Fungsi dan Efek Samping Spasminal

Fungsi dan Efek Samping Spasminal

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 24 November 2022

 

Spasminal adalah obat untuk mengatasi nyeri. Tak hanya itu, spasminal juga dapat digunakan untuk tujuan perawatan, kontrol, pencegahan, dan perbaikan penyakit dari kondisi dan gejala seperti:

  • Nyeri
  • Sebagai tetes pupil mata
  • Sakit kepala
  • Gejala menstruasi
  • Tukak lambung
  • Reaksi histamin
  • Peradangan
  • Mabuk
  • Spasme bronkus pada asma
  • Batuk rejan

Selain itu, spasminal tablet juga dapat digunakan untuk tujuan yang tidak tercantum di atas.

Obat spasminal terbuat dari bahan aktif seperti methampyrone 500 mg, papaverine HCl 25 mg, belladonna extract 10 mg. Methampyrone atau metamizole merupakan obat yang digunakan sebagai terapi analgesik, antipiretik, dan agen anti inflamasi. Sedangkan belladonna extract digunakan untuk perawatan tetes pupil mata, sakit kepala, gejala menstruasi, tukak lambung, mengatasi reaksi histaminik, peradangan, mabuk perjalanan, kejang bronkus pada asma, batuk rejan, demam, dan kondisi lainnya. Untuk bahan papaverine HCL, biasanya digunakan untuk perawatan, kontrol, pencegahan dan perbaikan penyakit dari kondisi dan gejala yang menyangkut masalah sirkulasi.

Baca Juga: Mengenal Obat Pereda Nyeri dan Cara Kerjanya

Cara Penggunaan

Tablet spasminal harus dikonsumsi sesuai metode penggunaannya yaitu:

Dewasa: jika sakit, konsumsi 1 tablet, berikutnya 1 tablet setiap 6 sampai 8 jam, maksimum dikonsumsi 4 tablet sehari.

Efek Samping Spasminal

Konsumsi obat spasminal dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, efek samping yang akan disebutkan bisa terjadi, tetapi tidak selalu terjadi. Beberapa efek samping mungkin jarang terjadi tetapi bisa menimbulkan dampak yang serius. Sebaiknya segera konsultasi kepada dokter Anda jika Anda mengalami efek samping, terutama jika efek samping yang dialami tidak kunjung hilang. Berikut efek samping yang dapat terjadi karena konsumsi obat spasminal.

  • Retensi urin
  • Detak jantung menjadi cepat
  • Gangguan pencernaan seperti sembelit
  • Kemampuan penglihatan berkurang atau menjadi kabur
  • Ileus paralitik
  • Demam
  • Halusinasi
  • Kejang-kejang
  • Perut terasa kurang nyaman
  • Kulit menjadi kering dan berwarna kemerahan
  • Detak jantung menjadi cepat
  • Vertigo
  • Sakit kepala
  • Muncul ruam pada kulit
  • Anoreksia
  • Badan tidak enak
  • Tekanan darah menjadi naik
  • Muncul keringat

Tindakan Pencegahan Munculnya Efek Samping

Untuk mencegah timbulnya efek samping usai mengonsumsi obat spasminal, sebelum mengonsumsinya sebaiknya beritahu dokter yang menangani Anda tentang daftar obat yang sekarang Anda konsumsi, baik itu obat OTC (over-the-counter), serta kondisi fisik lain seperti alergi, penyakit, dan kondisi kesehatan misalnya sedang hamil, atau akan melakukan tindakan operasi. Hal ini karena beberapa kondisi kesehatan ada yang membuat Anda lebih rentan untuk terkena efek samping dari obat. Oleh karena itu, konsumsilah obat sesuai dengan yang disarankan oleh dokter atau ikuti saja petunjuk yang terdapat pada kemasan produk. Pada umumnya, dosis yang Anda dapat akan disesuaikan dengan kondisi yang Anda alami. Namun, jika kondisi Anda tidak segera berubah atau justru menjadi lebih buruk, maka segeralah berkonsultasi kepada dokter agar segera mendapatkan penanganan dengan cepat dan tepat.

Cara Konsumsi

Jika Anda terlewat satu dosis dari mengonsumsi obat spasminal, maka segeralah menggunakannya atau mengonsumsinya setelah Anda menyadarinya. Jika Anda baru sadar setelah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang sudah terlewat lalu lanjutkan jadwal konsumsi obat Anda seperti seharusnya. Jangan terlalu banyak mengonsumsi obat untuk mengganti dosis obat yang sudah terlewat. Jika Anda sering terlewat dari dosis yang seharusnya, maka ada baiknya Anda mulai memasang alarm atau meminta tolong kepada anggota keluarga di rumah Anda untuk mengingatkan Anda. Selain itu, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendiskusikan perubahan jadwal dosis atau jadwal baru untuk mengganti dosis obat yang terlewat, apalagi jika Anda telah melewatkan terlalu banyak dosis.

Anda juga tidak boleh menggunakan lebih dari dosis yang ditentukan. Mengonsumsi obat lebih banyak tidak akan memperbaiki gejala yang Anda alami. Hal tersebut justru dapat menimbulkan keracunan atau efek samping yang serius. Jika Anda mencurigai bahwa Anda atau siapapun telah overdosis konsumsi spasminal, maka sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Anda juga sebaiknya tidak memberikan obat-obatan Anda kepada orang lain, meskipun Anda tahu bahwa tahu bahwa mereka mengalami gejala dan kondisi yang sama dengan Anda.

Menyimpan Spasminal

Simpanlah obat spasminal pada suhu kamar yang jauh dari panas dan cahaya langsung. Hindari membekukan obat spasminal dan jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Jangan membuang obat ke dalam toilet atau menuangkannya ke dalam saluran pembuangan kecuali memang ada instruksi untuk melakukannya. Hal ini karena obat yang dibuang di saluran pembuangan dapat mencemari lingkungan sekitar.

Jika Anda mengonsumsi satu dosis dari obat spasminal yang sudah kedaluwarsa, maka hal tersebut sebetulnya tidak akan membuat kejadian yang merugikan pada tubuh Anda. Namun, tetap diskusikan dengan penyedia layanan kesehatan terutama apoteker atau dokter untuk segera mendapatkan saran yang tepat jika Anda jadi merasa tidak sehat atau sakit. Konsumsi obat yang sudah kedaluwarsa juga mungkin membuat khasiatnya tidak lagi efektif untuk mengobati kondisi yang Anda alami. Oleh karena itu, demi keamanan, penting untuk tidak menggunakan obat kadaluarsa.

Baca Juga: Mengenal Obat Anti Nyeri Arcoxia

Sumber

Drugs. Metamizole. www.drugs.com

KalbeMed. Spasminal. kalbemed.com

TabletWise. (2020). Spasminal Tablet. www.tabletwise.net

TabletWise. (2021). Belladonna Extract. www.tabletwise.net

TabletWise. (2021). Papaverine Hydrochloride. www.tabletwise.net