Ketahui Obat Depresi dan Insomnia dari Golongan Psikotropika

Ketahui Obat Depresi dan Insomnia dari Golongan Psikotropika

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 2 Desember 2022

 

Depresi adalah penyakit medis umum tetapi serius, yang secara negatif dapat mempengaruhi suasana hati, cara berpikir, dan bagaimana cara Anda bertindak. Depresi dapat menyebabkan perasaan sedih atau membuat Anda kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya Anda nikmati. Sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik, serta dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk berfungsi di tempat kerja dan di rumah.

Untuk insomnia juga kondisi yang cukup umum, dan biasanya tidak berlangsung lama. Kondisi ini ketika Anda mengalami kesulitan untuk tidur, atau seringkali terbangun untuk waktu yang lama di malam hari, bahkan terjaga hingga pagi hari. Terkadang kedua masalah tersebut saling berkaitan, sehingga membuat Anda harus menggunakan obat-obatan sebagai perawatan.

Namun, obat-obatan yang Anda gunakan bukanlah sembarang obat. Beberapa obat ini tergolong sebagai jenis psikotropika, dengan kata lain dapat membuat Anda kecanduan serta banyak efek yang dapat disebabkannya. Berikut adalah beberapa obat golongan psikotropika yang difungsikan sebagai pengobatan untuk depresi dan insomnia, antara lain:

Baca Juga: Narkotika dan Psikotropika: Ketahui Perbedaan serta Efek

1. Benzodiazepin

Benzodiazepin adalah obat-obatan yang hanya tersedia dengan resep dokter. Mereka biasanya merupakan pengobatan jangka pendek untuk membantu menenangkan sistem saraf dan meningkatkan kualitas tidur. Benzodiazepin dapat diresepkan sebagai pengobatan untuk:

  • Mengobati gejala gangguan kecemasan.
  • Meredakan insomnia.
  • Membantu pengobatan gejala yang dialami oleh penderita kanker.
  • Mengontrol epilepsi.
  • Membantu mengendurkan otot selama prosedur medis tertentu, seperti endoskopi.
  • Mengobati gejala penarikan alkohol.

Efek benzodiazepin akan tergantung pada kekuatan dosis, susunan fisik dan keadaan pikiran Anda. Efek umum benzodiazepin meliputi:

  • Meredakan kecemasan.
  • Relaksasi otot.
  • Mengantuk.
  • Pusing.
  • Mual dan muntah.
  • Mulut kering.
  • Susah buang air besar.
  • Linglung.

Efek jangka panjang dari benzodiazepin dapat menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan, termasuk:

  • Gangguan berpikir atau kehilangan ingatan.
  • Kecemasan dan depresi.
  • Lekas marah, paranoia dan agresif.
  • Perubahan kepribadian.
  • Kelemahan, kelesuan dan kurangnya motivasi.
  • Kecanduan.
  • Gejala penarikan terhadap obat tersebut.

2. Alprazolam

Obat ini digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan dan gangguan panik, atau serangan mendadak dan tak terduga dari ketakutan, serta kekhawatiran ekstrem. Alprazolam termasuk dalam kelas obat yang disebut dengan benzodiazepin, obat ini bekerja dengan mengurangi kegembiraan abnormal pada otak dan hanya bisa Anda dapatkan sesuai dengan resep dan anjuran dokter.

Obat ini juga dapat menyebabkan kecanduan, sehingga dihimbau agar Anda tidak memakainya dapat dosis yang lebih besar, meminumnya lebih sering, atau menggunakan dalam jangka waktu yang lama dari yang dianjurkan oleh dokter Anda.

Alprazolam dapat menyebabkan efek samping, dan segera informasikan ke dokter Anda jika salah satu dari gejala ini tidak kunjung hilang atau parah, sebagai berikut:

  • Mengantuk.
  • Pusing.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Mulut kering.
  • Peningkatan air liur.
  • Mual.
  • Sembelit.
  • Perubahan napsu makan.
  • Perubahan berat badan.
  • Kesulitan buang air kecil.
  • Nyeri sendi.

3. Diazepam

Obat ini merupakan obat oral yang digunakan untuk mengobati kecemasan dan masih tergolong obat jenis benzodiazepine. Diazepam juga digunakan untuk pengobatan agitasi, tremor, delirium, kejang, dan halusinasi akibat gejala penarikan dari alkohol. Serta digunakan untuk pengobatan kejang, menghilangkan kejang otot pada beberapa penyakit neurologis, dan untuk sedasi selama operasi.

Efek samping diazepam yang paling umum adalah:

  • Kantuk.
  • Kelelahan.
  • Diare.
  • Ruam.
  • Perasaan gembira yang berlebih.
  • Kehilangan keseimbangan.

Efek penting lainnya termasuk:

  • Otot tegang
  • Kurang tidur
  • Kemarahan
  • Kebingungan
  • Masalah bicara
  • Penglihatan ganda

Kemungkinan efek samping yang serius adalah:

  • Gangguan pernapasan.
  • Depresi
  • Neutropenia, kondisi dimana kadar sel neutrofil dalam darah menurun. Sehingga menyebabkan tubuh Anda sulit melawan bakteri jahat.

4. Nitrazepam

Nitrazepam bekerja dengan mempengaruhi cara bahan kimia pada otak tertentu yang disebut neurotransmitter atau zat perantara pengirim mengirimkan pesan. Obat jenis ini memiliki efek menenangkan yang membantu Anda untuk tidur. Dan nitrazepam obat yang efektif digunakan dalam jangka pendek, dengan perawatan umumnya satu minggu cukup atau lebih hingga tiga minggu.

Jika digunakan dalam jangka waktu yang lama, obat ini akan kehilangan efek atau mungkin Anda menjadi toleran terhadap efeknya. Namun, jika Anda berhenti menggunakannya, Anda mungkin akan mengalami gejala penarikan yang disebut withdrawl syndrome atau sakau. Selain itu, Anda mungkin menjadi kecanduan nitrazepam.

Berikut ini efek samping dari nitrazepam yang umum adalah:

  • Merasa mengantuk.
  • Pusing di siang hari.
  • Kehilangan keseimbangan.
  • Lemas.
  • Daya ingat menurun.
  • Linglung.
  • Agresif.

Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu terkait kondisi Anda serta obat-obatan yang akan dikonsumsi agar tidak terjadi efek negatif.

Baca Juga: Kenali Fungsi Diazepam, Cara Penggunaan, dan Efek Sampingnya

Sumber

Better Health. Benzodiazepines. www.betterhealth.vic.gov.au

WebMD. (2021). Benzodiazepine Abuse. www.webmd.com

MedlinePlus. (2021). Alprazolam. medlineplus.gov

MedicineNet. diazepam (Valium). www.medicinenet.com

Patient. (2019). Nitrazepam for sleeping problems. patient.info