Apa Itu Feromon dan Benarkah Bisa Membuat Orang Jatuh Cinta?

Apa Itu Feromon dan Benarkah Bisa Membuat Orang Jatuh Cinta?

Penulis: Anggita | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 22 Mei 2023

 

Di dalam tubuh manusia terdapat banyak jenis senyawa. Namun, manusia memiliki salah satu jenis senyawa yang bekerja di luar tubuh, yaitu feromon.

Senyawa ini dipercaya bisa memengaruhi perilaku orang lain. Sayangnya, sampai saat ini feromon masih menjadi perdebatan karena keberadaannya.

Baca Juga: 6 Tanda Nonverbal Ketika Orang Lain Menyukai Kita

Apakah Feromon Benar-benar Dimiliki oleh Manusia?

Secara singkat, feromon merupakan sebuah “alat” yang digunakan berbagai jenis hewan seperti serangga, vertebrata, dan hewan lainnya untuk menarik lawan jenis.

Feromon disekresikan dalam bentuk urin, dan terkadang pula dilepaskan ke lingkungan sekitar.

Tidak hanya untuk membuat lawan jenis tertarik, feromon juga bisa menjadi sinyal mengenali tanda bahaya di antara hewan. Namun, yang paling sering dibicarakan adalah peran feromon dalam perilaku mamalia, sehingga seringkali kandungan feromon diteliti pada manusia.

Jenis-jenis Feromon

Ada beberapa jenis feromon yang memiliki fungsinya masing-masing, yaitu:

  • Feromon teritori

Yaitu jenis feromon yang bisa membantu hewan menentukan teritori atau daerah kekuasaannya.

  • Feromon jejak

Yaitu jenis feromon untuk membantu hewan kembali ke sarangnya atau sebagai petunjuk.

  • Feromon alarm

Feromon yang dilepaskan ketika hewan diserang oleh predator. Tidak hanya hewan, tanaman juga bisa mengeluarkan feromon ini.

  • Feromon seks

Adalah jenis feromon yang dilepaskan untuk mencari pasangan ketika akan berkembang biak.

  • Feromon agregasi

Yaitu feromon yang dihasilkan oleh salah satu jenis kelamin atau spesies tertentu, dan bisa menarik kedua jenis kelamin.

  • Feromon manusia

Adalah feromon yang bisa meningkatkan hasrat seksual manusia.

Feromon pada Manusia

Hasil studi menunjukkan bahwa feromon manusia hanya bisa memengaruhi perilaku seksual pada manusia saja. Tak heran feromon pada hewan tidak akan bisa memengaruhi manusia.

Meskipun banyak sekali penelitian mengenai feromon pada manusia, namun sayangnya hasilnya masih samar-samar.

Ada beberapa penelitian yang menemukan peran antara feromon dan interaksi manusia. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai hal tersebut:

  • Feromon dan ketertarikan seksual

Pria memiliki jenis feromon yang disebut androsteron. Feromon ini diproduksi lewat kelenjar adrenal, testis, serta ovarium, yang bisa dilepaskan lewat kulit, rambut, maupun urin.

Berbeda dari wanita, kadar feromon pada pria diketahui lebih banyak. Karena hal inilah seorang pria tetap dianggap menarik walaupun tidak memiliki tampilan fisik yang menarik ataupun rupawan.

Singkatnya, feromon bisa membuat orang jatuh cinta pada lawan jenis. Selain bisa membuat orang jatuh cinta, feromon juga bisa membuat orang merasa tidak tertarik pada seseorang.

Sebuah penelitian menunjukkan adanya peningkatan libido pada wanita ketika terpapar androsteron. Sayangnya, pada penelitian lebih lanjut ternyata tidak ada perbedaan reaksi pada wanita ketika mencium feromon.

  • Feromon pada ibu dan anak

Sejumlah riset menunjukkan adanya keterikatan pada bayi yang baru dilahirkan kepada ibu kandungnya.

Hal ini dibuktikan pada bayi yang setelah diberikan ASI, lalu diletakkan di salah satu bantalan dada milik ibu dan orang asing, ternyata bayi tersebut lebih memilih bantalan yang dimiliki oleh ibunya.

  • Feromon dan perasaan

Feromon juga memiliki pengaruh pada perasaan wanita.

Sebuah penelitian yang meneliti penggunaan keringat pria di atas bibir wanita menunjukkan hasil yang memuaskan.

Para wanita ini merasa lebih tenang dan tensinya menjadi berkurang ketika terpapar feromon dari pria.

Selain itu, paparan feromon pria ini juga bisa meningkatkan hormon reproduksi yang biasanya terjadi ketika ovulasi.

Mungkin Anda sudah tahu bahwa bau badan manusia bisa memberikan sinyal tertentu pada orang lain. Namun apakah benar bahwa bau badan alami manusia bisa membuat orang merasa nyaman?

Meskipun ada beberapa penelitian yang menjawab keterkaitan feromon pada respons manusia, namun ternyata ada banyak hal yang perlu untuk dikaji lebih lanjut lagi pada feromon manusia.

Hal ini karena bau badan manusia sendiri juga bisa ditentukan oleh faktor genetik maupun faktor lingkungan. Misalnya, aroma parfum pada setiap orang bisa memberikan reaksi yang berbeda pula bagi orang yang berbeda.

Apakah Parfum Feromon Efektif?

Feromon bisa disekresikan dalam bentuk keringat, sehingga tak jarang akhir-akhir ini banyak bermunculan penjual feromon dalam bentuk parfum.

Meskipun ada bau-bauan jenis tertentu yang diklaim sebagai feromon, ternyata tidak ada bukti saintifik mengenai keampuhan parfum feromon ini.

Oleh karena itu, sebelum Anda membeli produk dengan klaim feromon, Anda perlu tahu bahwa produk parfum feromon bisa saja tak mampu meningkatkan hasrat seksual pada wanita maupun pria.

Baca Juga: 8 Tips Dekati Wanita Tanpa Membuatnya Merasa Risi

Sumber

Britannica. pheromone | Definition, Functions, & Facts | Britannica. www.britannica.com

Better Help. (2021). The Science Behind Pheromones Attraction | BetterHelp. www.betterhelp.com

Medical News Today. (2018). Pheromones: Function, in humans, types, and news. www.medicalnewstoday.com

Web MD. (2003). Men’s Sweat May Soothe a Woman’s Soul. www.webmd.com

Med India. (2013). Pheromones – Types. www.medindia.net

Med India. (2013). Human Pheromones. www.medindia.net

Med India. (2013). Caution About Pheromone Products. www.medindia.net

Whyy. (2021). Is an irresistible human pheromone possible? — WHYY. whyy.org