Pahami Berbagai Risiko Efek Samping Obat Lipitor

Pahami Berbagai Risiko Efek Samping Obat Lipitor

Penulis: Dita | Editor: Umi

Lipitor atau yang dijual dengan nama generik kalsium atorvastatin merupakan obat penurun kolesterol yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Pfizer. Dengan penjualan kumulatif lebih dari 148 miliar dolar, Lipitor menjadi obat resep yang paling banyak digunakan di berbagai belahan dunia.

Lipitor adalah obat resep yang digunakan untuk untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida (sejenis lemak dalam darah), serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Obat ini juga diberikan untuk mengurangi risiko stroke, serangan jantung, serta masalah jantung dan pembuluh darah lainnya.

Lipitor mengandung bahan aktif kalsium atorvastatin. Obat yang termasuk dalam golongan statin ini tersedia dalam bentuk tablet dan termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga Anda hanya bisa menggunakan penggunaannya harus dengan resep dari dokter.

Baca Juga: Perbedaan Antara Kolesterol dan Trigliserida

Bagaimana Cara Kerja Lipitor?

Lipitor bekerja dengan memblokir HMG-CoA reduktase, yaitu enzim hati yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi lipoprotein densitas rendah (LDL) atau yang kita kenal sebagai kolesterol jahat (LDL).

Dengan menurunkan jumlah LDL dalam darah, obat ini dapat mencegah aterosklerosis, kondisi ketika timbunan plak menumpuk pada bagian dalam arteri dan menyebabkannya menjadi sempit dan kaku.

Dengan cara ini, risiko komplikasi yang disebabkan oleh aterosklerosis, seperti serangan jantung, aneurisma, nyeri dada, dan stroke bisa dikurangi. Tidak hanya itu, Lipitor juga bisa menaikkan kadar lipoprotein densitas tinggi (HDL) atau kolesterol baik yang bisa melindungi dari serangan jantung.

Beberapa ahli percaya bahwa HDL bisa membawa plak dari arteri ke hati. Hal ini dapat membantu memperlambat terjadinya penumpukan dan mencegah penyumbatan aliran darah yang membahayakan.

Apa Saja Efek Samping Lipitor?

Lipitor bisa mengatasi masalah kesehatan sesuai dengan yang diindikasikan. Namun, ada beberapa efek samping dan risiko yang perlu Anda waspadai.

Meski jarang terjadi, dalam kasus yang serius, Lipitor bisa menyebabkan reaksi alergi yang parah atau anafilaksis. Jika Anda mengalami gatal-gatal, ruam di kulit, kulit bengkak dan terkelupas, mengi, kesulitan bernapas atau bicara, merasa sesak di dada atau tenggorokan, serta pembengkakan di wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, segera hubungi unit gawat darurat untuk mendapatkan penanganan secepatnya.

Selain itu, dalam kasus yang jarang terjadi, Lipitor bisa menyebabkan kondisi yang mengakibatkan kerusakan jaringan otot yang menyebabkan gagal ginjal, yang dikenal sebagai Rhabdomyolysis.

Gejala Rhabdomyolysis sendiri dapat meliputi nyeri otot yang parah dan kelemahan, mual, urine berwarna kecoklatan atau kemerahan, serta penurunan kesadaran. Masalah ini lebih sering terjadi pada wanita, pada orang dewasa yang lebih tua, orang yang memiliki masalah ginjal atau masalah tiroid yang tidak terkontrol dengan baik.

Hubungi segera dokter Anda jika Anda mengalami nyeri tekan, nyeri otot, atau sensasi lemah yang tidak bisa dijelaskan. Dokter mungkin akan mencoba menurunkan dosis Lipitor Anda atau meresepkan obat lain untuk mengobati kondisi Anda.

Dalam kebanyakan kasus, nyeri otot hilang begitu Anda berhenti mengonsumsi Lipitor. Konsultasikan juga dengan dokter jika Anda mengalami nyeri otot disertai dengan gejala lain, seperti demam, kelelahan yang tidak biasa, dan urine yang berwarna gelap.

Beberapa efek samping lain dari penggunaan Lipitor yang juga membutuhkan perhatian khusus dari dokter antara lain adalah:

  • Kram dan kelemahan otot yang parah di pinggul, leher, bahu, dan punggung. Kondisi ini dapat membuat otot Anda sulit digerakkan sehingga Anda akan mengalami kesulitan mengangkat lengan, kesulitan untuk berdiri, atau memanjat
  • Muncul masalah pada hati yang ditandai dengan sakit perut bagian atas, lemah, perasaan lelah, kehilangan nafsu makan, urine yang berwarna gelap, jaundice (sakit kuning dengan mata dan kulit yang menguning)
  • Mengalami ruam kulit dengan bercak kemerahan, terutama di telapak tangan atau telapak kaki. Masalah ini bisa menjadi tanda eritema multiforme
  • Masalah ginjal yang ditandai dengan buang air kecil dengan volume yang sedikit atau tidak sama sekali, bengkak pada kaki dan pergelangan tangan, merasa lelah, atau sesak napas.

Efek samping lain yang juga umum terjadi setelah konsumsi Lipitor meliputi:

  • Nyeri sendi
  • Hidung tersumbat, tenggorokan sakit
  • Diare. Efek samping ini biasanya lebih buruk saat Anda pertama kali menggunakan Lipitor, dan biasanya membaik setelah minum obat selama beberapa hari
  • Sakit kepala (biasanya akan hilang setelah minggu pertama mengonsumsi Lipitor)
  • Sakit pada lengan dan kaki.

Perlu Anda ketahui bahwa daftar efek samping yang sudah disebutkan di atas mungkin belum seluruhnya. Jika Anda memiliki efek samping lain yang mengganggu, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan.

Apakah Lipitor Boleh Dikonsumsi oleh Wanita Hamil dan Menyusui?

Jika Anda dalam keadaan hamil, jangan minum obat ini karena Lipitor bisa berdampak buruk pada janin dalam kandungan.

Bila Anda sedang dalam pengobatan dengan Lipitor, gunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Hentikan konsumsi obat segera dan hubungi dokter jika Anda hamil.

Wanita yang menyusui juga tidak diperbolehkan meminum obat ini. Hindari meminum obat ini dalam kondisi hamil dan menyusui, kecuali dokter Anda menyarankan sebaliknya.

Makanan dan Obat-obatan Apa yang Sebaiknya Dihindari Saat Minum Lipitor?

Hindari konsumsi obat yang mengandung lemak atau kolesterol tinggi. Jika tidak, maka obat tidak akan efektif. Hindari juga konsumsi alkohol selama Anda minum obat ini karena kadar trigliserida bisa naik dan meningkatkan risiko kerusakan hati.

Grapefruit (buah jeruk bali merah) juga bisa berinteraksi dengan Lipitor dan menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Hindari mengonsumsi lebih dari 1 liter jus grapefruit selama Anda mengonsumsi Lipitor.

Itulah beberapa efek samping dan risiko yang perlu Anda pahami sebelum mengonsumsi Lipitor. Penting juga untuk diingat bahwa Lipitor dan obat statin lainnya tidak boleh menggantikan gaya hidup sehat. Hanya karena Anda mengonsumsi obat kolesterol, bukan berarti Anda bisa melupakan pola makan dan olahraga.

Pengobatan akan jauh lebih efektif (bahkan dengan dosis yang lebih rendah), jika Anda mengikuti gaya hidup sehat. Karena itulah, selain mengonsumsi Lipitor sesuai resep, ingatlah untuk mengatur pola makan dengan membatasi asupan lemak dan berolahraga secara teratur.

Baca Juga: Minuman Penurun Kolesterol yang Ampuh, Yuk Konsumsi!

Sumber

Drugs. (2023). Lipitor. www.drugs.com

Drugwatch. (2022). Lipitor. www.drugwatch.com

Everyday Health. (2021). Lipitor (Atorvastatin). www.everydayhealth.com

National Health Service. Side effects of atorvastatin. www.nhs.uk

RXList. (2022). Lipitor. www.rxlist.com

WebMD. (2023). Lipitor – Uses, Side Effects, and More. www.webmd.com