Adakah Cara Melahirkan Normal Tanpa Jahitan?

Adakah Cara Melahirkan Normal Tanpa Jahitan?

Penulis: Dea | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 6 Februari 2023

 

Ketika Anda menjalani persalinan normal, umumnya vagina akan mengalami kerobekan hingga area perineum yang terletak di antara vagina dan anus Anda.

Ketika robekan ini berukuran cukup besar, maka diperlukan jahitan untuk menormalkan kembali area tersebut.

Tak hanya itu, jahitan juga diperlukan setelah dokter melakukan episiotomi atau tindakan gunting vagina untuk memperlancar keluarnya bayi.

Prosedur ini memang terkesan menyeramkan untuk sebagian orang. Lantas, adakah cara melahirkan normal tanpa jahitan?

Baca Juga: Hai Bunda, Mari Pahami Cara Merawat Tubuh Setelah Melahirkan

Faktor Penyebab Robekan Vagina

Robekan vagina muncul karena berbagai sebab, seperti:

  • Pertama kali melahirkan
  • Ukuran bayi yang besar
  • Pernah menjalani episiotomi
  • Posisi bayi sungsang
  • Melahirkan dengan forsep atau vakum
  • Melahirkan dalam waktu lama

Tips Melahirkan Tanpa Jahitan

Memang tidak ada yang bisa menjamin agar Anda terhindar dari robekan vagina saat melahirkan, tetapi dengan menerapkan cara-cara ini Anda bisa mengurangi risiko robekan parah yang memerlukan jahitan.

Berikut adalah kiat yang bisa Anda coba:

  • Lakukan dorongan dengan hati-hati

Mendorong bayi keluar dengan pelan dan hati-hati dapat memberikan waktu lebih pada jaringan Anda untuk meregang dan memberi jalan bagi bayi.

Tak perlu khawatir, tim medis profesional yang mendampingi proses melahirkan Anda akan memandu Anda untuk melakukan hal ini.

  • Jaga agar area perineum tetap hangat

Perineum merupakan area di antara anus dan vagina Anda. Jaga agar area ini tetap hangat dengan mengaplikasikan kain yang telah dicelupkan ke dalam air hangat pada area tersebut.

  • Pijat perineum

Ketika memasuki tahap kedua persalinan, suster akan memijat perineum Anda.

Mereka juga akan menyarankan Anda untuk melakukannya di rumah pada akhir trimester ketiga sebelum dimulainya persalinan.

  • Melahirkan dalam posisi tegak 

Terdapat segudang posisi persalinan yang bisa membantu menurunkan potensi robekan vagina ketika melahirkan. Salah satunya adalah dengan posisi tegak.

Biasanya suster akan membantu Anda menemukan posisi persalinan yang nyaman dan aman.

  • Mengikuti kelas melahirkan

Ingin mengetahui bagaimana cara mempersiapkan diri untuk melahirkan normal?

Cobalah untuk mengikuti kursus prenatal. Dengan mengikuti kelas tersebut, Anda bisa mengetahui bagaimana proses persalinan dan kelahiran, serta beberapa jenis teknik manajemen nyeri persalinan alami.

  • Memakai air untuk meredakan rasa sakit

Meskipun Anda tidak melahirkan dengan metode water birth, tapi Anda masih bisa memakai air dari pancuran, bak mandi, atau kolam bersalin.

Peran air sendiri adalah untuk menurunkan rasa nyeri saat melahirkan dan membantu Anda untuk rileks.

  • Tetap rileks

Rasa tegang sering kali menghampiri ibu yang hendak melahirkan. Tentu ini akan mengganggu proses persalinan Anda.

Cobalah untuk tetap tenang dengan rutin melakukan teknik meditasi sederhana, agar Anda rileks dan siap menghadapi proses persalinan.

Baca Juga: Wajib Tahu, 7 Nutrisi Makanan yang Penting untuk Ibu setelah Melahirkan

Alasan Diterapkannya Episiotomi

Episiotomi dilakukan saat bayi mengalami kondisi gawat janin, di mana jantung bayi yang belum lahir berdetak lebih cepat atau lebih lambat.

Ini menandakan bayi tidak menerima cukup oksigen dan wajib dilahirkan dengan cepat agar terhindari dari lahir mati.

Alasan lainnya adalah untuk melebarkan vagina, sehingga peralatan seperti forsep atau vakum bisa dipakai untuk membantu kelahiran.

Tak hanya dua hal tersebut, berikut adalah sejumlah alasan lainnya:

  • Kelahiran sungsang, yakni ketika bayi dilahirkan dengan bagian bawah atau kaki terlebih dahulu.
  • Telah mencoba melahirkan selama beberapa jam, dan kelelahan setelah mendorong.
  • Mengidap kondisi medis serius, seperti masalah jantung dan disarankan melakukan persalinan secepat mungkin untuk mengurangi risiko kesehatan lebih lanjut.

Cara Melakukan Episiotomi

Episiotomi dilakukan dengan melibatkan anestesi lokal untuk mematikan rasa di bagian sekitar vagina sehingga Anda tidak merasakan nyeri sedikitpun.

Bila Anda sebelumnya sudah menjalani epidural, maka dosisnya akan ditingkatkan sebelum menjalani prosedur ini.

Dokter juga akan membentuk sayatan diagonal kecil dari bagian belakang vagina, mengarah ke bawah dan keluar ke satu sisi.

Selanjutnya, sayatan tersebut akan dijahit setelah proses melahirkan usai.

Komplikasi pada Robekan Vagina

Robekan vagina memang sering menimbulkan rasa sakit. Kabar baiknya adalah, mayoritas ibu bisa sembuh dengan istirahat, dan mengonsumsi obat yang direkomendasikan oleh dokter.

Terdapat dua jenis robekan vagina serius, yaitu:

  • Laserasi tingkat tiga: Robekan melebar lewat jaringan vagina, kulit, dan otot-otot perineum sampai ke otot-otot yang ada di sekitar anus.
  • Laserasi tingkat empat: robekan melebar ke sfingter anal dan jaringan di bawahnya.

Kedua robekan vagina yang parah ini bisa berakibat pada munculnya inkontinensia, yakni kondisi medis yang muncul akibat terganggunya fungsi kandung kemih untuk menahan atau melepaskan urin.

Tak hanya itu, infeksi pun bisa terjadi. Tanda-tanda infeksi dari robekan vagina termasuk demam atau jahitan yang berbau atau memicu rasa sakit.

Anda juga perlu mendatangi dokter bila keluar darah dalam bentuk gumpalan besar, serta nyeri hebat di tubuh bagian bawah, vagina, atau perineum.

Baca Juga: Ketahui Metode Melahirkan Hypnobirthing

Sumber

Healthline. (2018). Taking Care of Vaginal Tears After Delivery. www.healthline.com 

Cleveland Clinic. (2020). Vaginal Tears During Childbirth. my.clevelandclinic.org 

NHS. (2020). Episiotomy and perineal tears. www.nhs.uk

Parents. (2020). 13 Tips for Having a Successful Non-Medicated, Low-Intervention ‘Natural’ Birth. www.parents.com 

Web MD. (2021). Managing Incontinence. www.webmd.com

Mayo Clinic. (2022). Labor and delivery, postpartum care. www.mayoclinic.org