Ketahui Gangguan Kepribadian Narsistik dan Gejalanya

Ketahui Gangguan Kepribadian Narsistik dan Gejalanya

Penulis: Umi Fatimah

Gangguan kepribadian narsistik (NPD) adalah gangguan mental ketika seseorang percaya bahwa dirinya lebih baik daripada orang lain. Meskipun banyak orang memiliki sifat narsis, penderita gangguan kepribadian narsistik memiliki masalah yang memengaruhi hubungan dan kehidupan sehari-hari mereka.

Orang dengan gangguan kepribadian narsistik mungkin terlihat sombong, memiliki citra diri yang berlebihan, dan tidak peduli pada perasaan orang lain.

Gangguan kepribadian narsistik merupakan bagian dari kelompok gangguan kepribadian dengan gejala emosi yang intens dan tidak stabil. Biasanya penyakit mental ini dimulai pada awal masa dewasa dan lebih banyak menyerang pria dibandingkan wanita.

Baca Juga: Kenali Perilaku Social Climber yang Diam-diam Merugikan

Gejala Gangguan Kepribadian Narsistik

Gejala gangguan kepribadian narsistik dan tingkat keparahannya bisa berbeda-beda. Secara umum, pengidap NPD mempunyai perasaan yang berlebihan akan kepentingan dirinya sendiri. Gejala utamanya meliputi:

  • Memiliki rasa mementingkan diri sendiri yang terlalu tinggi
  • Mengharapkan pujian dan pengakuan yang berlebihan dan terus-menerus
  • Merasa bahwa mereka berhak mendapatkan keistimewaan dan perlakuan khusus
  • Berharap untuk diakui sebagai yang unggul meski tanpa prestasi
  • Melebih-lebihkan prestasi dan kemampuan
  • Berfantasi tentang kekuasaan, kecantikan, kesuksesan, dan kecerdasan
  • Percaya bahwa mereka lebih unggul dari orang lain dan hanya dapat menghabiskan waktu bersama atau dipahami oleh orang-orang yang sama spesialnya.
  • Perasaan superioritas yang berlebihan
  • Meremehkan pencapaian orang lain
  • Merasa cemburu dan percaya bahwa orang lain iri pada mereka
  • Memanfaatkan orang lain untuk keuntungan pribadi
  • Obsesi terhadap kelas dan status.

Pengidap gangguan kepribadian narsistik biasanya sangat sensitif terhadap kritik. Orang dengan gangguan ini juga bisa menjadi sangat marah dan melakukan kekerasan karena merasa terancam atau ingin melindungi egonya.

Mereka juga mempunyai masalah dalam hubungan dengan orang lain di sekitarnya yang disebabkan oleh:

  • Kurangnya empati terhadap orang lain
  • Kesulitan dalam mengatur emosi dan perilakunya
  • Menghindari situasi di mana mereka mungkin akan mengalami kegagalan
  • Rasa tertekan karena gagal mencapai kesempurnaan
  • Memiliki perasaan tidak aman, malu, terhina, dan takut terungkap sebagai kegagalan.

Pengidap gangguan kepribadian narsistik mempunyai risiko lebih tinggi untuk menggunakan obat-obatan terlarang dan alkohol, serta menarik diri dari pergaulan. Mereka mungkin memiliki perasaan tidak aman yang mendalam di balik penampilan luarnya yang arogan.

Kapan Harus ke Dokter?

Orang dengan gangguan kepribadian narsistik mungkin tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang salah pada dirinya, sehingga mereka biasanya tidak mencari pengobatan. Jika mereka mencari pengobatan, kemungkinan besar penyebabnya adalah gejala depresi, penyalahgunaan obat-obatan atau alkohol, atau masalah kesehatan mental lainnya.

Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala gangguan kepribadian narsistik atau merasa kesulitan mengatur hubungan dan kehidupannya, pertimbangkan untuk berkonsultasi pada psikolog ataupun psikiater. Mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat dapat membantu penderita NPD belajar mengubah perilakunya dan memiliki hubungan yang lebih positif.

Baca Juga: Ini Penjelasan Mengenai Sikap Asertif yang Wajib Kita Miliki

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab gangguan kepribadian narsistik tidak diketahui secara pasti. Namun, kemungkinan besar ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap risiko seseorang mengalami gangguan kepribadian narsistik, termasuk:

  • Lingkungan (misalnya, menerima terlalu banyak pujian atau kritik pada masa anak-anak dari orang tua)
  • Genetik
  • Neurobiologis (hubungan antara perilaku, sistem saraf, dan pola pikir)
  • Trauma masa kecil
  • Masalah hubungan dengan keluarga atau teman
  • Gaya pengasuhan (misalnya, memanjakan anak secara berlebihan dan pola asuh yang terlalu protektif).

Bagaimana Gangguan Kepribadian Narsistik Didiagnosis?

Diagnosis gangguan kepribadian narsistik biasanya berdasarkan pada:

  • Gejala dan pengaruhnya terhadap hidup pasien
  • Pemeriksaan fisik untuk memastikan pasien tidak memiliki masalah fisik yang menyebabkan gejala
  • Evaluasi psikologis menyeluruh, termasuk mengisi kuesioner
  • Pedoman dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), diterbitkan oleh American Psychiatric Association.

Adapun kriteria-kriteria gangguan kepribadian narsistik dalam DSM-5 mencakup:

  • Memiliki rasa mementingkan diri sendiri yang berlebihan
  • Fantasi tentang kesuksesan besar, kekuasaan, keindahan, atau cinta ideal
  • Percaya dirinya istimewa dan hanya bisa dipahami oleh orang lain yang juga istimewa
  • Kebutuhan akan pujian atau perhatian terus-menerus
  • Merasa dirinya lebih berhak
  • Mengambil keuntungan dari orang lain, iri pada orang lain, atau percaya bahwa orang lain iri pada dirinya
  • Kurang empati (tidak mau memahami perasaan dan kebutuhan orang lain)
  • Menunjukkan sikap yang angkuh atau sombong.

Diagnosis gangguan kepribadian narsistik mengharuskan kriteria-kriteria kepribadian tersebut terus berlanjut seiring berjalannya waktu, konsisten dalam situasi yang berbeda, dan bukan akibat penggunaan obat-obatan.

Terkadang diperlukan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk menentukan hasil diagnosis.

Pengobatan Gangguan Kepribadian narsistik

Perawatan untuk gangguan kepribadian narsistik biasanya melibatkan beberapa bentuk terapi kesehatan mental (psikoterapi). Tujuannya untuk mengembangkan citra diri yang lebih realistis dan memungkinkan pasien berhubungan dengan orang lain secara lebih positif.

Jenis terapi yang digunakan dapat meliputi:

Meskipun obat-obatan tidak diberikan secara khusus untuk mengobati narsisme, psikolog atau psikiater dapat meresepkan obat jika Anda memiliki kondisi kesehatan mental lainnya, seperti depresi atau kecemasan.

Penting untuk diketahui bahwa terapi dapat bersifat jangka pendek maupun berkelanjutan. Sering kali terapi juga melibatkan anggota keluarga supaya masalah yang dihadapi pasien bisa diatasi bersama. Seberapa efektif pengobatannya tergantung pada seberapa parah kondisi pasien.

Hidup berdampingan dengan pengidap gangguan kepribadian narsistik memang menimbulkan tantangan, tetapi dengan terapi, pola pikir dan perilaku pasien dapat diubah. Seiring waktu, seseorang dengan gangguan kepribadian narsistik bisa belajar memperbaiki perilaku dan meningkatkan kualitas hidup.

Baca Juga: Ketahui 13 Ciri-Ciri Seseorang yang Berbohong

 

Sumber

Health Direct. Narcissistic personality disorder (NPD). www.healthdirect.gov.au

Help Guide. Narcissistic Personality Disorder. www.helpguide.org

Mayo Clinic (2023). Narcissistic personality disorder. mayoclinic.org

Verywell Mind (2022). What Is Narcissistic Personality Disorder (NPD)?. verywellmind.com