang salah yakni dengan menyerang sel-sel normal yang sehat. Untuk mengetahui apakah hal semacam ini terjadi di dalam tubuh Anda, dibutuhkan tes Coombs.

Tes Coombs juga bisa digunakan untuk menyaring darah sebelum sebuah prosedur medis dilakukan, misalnya transfusi darah. Pemeriksaan ini juga bisa digunakan untuk memastikan apakah Anda memiliki kondisi autoimun tertentu, seperti anemia hemolitik autoimun.

Jenis-jenis Tes Coombs

Perlu Anda ketahui bahwa ada 2 jenis tes Coombs yang biasa dilakukan dalam dunia medis, yakni direct (langsung) dan indirect (tidak langsung).

1. Direct coombs test (Tes Coombs Langsung)

Jenis tes Coombs ini kadang disebut sebagai tes antiglobulin langsung yang dilakukan dengan melihat sel darah merah Anda apakah ada antibodi yang menempel di sana.

Tes jenis ini sering digunakan untuk mendiagnosis kondisi terkait darah, seperti anemia hemolitik autoimun. Orang dengan anemia hemolitik autoimun tidak punya sel darah merah yang cukup karena tubuh mereka terlalu cepat menghancurkannya

2. Indirect coombs test (Tes Coombs Tidak Langsung)

Coombs test jenis ini akan memberikan informasi pada dokter Anda jika ada antibodi yang terkandung dalam aliran darah yang bisa menempel pada sel darah merah.

Tes ini digunakan sebagai proses penyaringan untuk melihat bagaimana reaksi darah di dalam tubuh Anda terhadap transfusi. Indirect Coombs test biasanya dilakukan secara rutin sebagai bagian dari tes pra persalinan.

Baca Juga: Kenali Fungsi dan Jenis Tes Darah

Bagaimana Prosedur Tes Coombs?

Seperti kebanyakan tes darah lain, tes Coombs dilakukan dengan cara mengambil sedikit sampel darah Anda menggunakan jarum yang dimasukkan ke pembuluh darah di lengan.

Tes ini dapat mendeteksi ada atau tidaknya aglutinasi atau penggumpalan pada sel darah merah pasien. Dalam kebanyakan kasus, hasil dari tes Coombs bisa diperoleh setelah 24 dokter mengambil sampel darah Anda.

Bagaimana Cara Membaca Hasil Tes Coombs?

Jika tidak terdapat gumpalan darah yang terdeteksi saat tes, artinya tidak ada antibodi yang menempel pada sel darah merah atau aliran darah (tidak terdeteksi). Kalaupun ada, jumlahnya tidak signifikan.

Apabila selama tes terjadi aglutinasi sel darah merah, artinya hasil tes Coombs Anda adalah positif (ada antibodi ditemukan). Hasil positif dan negatif dalam tes direct dan indirect memiliki makna yang berbeda.

Tes Direct Coombs

  • Negatif jika antibodi tidak menempel pada sel darah merah
  • Positif jika antibodi menempel pada sel darah merah

Tes Indirect Coombs

  • Negatif jika antibodi tidak lepas dalam serum darah
  • Positif jika antibodi lepas dalam serum darah.

Diagnosis yang mungkin diberikan dokter pada setiap hasil positif dalam tes Coombs berbeda-beda, tergantung jenisnya.

Pada tes direct yang hasilnya positif, kemungkinan pasien memiliki masalah autoimun, seperti lupus. Hasil positif juga bisa menjadi pertanda pasien mengalami keracunan obat atau infeksi.

Sementara pada tes indirect Coombs, hasil positif pada ibu hamil menunjukkan bahwa bayi yang dikandung memiliki golongan darah yang berbeda dengan ibu. Jika selama kehamilan atau persalinan terjadi percampuran darah, maka ini bisa menyebabkan komplikasi serius baik pada ibu maupun bayi.

Hasil positif dalam tes indirect Coombs yang dilakukan sebelum transfusi darah menunjukkan bahwa darah donor mungkin tidak cocok dengan penerima. Jika transfusi diteruskan, ini bisa membahayakan penerimanya.

Baca Juga: Memahami Prosedur dan Pemeriksaan Tes Laju Endap Darah (ESR)

Sumber

Cleveland Clinic (2022). Coombs Test. www.clevelandclinic.org

Healthline (2022). Coombs Test. www.healthline.com

Mount Sinai (2023). Coombs Test. www.mountsinai.org

WebMD (2021). What Is a Coombs Test? www.webmd.com