Mengenal Penyebab dan Gejala Infeksi Mulut Rahim

Mengenal Penyebab dan Gejala Infeksi Mulut Rahim

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 25 Desember 2022

 

Inflamasi atau infeksi yang terjadi pada area serviks atau ujung rahim dalam istilah medis disebut dengan servisitis. Servisitis sering kali tidak menimbulkan gejala. tetapi memang terjadi. Biasanya penderita akan mengalami keputihan yang tidak normal, rasa sakit saat berhubungan seksual, atau terjadi iritasi di bagian vulva atau vagina.

Dalam sebagian besar kasus, servisitis bisa ditangani dengan menggunakan antibiotik. Namun, ada juga kasus lain yang memerlukan penanganan lebih lanjut termasuk terapi laser atau pembedahan.

Untuk memahami lebih jauh tentang infeksi mulut rahim, penyebab, gejala, dan penanganannya, simak penjelasan berikut ini!

Baca Juga: Ketahui Penyebab Benjolan pada Mulut Rahim

Penyebab Infeksi Mulut Rahim

Ada beberapa penyebab paling umum dari servisitis antara lain:

1. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Infeksi pada mulut rahim paling sering terjadi karena adanya bakteri atau virus yang ditularkan lewat kontak seksual. Servisitis bisa terjadi akibat beberapa jenis IMS termasuk gonore, herpes genital, klamidia, dan trikomoniasis.

2. Reaksi Alergi

Serviks juga bisa mengalami infeksi karena alergi baik terhadap spermisida kontrasepsi atau kandungan lateks dalam kondom. Reaksi terhadap beberapa produk pembersih area kewanitaan juga bisa menimbulkan infeksi serviks.

3. Pertumbuhan Bakteri yang Berlebihan

Secara alami, bakteri memang hidup di area vagina. Namun, ketika pertumbuhannya sudah lebih dari batas, ini bisa menyebabkan bacterial vaginosis yang pada akhirnya mengakibatkan servisitis.

Gejala Servisitis

Satu-satunya cara pasti untuk mengetahui apakah Anda memang menderita servisitis adalah dengan melakukan pemeriksaan ke dokter. Namun, ada beberapa gejala servisitis yang juga perlu diperhatikan antara lain:

  • Keputihan abnormal yang mungkin berwarna kuning, putih, atau abu-abu dengan aroma yang tidak sedap
  • Perdarahan pada vagina yang tidak terduga (bukan karena menstruasi atau nifas)
  • Hubungan seksual yang terasa menyakitkan
  • Iritasi pada vulva atau vagina.

Jika Anda mengalami salah satu dari gejala di atas, penting untuk segera mencari perawatan medis. Terutama jika sebelumnya pasien memiliki riwayat IMS sebelumnya.

Perlu Anda ingat bahwa kadang servisitis tidak menimbulkan gejala pada sebagian orang. Oleh karena itu, pemeriksaan ginekologi yang dilakukan secara teratur itu penting agar dokter bisa memeriksa jika ada masalah pada kesehatan kewanitaan Anda.

Pengobatan Servisitis

Jika servisitis atau infeksi mulut rahim yang Anda alami bukan disebabkan oleh infeksi menular seksual, Anda kemungkinan besar tidak membutuhkan pengobatan.

Namun, jika dicurigai adanya kemungkinan IMS, pengobatan akan difokuskan untuk menghilangkan infeksi dan mencegahnya menyebar ke rahim dan saluran tuba, atau ke bayi yang ada di dalam rahim (jika pasien dalam keadaan hamil).

Jika virus, jamur, atau bakteri sampai naik ke rahim atau saluran tuba, maka ini bisa menyebabkan penyakit radang panggul (Pelvic Inflammatory Disease/PID). PID bisa mengarah ke infertilitas (kemandulan) dan peritonitis, infeksi yang mengancam jiwa. Jika infeksi ditularkan ke pasangan seksual, ini juga bisa menyebabkan komplikasi yang serius.

Tergantung pada jenis organisme apa yang menyebabkan infeksi, dokter mungkin akan meresepkan:

Dokter juga mungkin akan menyarankan agar pasangan Anda juga diperiksa dan dirawat untuk mencegah adanya infeksi berulang. Anda dan pasangan tidak boleh berhubungan seksual sampai menyelesaikan masa pengobatan.

Pengobatan menjadi sangat penting jika ternyata pasien adalah seorang penderita HIV. Sebab, adanya servisitis akan meningkatkan jumlah virus yang keluar dari serviks. Hal ini bisa meningkatkan peluang penularan dari pasien ke pasangannya.

Selain itu, kondisi servisitis juga akan meningkatkan peluang seseorang tertular HIV dari pasangannya yang positif HIV.

Jika gejala tetap ada meski Anda sudah mendapatkan pengobatan, Anda harus dievaluasi lebih lanjut oleh dokter. Dokter mungkin akan merancang pengobatan lainnya untuk meredakan gejala Anda.

Baca Juga: Plasenta Akreta, Tumbuhnya Plasenta di Dinding Rahim yang Terlalu Dalam

 

Sumber

Cleveland Clinic. (2022). Cervicitis. www.clevelandclinic.org

Mayo Clinic. (2022). Cervicitis. www.mayoclinic.org

John Hopkins Medicine. (2022). Cervicitis. www.hopkinsmedicine.org

WebMD. (2021). Cervicitis. www.webmd.com