Ketahui Fungsi Trakea pada Sistem Pernapasan
Ketahui Fungsi Trakea pada Sistem Pernapasan
Penulis: Ericha | Editor: Ratna
Ditinjau oleh: dr. Tommy
Terakhir ditinjau: 21 Desember 2022
Trakea, umumnya dikenal sebagai batang tenggorokan, adalah tabung besar yang mengalirkan udara dari saluran pernapasan bagian atas (saluran hidung, tenggorokan, dan laring) ke bronkus yaitu dua saluran udara besar yang bercabang ke setiap paru-paru.
Dalam prosesnya, fungsi trakea adalah untuk menghangatkan dan melembabkan udara serta menangkap kotoran dan mikroba sebelum memasuki paru-paru.
Trakea rentan terhadap infeksi, peradangan, dan tekanan lain yang dapat merusak sel. Hal ini dapat menyebabkan kondisi seperti stenosis trakea, dimana trakea menyempit dan membatasi pernapasan, dan kanker trakea yang sangat langka.
Baca Juga: Mengenal Organ Pernapasan Manusia dan Cara Kerjanya
Struktur
Panjang trakea kira-kira 4 sampai 5 inci, dan diameter 1 inci. Mulai tepat pada bagian bawah laring atau kotak suara kemudian mengalir ke tengah dada pada bagian belakang sternum (tulang dada) dan pada bagian depan kerongkongan.
Trakea terhubung dengan laring melalui cincin tulang rawan yang dikenal sebagai tulang rawan krikoid. Saat trakea turun ke dada, ia dikelilingi oleh 16 hingga 22 cincin tulang rawan berbentuk U yang menahan batang tenggorokan terbuka untuk aliran udara.
Trakea berakhir pada carina, punggung tulang rawan yang memisahkan dan membentuk persimpangan ke bronkus.
Komposisi Membran
Lapisan trakea adalah membran mukosa yang terdiri dari sel epitel, sel piala yang mengeluarkan lendir, dan proyeksi seperti rambut atau silia yang memindahkan partikel asing ke atas dan keluar dari jalan napas.
Dalam membran ini terdapat kelenjar submukosa, yang bertindak sebagai pendamping sel piala dengan mengeluarkan molekul air dan musin (komponen lendir seperti gel) ke lapisan trakea.
Trakea dilintasi oleh jaringan pembuluh darah dan pembuluh limfatik. Pembuluh darah memberi jaringan oksigen dan nutrisi serta mengatur pertukaran panas dalam saluran napas. Pembuluh limfatik berperan mengeluarkan mikroba pada permukaan dinding trakea kemudian diisolasi dan dinetralkan oleh sistem imun.
Fungsi Trakea
Fungsi trakea yaitu sebagai jalur utama masuknya udara, mulai dari saluran pernapasan bagian atas ke paru-paru. Saat udara masuk ke dalam trakea selama penghirupan, maka trakea berfungsi untuk menghangatkan dan melembabkan udara sebelum akhirnya memasuki paru-paru.
Sebagian besar partikel yang masuk ke saluran napas terperangkap dalam lapisan tipis lendir pada dinding trakea. Kemudian dipindahkan ke atas menuju mulut oleh silia, dimana mereka bisa Anda telan.
Bagian tulang rawan berbentuk “U” yang melapisi trakea bersifat fleksibel yang dapat menutup dan membuka sedikit saat otot trakea pada bagian belakang cincin berkontraksi atau mengendur. Kontraksi halus pada trakea terjadi tanpa sengaja sebagai bagian dari pernapasan normal.
Namun, jika benda asing, cairan, atau iritan (seperti asap) memasuki trakea, otot dapat berkontraksi dengan hebat, menyebabkan batuk untuk mengeluarkan zat tersebut.
Kontraksi juga bisa terjadi seperti batuk terkontrol, yang bertujuan untuk membersihkan saluran udara pada orang dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), fibrosis kistik, atau manuver valsava yang berfungsi untuk menghentikan detak jantung cepat pada orang dengan takikardia supraventrikular.
Kondisi
Berbagai kondisi kesehatan dapat mempengaruhi trakea. Dalam kasus yang serius, seseorang mungkin mengalami kesulitan bernapas dan memerlukan perhatian medis segera.
Beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi trakea antara lain:
- Trakeomalasia. Suatu kondisi saat tulang rawan trakea rusak, menyebabkan kelemahan atau kekenduran pada trakea yang dapat mempengaruhi pernapasan.
- Stenosis trakea. penyempitan trakea yang menyebabkan masalah pernapasan ringan hingga berat. Jika penyempitannya parah, seseorang mungkin memerlukan selang trakea.
- Tumor trakea. Baik tumor yang bersifat kanker atau tidak, mereka dapat menyebabkan trakea menyempit dan membuat pernapasan menjadi lebih sulit.
Ada beberapa penyebab potensial trakeomalasia, antara lain:
- Penyakit gastroesophageal reflux (GERD)
- Infeksi kronis yang mempengaruhi trakea, seperti bronkitis
- Emfisema, penyakit kronis akibat kerusakan pada alveolus, yaitu kantong udara kecil pada paru-paru
- Kerusakan bedah
- Kerusakan akibat penggunaan selang pernapasan jangka panjang
Beberapa penyebab potensial stenosis trakea meliputi:
- Trauma pada dada atau tenggorokan
- Sebuah tumor yang mendorong terhadap trakea
- Kerusakan akibat terapi radiasi
- Infeksi tertentu, seperti tuberkulosis
- Beberapa gangguan autoimun
- Tekanan dari struktur tubuh lain pada leher atau dada
Jika masalah kesehatan memengaruhi trakea seseorang, mereka mungkin mengalami:
- Kesulitan bernapas
- Mengi, suara bernada tinggi yang muncul saat bernapas
- Stridor, suara mencicit atau bersiul saat seseorang bernapas
- Suara serak
- Warna kulit kebiruan
- Batuk
- Kesulitan menelan makanan
- Batuk darah
Seseorang harus mencari bantuan medis darurat jika mereka mengalami kesulitan bernapas. Jika batuk atau sesak napas menjadi masalah yang terus-menerus tanpa penyebab yang jelas, bicarakan dengan dokter.
Baca Juga: Mengenal Anatomi Paru-Paru
SumberCleveland Clinic. (2020). Respiratory System. www.my.clevelandclinic.com
Healthline. (2018). Respiratory. www.healthline.com
Medical News Today. (2020). Trachea. www.medicalnewstoday.com
Verywell Health. (2020). The Anatomy of the Trachea. www.verywellhealth.com