Berbagai Gangguan Kesehatan Akibat Hormon

Berbagai Gangguan Kesehatan Akibat Hormon

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 17 April 2023

 

Hormon dalam tubuh Anda memainkan peran penting dalam kesehatan tubuh secara keseluruhan. Selain itu, hormon juga berfungsi sebagai pembawa pesan kimiawi tubuh Anda. Hormon diproduksi oleh kelenjar endokrin, zat kimia ini bergerak di sekitar aliran darah Anda, bertugas untuk membantu memberikan informasi pada jaringan dan organ untuk melakukan fungsinya masing-masing.

Banyak kondisi yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon, sehingga mengakibatkan berbagai tanda yang dapat menandakan gangguan kesehatan akibat hormon. Tanda atau gejala Anda akan tergantung pada hormon atau kelenjar mana yang tidak bekerja dengan baik. Berikut adalah berbagai gangguan kesehatan akibat hormon, meliputi:

1. Hypopituitarism

Hipopituitarisme terjadi ketika kelenjar pituitari atau organ kecil di bawah otak Anda tidak cukup aktif. Akibatnya, kelenjar tidak membuat cukup hormon hipofisis. Hipofisis merupakan kelenjar kecil di dasar otak Anda, dan salah satu dari beberapa kelenjar yang menghasilkan hormon.

Kelenjar pituitari membuat banyak jenis hormon. Hormon-hormon tersebut dapat mempengaruhi banyak hal, termasuk pertumbuhan tulang, jaringan, kelenjar tiroid Anda serta perkembangan dan reproduksi seksual.

Hipopituitarisme adalah gangguan hormon yang jarang terjadi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk gangguan inflamasi tertentu, tumor hipofisis, atau suplai darah yang tidak mencukupi ke kelenjar pituitari. Penyebab utama yang mempengaruhi hipofisis meliputi:

  • Tumor hipofisis.
  • Suplai darah ke hipofisis yang tidak memadai, karena perdarahan hebat. Pembekuan darah, anemia, atau kondisi lainnya.
  • Infeksi.
  • Gangguan inflamasi, seperti sarkoidosis.
  • Peradangan hipofisis karena obat antibodi monoklonal antikanker.
  • Iradiasi, untuk tumor otak.
  • Operasi pengangkatan jaringan hipofisis
  • Gangguan autoimun
  • Kerusakan bedah pada hipofisis atau pembuluh darah atau saraf yang mengarah ke sana.

2. Sindrom Cushing

Sindrom Cushing atau hiperkortisolisme adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh terlalu banyak hormon yang disebut kortisol di dalam tubuh Anda. Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai alasan dan menjadi serius jika tidak diobati.

Hormon kortisol berfungsi untuk membantu sejumlah fungsi tubuh Anda, termasuk:

  • Kardiovaskular.
  • Mengurangi respons inflamasi sistem kekebalan tubuh.
  • Mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi.
  • Menyeimbangkan efek insulin.
  • Respon terhadap stres.

Tubuh Anda dapat menghasilkan kadar hormon kortisol yang tinggi karena berbagai alasan, termasuk:

  • Tingkat stres yang tinggi, termasuk stres yang berhubungan dengan penyakit akut, pembehan, cedera, atau kehamilan terutama pada trimester akhir.
  • Pelatihan atletik.
  • Malnutrisi.
  • Alkoholisme.
  • Depresi, panic disorders, atau stres emosional tingkat tinggi.

3. Penyakit Addison

Penyakit addison merupakan gangguan dimana kelenjar adrenal yang berada di atas ginjal tidak menghasilkan cukup hormon kortisol dan aldosteron. Kortisol membantu tubuh Anda untuk merespons stres, termasuk stres karena penyakit, cedera, atau pembedahan. Hormon ini juga membantu menjaga tekanan darah, fungsi jantung, sistem kekebalan tubuh, dan kadar glukosa darah.

Aldosteron mempengaruhi keseimbangan natrium dan kalium dalam darah. Dan juga mengontrol jumlah cairan yang dikeluarkan ginjal sebagai urin, serta mempengaruhi volume darah dan tekanan darah. Penyakit addison disebabkan oleh respons autoimun, yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh, yang menyerang organ dan jaringannya sendiri.

Penyebab lain penyakit addison meliputi:

  • Cedera pada kelenjar adrenal.
  • Infeksi, termasuk tuberkulosis, infeksi terkait dengan HIV/AIDS, dan infeksi jamur.
  • Sel-sel kanker dari bagian tubuh lain yang telah menyerang kelenjar adrenal.
  • Pendarahan ke kelenjar adrenal.
  • Operasi pengangkatan kelenjar adrenal.
  • Amiloidosis, penumpukan abnormal protein tertentu di organ.
  • Cacat genetik.

4. Hipotiroidisme

Hipotiroidisme adalah suatu kondisi dimana kelenjar tiroid Anda tidak menghasilkan cukup hormon penting tertentu untuk tubuh. Pada tahap awal, hipotiroidisme mungkin tidak menyebabkan gejala yang signifikan. Namun, seiring waktu, hipotiroidisme yang tidak diobati dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti obesitas, nyeri sendi, infertilitas, dan penyakit jantung.

Tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak di dasar bagian depan leher, tepat di bawah jakun Anda. Hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid triiodothyronine (T3) dan tiroksin (T4), memiliki dampak besar pada kesehatan, yang mempengaruhi semua aspek metabolisme Anda.

Hormon-hormon tersebut juga mempunyai pengaruh pada fungsi kontrol vital, seperti suhu tubuh dan detak jantung. Hipotiroidisme bisa saja disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk:

  • Penyakit autoimun.
  • Respon berlebihan terhadap pengobatan hipertiroidisme.
  • Operasi tiroid.
  • Terapi radiasi yang digunakan untuk mengobati kanker kepala dan leher.
  • Dan sejumlah obat-obatan tertentu.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Gangguan pada Sistem Hormon Manusia

Sumber

MSD MANUAL. (2021). Hypopituitarism. www.msdmanuals.com

NHS. (2021). Cushing’s syndrome. www.nhs.uk

Cleveland Clinic. (2019). Addison’s Disease. my.clevelandclinic.org

Mayo Clinic. (2020). Hypothyroidism (underactive thyroid). www.mayoclinic.org