Kenali Penyebab, Gejala dan Pengobatan Epilepsi pada Anak

Kenali Penyebab, Gejala dan Pengobatan Epilepsi pada Anak

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 13 Desember 2022

 

Epilepsi dapat dimulai kapan saja, namun paling sering didiagnosis pada anak-anak dan lansia.

Beberapa anak dengan epilepsi akan mengatasi kondisi kejang yang dialami saat dewasa, sementara yang lain mungkin mengalami kejang yang berlanjut hingga dewasa.

Meskipun epilepsi bervariasi dari orang ke orang, banyak anak dengan epilepsi mengalami kejang yang bisa diatasi dengan pengobatan. Tidak sedikit anak-anak dengan epilepsi menikmati masa kanak-kanak yang normal dan aktif.

Baca Juga: Jangan Panik, Ini Cara Mengatasi dan Mencegah Penyakit Step pada Anak

Mengenali Epilepsi pada Anak

Ketika pertama kali dialami anak, kejang mungkin tidak terlalu tampak, tergantung pada jenis kejangnya.

Orang sering menganggap kejang sebagai kondisi tubuh bergoncang atau menggelepar. Padahal, sebenarnya ada beberapa kondisi kejang yang bisa jadi sangat halus dan sangat singkat.

Misalnya adalah absence seizure (kejang absen). Ini merupakan kondisi di mana anak mengalami kehilangan kesadaran dan daya tanggap dalam waktu singkat.

Selain itu, ada banyak serangan “non-epilepsi” yang mirip kejang. Serangan epilepsi juga sering kali tidak terlihat seperti yang diperkirakan. Hal ini terkadang dapat membuat diagnosis menjadi rumit.

Beberapa peristiwa masa kanak-kanak yang mungkin dikira sebagai kondisi kejang adalah:

Penyebab Epilepsi pada Anak

Sebagian besar epilepsi pada anak tidak diketahui penyebabnya dan dikaitkan dengan faktor genetik.

Epilepsi lebih umum terjadi pada anak dengan anggota keluarga dekat yang juga menderita epilepsi.

Selain itu, epilepsi juga sering dikaitkan dengan kerusakan otak yang disebabkan oleh salah satu faktor berikut:

  • Trauma kepala

Cedera traumatis pada kepala berpotensi menyebabkan kerusakan otak dan epilepsi. Kecelakaan mobil, cedera olahraga, dan kekerasan fisik adalah beberapa penyebab potensial.

  • Stroke

Stroke terjadi ketika gangguan aliran darah di pembuluh darah menyebabkan kerusakan otak.

  • Kondisi otak

Tumor otak, meningitis, dan kondisi lain yang menyebabkan kerusakan otak berpotensi menyebabkan epilepsi.

  • Cedera sebelum lahir

Faktor-faktor seperti kelainan perkembangan otak atau defisit oksigen sebelum lahir berpotensi menyebabkan kerusakan otak.

Gejala Kejang pada Anak

Gejala kejang pada anak yang menderita epilepsi mungkin bervariasi tergantung pada jenis kejangnya. Berikut beberapa gejala umum kejang atau tanda bahwa anak Anda mungkin mengalami kejang:

  • Gerakan menyentak pada lengan dan kaki
  • Kekakuan tubuh
  • Hilang kesadaran
  • Masalah pernapasan atau pernapasan berhenti
  • Kehilangan kontrol usus atau kandung kemih
  • Jatuh tiba-tiba tanpa alasan yang jelas (dibarengi dengan hilangnya kesadaran)
  • Tidak menanggapi suara atau kata-kata
  • Tampak bingung
  • Menganggukkan kepala secara berirama (juga dibarengi dengan melakukannya tanpa sadar atau bahkan kehilangan kesadaran)
  • Menatap dan mata berkedip dengan cepat

Selama kejang, bibir anak mungkin menjadi kebiruan dan pernapasan mungkin tidak normal. Gerakan kejang sering diikuti dengan tidur atau disorientasi singkat.

Baca Juga: Apakah Penyakit Step pada Anak Berbahaya? Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Diagnosis Kejang pada Anak

Penyebab pasti kejang mungkin tidak sepenuhnya dipahami segera setelah timbulnya gejala, namun dapat diketahui lewat evaluasi medis yang komprehensif dan pengujian diagnostik.

Diagnosis kejang dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan tes diagnostik. Selain tes darah, tes diagnostik kejang termasuk:

  • Electroencephalogram (EEG)

Prosedur ini merekam aktivitas listrik otak yang berkelanjutan melalui elektroda yang dipasang pada kulit kepala.

  • Magnetic resonance imaging (MRI)

Ini merupakan prosedur diagnostik yang menggunakan kombinasi magnet besar, frekuensi radio, dan komputer untuk menghasilkan gambar detail organ dan struktur di dalam tubuh.

  • Computed tomography scan (disebut juga CT atau CAT scan)

Prosedur pencitraan diagnostik ini menggunakan kombinasi sinar-X dan teknologi komputer untuk menghasilkan gambar horizontal atau aksial tubuh.

  • Lumbar puncture (spinal tap)

Sejumlah kecil cairan tulang belakang serebral (CSF) dapat dikeluarkan lewat penempatan jarum khusus di tulang belakang.

Cairan tersebut kemudian dikirim untuk pengujian untuk menentukan apakah ada infeksi atau masalah lain.

CSF sendiri adalah cairan yang membasahi otak dan sumsum tulang belakang anak.

Pengobatan Epilepsi pada Anak

Obat yang digunakan untuk mengontrol kejang disebut obat antiepilepsi (AED). Beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang pengobatan epilepsi pada anak adalah:

  • Obat adalah pengobatan lini pertama untuk epilepsi.
  • Obat-obatan bukanlah penyembuhan, namun dapat mengurangi atau menghentikan kejang dengan sedikit atau tanpa efek samping.
  • Keputusan untuk merawat anak dengan AED atau tidak tergantung pada risiko kejang lebih lanjut terhadap potensi risiko dan manfaat AED untuk anak. Keputusan ini juga terkait preferensi keluarga.
  • Obat tidak selalu diresepkan untuk setiap anak yang mengalami kejang.

Memulai pengobatan pada anak bisa menjadi pilihan sulit. Kebanyakan orang tua khawatir tentang efek samping dan efek jangka panjang dari minum obat.

Dokter akan mempertimbangkan risiko kejang versus risiko dan manfaat minum obat untuk anak. Apakah akan meresepkan obat atau tidak dan jenis obat apa yang akan dipakai tergantung pada:

  • Kemungkinan kejang lebih lanjut
  • Jenis kejang yang dialami anak dan seberapa sering terjadi
  • Risiko yang mungkin ditimbulkan oleh kejang
  • Usia anak
  • Adanya masalah perkembangan atau perilaku anak
  • Keinginan atau kesediaan anak dan keluarga untuk memulai pengobatan

Pengobatan tidak direkomendasikan sembarangan dan keputusan untuk pengobatan biasanya didasarkan pada bukti klinis yang kuat.

AED efektif untuk sekitar 70% penderita epilepsi (walaupun mungkin perlu waktu untuk menemukan obat atau kombinasi obat yang tepat).

Jika penggunaan obat gagal mengendalikan kejang, pilihan pengobatan lain yang dapat dipertimbangkan termasuk:

  • Operasi
  • Stimulasi saraf vagus
  • Manajemen diet

Baca Juga: Ketahui Penyakit Epilepsi, Gejala, dan Pengobatannya

Sumber

Healthline. (2021). Causes, Symptoms, and Treatment of Epilepsy in Children. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2021). Epilepsy. www.mayoclinic.org

Better Health Channel. (2020). Epilepsy in children. www.betterhealth.vic.gov.au

HealthyChildren.org. (2020). Epilepsy in children: Diagnosis & Treatment. www.healthychildren.org