Kekurangan Kalium (Hipokalemia) : Penyebab dan Cara Mengobatinya

Kekurangan Kalium (Hipokalemia) : Penyebab dan Cara Mengobatinya

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 12 Oktober 2022

 

Kalium atau potasium adalah mineral esensial yang memiliki banyak peran penting dalam tubuh kita. Tidak hanya membantu mengatur kontraksi otot, kalium di dalam tubuh juga berguna untuk menjaga fungsi saraf yang sehat serta mengatur keseimbangan cairan.

Meski begitu, banyak orang di dunia ini yang tidak mampu memenuhi kebutuhan kalium hariannya. Mereka yang lebih suka mengonsumsi makanan olahan dibanding sumber makanan nabati (seperti buah, sayur, dan kacang-kacangan) cenderung mengalami kondisi kekurangan kalium.

Kurangnya asupan kalium dari pola makan inilah yang bisa menyebabkan defisiensi atau kekurangan kalium yang dikenal dengan hipokalemia. Seseorang dikatakan kekurangan kalium jika level kalium di dalam darahnya kurang dari 3,5 mmol per liter.

Baca Juga: 5 Manfaat Kaya Buah Pisang

Penyebab Hipokalemia

Ada berbagai alasan yang menyebabkan seseorang kekurangan kalium dalam tubuhnya. Salah satunya adalah terlalu banyak kalium yang dikeluarkan oleh tubuh. Ada beberapa penyebab paling umum dari defisiensi kalium antara lain:

  • Muntah dan diare. Kadar kalium yang rendah bisa terjadi akibat muntah atau diare. Bahkan gangguan makan (seperti bulimia dan anoreksia) juga dapat menurunkan kadar kalium sehingga mengakibatkan hipokalemia.
  • Ginjal dan kelenjar adrenal yang tidak berfungsi dengan baik.
  • Sedang mengonsumsi obat yang sifatnya diuretik (memicu buang air kecil). Obat-obatan jenis ini biasanya diresepkan pada mereka yang memiliki masalah tekanan darah tinggi atau jantung.
  • Konsumsi alkohol berlebihan. Alkohol bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit (ion penghantar listrik di dalam tubuh) dan berpengaruh pada kadar kalium dalam darah.

Selain itu, meski jarang terjadi, beberapa faktor juga dapat menyebabkan Anda mengalami kekurangan kalium antara lain:

  • Berkeringat terlalu banyak
  • Kekurangan asam folat
  • Konsumsi antibiotik tertentu (seperti penisilin)
  • Ketoasidosis diabetik (tingginya kadar asam keton dalam darah)
  • Konsumsi obat pencahar dalam jangka waktu yang lama
  • Konsumsi tembakau jenis tertentu
  • Konsumsi obat asma
  • Rendahnya kadar magnesium dalam tubuh.

Selain penyebab dan faktor di atas, beberapa sindrom juga kerap dihubungkan dengan kondisi rendahnya kandungan kalium dalam darah. Sindrom-sindrom tersebut antara lain sindrom Cushing, sindrom Gitelman, sindrom Liddle, sindrom Bartter, dan sindrom Fanconi. Dibanding pria, wanita lebih rentan mengalami kekurangan kalium atau hipokalemia.

Untuk mengetahui apakah Anda memang mengidap hipokalemia atau tidak, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan darah dan menanyakan riwayat kesehatan Anda.

Selain menguji dengan tes darah, diagnosis juga dapat dilakukan dengan tes urine. Cara ini berguna untuk mendeteksi apakah kekurangan kalium yang terjadi pada Anda disebabkan oleh banyaknya urin yang dikeluarkan oleh tubuh.

Baca Juga:  Kenali Fungsi dan Jenis Tes Darah

Cara Mengobati Hipokalemia

Cara untuk mendapatkan jumlah kalium sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh adalah dengan mengonsumsi suplemen. Kebanyakan suplemen penambah kalium bisa dikonsumsi dengan cara oral (diminum).

Dalam beberapa kondisi, penanganan hipokalemia harus dilakukan melalui infus. Kondisi-kondisi tersebut antara lain:

  • Kadar kalium yang terlalu rendah sampai pada level yang membahayakan
  • Konsumsi suplemen tidak cukup maksimal atau bahkan tidak mampu menaikkan level kalium dalam darah Anda
  • Hipokalemia yang Anda alami menyebabkan masalah lain, seperti detak jantung yang tidak normal.

Apabila hipokalemia yang Anda alami merupakan akibat dari kondisi medis tertentu, dokter akan melakukan pengobatan.

Sedangkan jika rendahnya kalium dalam darah Anda disebabkan oleh obat-obatan diuretik, dokter akan meminta Anda untuk berhenti mengonsumsinya. Cara ini biasanya cukup ampuh untuk mengatasi masalah rendahnya kadar kalium di tubuh Anda.

Sebelum Anda mengonsumsi atau menghentikan obat-obatan tertentu, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter. Jangan sembarangan mengonsumsi suplemen penambah kalium karena bisa menyebabkan kalium menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan lain yang tidak kalah peliknya yaitu hiperkalemia. Pastikan setiap langkah pengobatan yang Anda ambil sudah sesuai dengan saran dokter.

Baca Juga: 10 Manfaat Penting Potasium untuk Tubuh

 

Sumber

Active Beat. (2019). Hypokalemia: Symptoms and Causes of Low Potassium. www.activebeat.com
Medscape. (2018). Hypokalemia. www.emedicine.medscape.com
WebMD. (2020). What is Hypokalemia? www.webmd.com
Healthline. (2018). Hypokalemia. www.healthline.com