Jangan Panik, Ini Cara Mengatasi dan Mencegah Penyakit Step pada Anak

Jangan Panik, Ini Cara Mengatasi dan Mencegah Penyakit Step pada Anak

Penulis: Devita | Editor: Handa

Demam sering kali muncul saat bayi atau anak kecil sakit. Suhu tubuh yang terus meningkat merupakan tanda perlawanan terhadap penyakit yang menginfeksi. Demam ini terkadang memicu kejang pada anak. Kejang demam atau yang dikenal dengan step dipicu oleh aktivitas abnormal pada otak yang disebabkan demam pada anak.

Penyakit step rentan terjadi pada anak berusia 6 bulan hingga 3 tahun. Sebagian anak mungkin hanya mengalami kejang demam selama masa kanak-kanak. Meskipun disebabkan aktivitas yang tidak normal pada otak, penyakit step tidak menyebabkan kerusakan otak. Namun, Anda perlu waspada jika kejang berlangsung dalam jangka waktu lama karena membuat otak kekurangan suplai oksigen.

Diagnosa Penyakit Step pada Anak

Dokter Anda akan meninjau riwayat penyakit pada anak dan perkembangannya, kecuali anak Anda memang memiliki faktor risiko epilepsi. Pada anak yang berkembang secara normal tanpa epilepsi, mengidentifikasi penyebab demam anak Anda adalah langkah awal untuk mengobati step.

Selanjutnya akan dilakukan tes darah dan urin untuk mendeteksi infeksi dan penyebab step. Tes ini harus dilakukan oleh pihak medis, terutama jika anak masih sangat kecil, Anda tidak dapat melakukannya sendiri.

Jika dokter menduga adanya infeksi di otak dan sumsum tulang belakang, tap tulang belakang, atau tusukan lumbal akan dilakukan, dokter akan mengeluarkan cairan di tulang belakang dengan menusukkan jarum setelah anak di anestesi.

Tindakan ini akan menentukan apakah ada infeksi pada cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Jika anak mengalami step  yang kompleks, tes lebih lanjut mungkin diperlukan.

Cara Mengatasi Penyakit Step pada Anak

Cobalah lakukan hal berikut ini untuk merawat anak yang mengalami penyakit step:

• Tetap tenang dan jangan sampai Anda panik. Pasalnya, panik hanya akan menghambat penanganan kejang.
• Lindungi anak Anda dari kemungkinan cedera, misalnya tangan dan kaki yang terbentur saat kejang.
• Jangan menahan anggota tubuh yang sedang kejang, biarkan saja.
• Singkirkan benda tajam di sekitar anak yang mungkin akan melukainya.
• Miringkan posisi tubuh anak jika dia muntah.
• Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut anak Anda. Orang Indonesia kerap meletakan sendok di mulut saat anak kejang, tujuannya agar lidah tidak tergigit. Namun, cara ini salah dan tidak dianjurkan dunia medis karena bisa membuat cedera pada gusi dan rahang, gigi patah dan menyumbat saluran pernapasan, serta kesulitan bernapas.
• Longgarkan pakaian anak.
• Letakkan benda lembut untuk menopang kepala anak.
• Perhatikan lamanya anak kejang, bagaimana gerakannya saat kejang, dan bagian tubuh mana saja yang terpengaruh kejang.
• Jika kejang berlangsung hingga lebih dari dua menit segara bawa anak Anda ke dokter.
• Hubungi dokter Anda dan minta anak Anda diperiksa segera untuk infeksi dan kejang. Pertimbangkan rujukan ke spesialis kejang yang sesuai.
• Biarkan anak beristirahat setelah sadar dari kejang.

Cara Mencegah Anak Terkena Penyakit Step

Walaupun Anda tidak dapat mencegah penyakit step, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan anak Anda terserang step. Berikut ini beberapa tips untuk mencegah step pada anak Anda:

• Jangan asal memberikan obat demam, berikan obat demam berdasarkan resep dokter.
• Saat anak demam jangan selimuti anak secara berlebihan. Ahli medis bahkan menganjurkan anak untuk memakai baju yang terbuka agar suhu tubuhnya turun.
• Menyeka anak Anda dengan air hangat atau menaruhnya di bak mandi dangkal yang berisi air setinggi 2-3 inci atau memandikan anak dengan shower.
• Jangan gunakan alkohol atau air dingin untuk menurunkan demam.
• Memberi banyak minum agar anak tidak dehidrasi saat demam.
• Segera obati penyakit yang menjadi penyebab demam.

Baca Juga : 7 Tanda Bayi Tumbuh Gigi dan Cara Mengatasinya

Sumber