Hiperprolaktinemia, Tingginya Kadar Hormon Prolaktin Dalam Tubuh

Hiperprolaktinemia, Tingginya Kadar Hormon Prolaktin Dalam Tubuh

Penulis: Dita | Editor: Umi

Prolaktin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon prolaktin merupakan salah satu hormon yang berperan besar dalam tubuh manusia, baik pada pria maupun wanita. Pada wanita, hormon ini membantu merangsang dan mempertahankan produksi ASI.

Hiperprolaktinemia adalah kondisi ketika Anda memiliki terlalu banyak hormon prolaktin di dalam tubuh Anda. Dalam keadaan hamil atau selama masa menyusui, memiliki kadar prolaktin yang lebih tinggi di dalam tubuh adalah hal yang wajar.

Namun, ada beberapa kondisi dan penggunaan jenis obat-obatan tertentu yang bisa menyebabkan hiperprolaktinemia. Penyebab dan efek meningkatnya kadar prolaktin bervariasi, tergantung pada jenis kelamin orang yang mengalaminya.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai hiperprolaktinemia, simak pembahasan lengkapnya berikut ini!

Baca Juga: Fungsi Hormon Paratiroid dan Hubungannya dengan Kesehatan Tubuh

Penyebab Hiperprolaktinemia

Hiperprolaktinemia bisa disebabkan oleh berbagai faktor termasuk tumor, penggunaan obat-obatan tertentu, dan berbagai kondisi kesehatan lainnya.

1. Tumor

Prolaktinoma merupakan tumor atau pertumbuhan kanker yang terjadi pada kelenjar pituitari. Kondisi ini adalah penyebab paling umum dari hiperprolaktinemia.

Tumor menjadi penyebab kelebihan produksi prolaktin. Tergantung pada kondisi masing-masing individu, tumor yang terbentuk bisa berukuran kecil atau besar.

Pada kasus yang paling umum, tumor biasanya jinak dan tidak menyebabkan kanker. Tumor yang berukuran lebih kecil dari 1 cm disebut dengan mikroprolaktinoma. Sedangkan yang lebih besar disebut makroprolaktinoma.

Tumor yang berukuran lebih besar bisa menyebabkan berbagai masalah lain, seperti gangguan penglihatan dan sakit kepala. Kasus prolaktinoma lebih sering terjadi pada wanita ketimbang pria.

2. Obat-obatan

Selain tumor, beberapa resep obat juga bisa meningkatkan kadar prolaktin dalam tubuh. Obat-obatan tersebut umumnya adalah obat yang diresepkan untuk:

  • Tekanan darah tinggi
  • Kontrol kelahiran
  • Gejala menopause
  • Rasa sakit
  • Mual dan muntah
  • Maag
  • Depresi.

Jika Anda menggunakan salah satu obat-obatan di atas dan mengalami hiperprolaktinemia, segera bicarakan kondisi ini pada dokter. Dokter akan meresepkan obat yang berbeda serta menawarkan panduan yang sesuai untuk mengatasi masalah Anda.

3. Kondisi Lain

Selain dua penyebab di atas, ada kondisi lain yang bisa menyebabkan seseorang mengalami hiperprolaktinemia yakni:

  • Hipotiroidisme, sebuah kondisi ketika tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh
  • Kehamilan
  • Cedera pada dinding dada atau kondisi lain yang berdampak pada dinding dada
  • Herpes zoster
  • Tumor lain yang memengaruhi kelenjar pituitari
  • Kondisi ginjal atau hati yang kronis.

Selama diagnosis, dokter akan memeriksa berbagai kemungkinan yang ada. Namun, ada juga kasus ketika hiperprolaktinemia tidak diketahui penyebabnya alias idiopatik.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Gangguan pada Sistem Hormon Manusia

Gejala Hiperprolaktinemia

Gejala hiperprolaktinemia yang muncul biasanya berbeda pada pria dan wanita. Karena kadar prolaktin memengaruhi produksi ASI dan siklus menstruasi, pada pria masalah ini cenderung sulit dideteksi.

Jika seorang pria mengalami disfungsi ereksi, dokter mungkin akan menyarankan tes darah untuk memastikan apakah hal tersebut berkaitan dengan kelebihan produksi prolaktin.

Gejala hiperprolaktinemia pada wanita meliputi:

  • Infertilitas atau kemandulan
  • Haid tidak teratur
  • Perubahan pada aliran (flow) menstruasi
  • Jeda dalam siklus menstruasi
  • Laktasi atau galactorrhea (keluarnya cairan dari payudara, tetapi bukan karena menyusui)
  • Kehilangan libido
  • Nyeri di payudara
  • Vagina cenderung kering.

Sedangkan hiperprolaktinemia pada pria, gejalanya bisa berupa:

  • Pertumbuhan payudara yang abnormal
  • Laktasi (keluarnya cairan dari payudara)
  • Infertilitas
  • Disfungsi ereksi
  • Hilangnya hasrat seksual
  • Sakit kepala
  • Gangguan penglihatan.

Pengobatan Hiperprolaktinemia

Perawatan untuk hiperprolaktinemia tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa orang memiliki kadar prolaktin yang tinggi tetapi, tidak menunjukkan gejala apa pun. Sehingga mereka tidak membutuhkan pengobatan.

Sementara bagi mereka yang memiliki masalah tumor, beberapa opsi perawatan yang tersedia antara lain:

  • Obat resep. Dokter akan meresepkan obat untuk menurunkan kadar prolaktin dalam darah. Kebanyakan obat bisa bekerja dengan baik dan bisa ditoleransi oleh tubuh
  • Operasi. Jika obat-obatan tidak cukup membantu, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi pengangkatan tumor
  • Terapi radiasi. Jika operasi dan obat-obatan tidak berhasil mengurangi gejala, radiasi bisa digunakan untuk mengecilkan ukuran tumor.

Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang hiperprolaktinemia, penyebab, gejala, serta pengobatannya. Jika Anda mencurigai adanya gejala serupa pada diri Anda, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke pusat kesehatan terdekat.

Baca Juga: Berbagai Gangguan Kesehatan Akibat Hormon

Sumber

Cleveland Clinic. (2022). Hyperprolactinemia. www.clevelandclinic.org

Healthline. What Is Hyperprolactinemia? www.healthline.com

John Hopkins Medicine. (2022). Hyperprolactinemia. www.hopkinsmedicine.org

WebMD. (2021). What Is Hyperprolactinemia? www.webmd.com