7 Gejala Kekurangan Kalium (Hipokalemia)

7 Gejala Kekurangan Kalium (Hipokalemia)

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 12 Oktober 2022

 

Kondisi kekurangan kalium di dalam tubuh sering kali diremehkan banyak orang. Padahal dengan berbagai peran besar yang dimilikinya, kadar kalium di dalam tubuh harus tetap terjaga dengan baik.

Kalium berguna untuk membantu tubuh agar otot bisa bergerak, sel-sel tubuh memperoleh nutrisi yang dibutuhkan, dan membantu sel saraf mengirimkan sinyal. Selain itu, kalium juga berguna menjaga tekanan darah Anda agar tidak melonjak terlalu tinggi.

Karena banyak orang tidak sadar bahwa dirinya mengalami hipokalemia, ada beberapa tanda dan gejala-gejala yang mungkin Anda rasakan jika mengalami defisiensi kalium. Tanda-tanda itu antara lain:

Baca Juga: Kekurangan Kalium (Hipokalemia): Penyebab dan Cara Mengobatinya

1. Lemah dan Kram Otot

Kekurangan kalium dapat memengaruhi otot lain di tubuh Anda, termasuk di lengan dan tungkai, sehingga dapat menyebabkan kelemahan otot dan kram.

Di dalam sel otot, kalium membantu menyampaikan sinyal dari otak yang merangsang kontraksi. Ketika kadar kalium dalam darah rendah, maka otak Anda tidak dapat menyampaikan sinyal-sinyal ini secara efektif. Hal ini menyebabkan kontraksi, seperti kram otot.

Bahkan pada beberapa kondisi, kadar kalium yang terus-menerus turun hingga terlalu rendah bisa menyebabkan kelumpuhan otot.

Jika kelumpuhan otot tersebut memengaruhi diafragma (otot yang bertanggung jawab mengatur pernapasan), maka bisa mengakibatkan penderita mengalami gagal napas dan mengancam nyawa.

2. Kelelahan

Setiap sel di dalam tubuh kita memerlukan kalium dalam jumlah yang tepat agar dapat berfungsi dengan baik. Jika kadar kalium dalam tubuh dibiarkan terus menurun dan berkelanjutan, penderita akan merasakan kelelahan.

Hal ini karena kekurangan mineral dapat memengaruhi cara tubuh Anda menggunakan nutrisi sehingga menyebabkan kelelahan.

Misalnya saja pada penelitian yang dipublikasi oleh National Library of Medicine menunjukkan bahwa kekurangan kalium dapat mengganggu produksi insulin, yang mengakibatkan kadar gula darah tinggi.

Namun, karena kelelahan bisa disebabkan oleh banyak hal, Anda mungkin akan sulit mengidentifikasikan apakah lelah yang Anda rasakan memang disebabkan oleh defisiensi kalium, atau justru ada penyebab lain. Oleh karena itu, jika Anda berkeringat dan merasa lelah padahal Anda cukup tidur, bisa jadi kondisi ini diakibatkan oleh kekurangan kalium.

3. Konstipasi (Sembelit)

Seperti halnya bagian tubuh lain yang bergerak, dinding lambung dan usus juga memiliki otot yang berfungsi untuk mendorong makanan melewati sistem pencernaan. Ketika kalium dalam darah Anda rendah, sel-sel ini menjadi lambat dan bisa menyebabkan berbagai masalah pencernaan.

Salah satu keluhan yang paling umum adalah sembelit atau susah buang air besar. Ketika kalium turun sampai ke level yang sangat rendah, gerakan mendorong pada usus akan berhenti atau bahkan berhenti sama sekali. Akibatnya, penderita mungkin akan mengalami mual, muntah, kembung hingga sakit perut dan kehilangan selera makan.

4. Detak Jantung yang Tidak Normal

Jantung kita bekerja tanpa lelah untuk memastikan keseimbangan zat kimia dalam tubuh (termasuk kalium dan sodium) tetap dalam kondisi baik. Ketika Anda mengalami hipokalemia, keseimbangan ini bisa terganggu dan akibatnya detak jantung menjadi tidak normal.

Detak jantung yang tidak normal dalam istilah medis dikenal dengan nama aritmia. Anda akan merasa jantung berdebar dengan detakan yang tidak seirama.

Gejala berupa aritmia ini tergolong dalam kondisi serius dan bisa mengancam nyawa, jadi pastikan Anda segera menghubungi tenaga kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Ketahui 12 Penyebab Jantung Berdebar saat Bangun Tidur

5. Hipertensi

Kurangnya kandungan kalium dalam tubuh juga bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Kalium berfungsi untuk mengendurkan pembuluh darah. Jika tidak ada kalium yang cukup, tekanan darah dapat meningkat dengan cepat.

Ketika level kalium turun, tubuh menjadi lebih rentan terhadap efek natrium yang terkandung dalam makanan. Akibatnya, tekanan darah menjadi naik. Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami kondisi ini bisa mengalami pingsan atau merasa akan pingsan, terutama setelah bangkit dari posisi duduk ke posisi berdiri.

6. Sensasi Kesemutan dan Mati Rasa

Kalium yang rendah dalam darah juga dapat memicu kesemutan dan mati rasa (paresthesia). Biasanya kondisi ini menyerang jari tangan, jari kaki, telapak tangan atau telapak kaki. Bahkan kesemutan dan mati rasa juga bisa menyebar ke area lain di tubuh, termasuk lengan dan kaki.

7. Sering Buang Air Kecil

Ginjal bertanggung jawab untuk membuang produk limbah, serta mengatur kadar cairan dan elektrolit (seperti natrium dan kalium) dalam darah. Ginjal bekerja dengan membuang limbah dan kelebihan elektrolit dari tubuh melalui urin.

Hipokalemia tingkat sedang hingga berat dapat mengganggu kemampuan ginjal untuk menyeimbangkan kadar cairan dan elektrolit dalam aliran darah, sehingga dapat menyebabkan seringnya buang air kecil, yang dalam istilah medis disebut poliuria.

Itulah beberapa tanda dan gejala hipokalemia. Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter demi mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Sering Buang Air Kecil? Berikut 8 Cara Mengobatinya

 

Sumber

Active Beat. (2019). Hypokalemia: Symptoms and Causes of Low Potassium. www.activebeat.com
Healthline. (2018). 8 Signs and Symptoms of Potassium Deficiency (Hypokalemia). www.healthline.com
Medical News Today. (2019). What to know about potassium deficiency symptoms. www.medicalnewstoday.com
National Library of Medicine. (2016). Potassium Intake, Bioavailability, Hypertension, and Glucose Control. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov
Verywell Health. (2020). What Is Hypokalemia?. www.verywellhealth.com