Berbagai Cara untuk Mengatasi Ejakulasi Dini

Berbagai Cara untuk Mengatasi Ejakulasi Dini

Penulis: Faruq

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 26 November 2022

 

Tidak jarang para pria mengalami masalah ejakulasi dini. Hal ini terjadi karena mereka mengalami orgasme tanpa kendali dan terjadi sangat cepat.

Ejakulasi dini merupakan fenomena yang umum terjadi, khususnya pada pasangan yang baru memulai pengalaman seksual. Seiring bertambahnya usia dan intensitas, penderita gangguan ejakulasi dini akan membaik.

Sebagian besar pasien yang mengalami ejakulasi dini cenderung memerlukan beberapa perawatan yang melibatkan aspek psikologis, perilaku, maupun farmakologis. Adapun berikut ini penjelasan dari beberapa cara untuk mengatasi ejakulasi dini.

Baca Juga: Tanda Ejakulasi pada Wanita, Beda dengan Pria

1. Psikoterapi

Perlu Anda pahami, pada dasarnya ejakulasi dini terjadi karena adanya masalah kejiwaan. Penderita ejakulasi dini umumnya muncul karena masalah kejiwaan, seperti depresi atau gangguan kecemasan.

Oleh karena itu, Anda mungkin membutuhkan psikoterapi sebagai metode medis untuk mengatasi masalah ejakulasi dini.

Pada intinya, setiap orang mempunyai sumber masalah yang berbeda-beda dan tentunya membutuhkan penanganan yang berbeda pula.

Jika Anda merasa mempunyai gejala gangguan ejakulasi, sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui penyebab utamanya. Dengan begitu, dokter akan memberikan pengobatan yang tepat untuk masalah Anda.

2. Pengobatan

Metode medis selain psikoterapi adalah pengobatan yang perlu Anda konsultasikan dengan dokter. Tentunya dokter akan mendiagnosa dan mencari tahu terlebih dahulu penyebabnya sebelum memberikan pertolongan medis melalui pengobatan.

Banyak obat yang mengklaim mampu mengatasi masalah ejakulasi dini. Dosis obat biasanya ditujukan untuk penggunaan sehari-hari maupun dikombinasikan dengan perawatan.

Namun hal yang paling penting, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk melakukan pengobatan. Dokter akan memberikan dosis yang tepat dengan beberapa metode tertentu (sesuai kondisi) untuk memaksimalkan penggunaan obat.

Bahkan jika ejakulasi dini disebabkan oleh gangguan kecemasan maka Anda mungkin akan diberikan antidepresan atau obat penenang untuk masalah psikologis. Untuk ejakulasi disertai gangguan lain, seperti disfungsi ereksi, dokter akan memberi resep obat-obatan, seperti sildenafil, tadalafil, dan sebagainya.

Namun perlu diketahui, setiap obat memiliki efek samping. Jika hendak mengonsumsi obat sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Baca Juga: Apakah Tisu Magic Aman? Kenali Kandungannya

3. Senam Kegel

Para peneliti dan dokter menemukan bahwa senam kegel atau manuver kegel dapat mencegah ejakulasi dini. Senam ini bertujuan untuk menguatkan otot dasar panggul, yaitu otot yang berguna untuk menahan kencing. Dengan demikian, senam ini akan membantu Anda untuk lebih kuat mengontrol rangsangan.

Untuk melakukannya ada beberapa langkah yaitu:

  • Menemukan letak otot dasar panggul dengan cara menghentikan buang air kecil atau mengencangkan otot untuk menahan urin keluar. Aktivitas ini melibatkan otot dasar panggul. Setelah Anda menemukan letak otot tersebut, Anda dapat melatihnya dengan duduk, berdiri, atau berbaring.
  • Lakukan teknik pengencangan dengan menahan kontraksi selama tiga detik, kemudian rileks selama tiga detik. Anda dapat melakukannya beberapa kali secara berturut-turut. Ketika otot dirasa semakin kuat, Anda dapat melakukannya dengan duduk, berdiri, atau berjalan.
  • Untuk mendapatkan hasil terbaik, Anda hanya perlu fokus untuk mengencangkan otot dasar panggul saja. Berhati-hatilah untuk tidak menggunakan otot perut, paha, atau pantat, serta jangan menahan napas. Anda justru diharuskan bernapas dengan normal selama latihan.

Senam ini dapat dilakukan 3 kali sehari, dengan beberapa set pengulangan. Namun perlu diketahui, melatih otot panggul membutuhkan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan. Hal ini bergantung apakah inti masalah terdapat pada otot dasar panggul atau tidak.

4. Behavioral therapy

Mengatasi ejakulasi dini mungkin dapat dilakukan dengan cara sederhana seperti terapi perilaku. Dokter mungkin akan menyarankan cara ini dan Anda memerlukan bantuan pasangan untuk melakukannya.

Tujuan behavioral therapi adalah mengenali rangsangan yang muncul sebelum ejakulasi. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui dan mengontrol ejakulasi dan dapat berlatih untuk menahannya.

Namun, meskipun terapi perilaku bisa Anda lakukan secara mandiri, sebaiknya Anda tetap berkonsultasi dengan dokter. Dokter tentunya akan memberikan petunjuk dan cara tepat melakukan terapi ini. Dengan begitu, upaya untuk mengatasi ejakulasi dini menjadi lebih tepat dan efektif.

Ada dua teknik yang bisa diterapkan untuk berlatih masturbasi.

Teknik start-and-stop

Anda bisa meminta pasangan untuk merangsang penis terlebih dahulu. Ketika Anda merasakan hendak ejakulasi, segera hentikan rangsangan dan cobalah untuk menahan ejakulasi hingga penis merasa rileks kembali.

Anda dapat melakukannya 24 kali sebelum Anda benar-benar melakukan ejakulasi. Umumnya, cara ini bisa dilakukan tiga kali per minggu hingga Anda merasa bisa mengontrol ejakulasi dengan baik.

Teknik pause-squeeze

Teknik ini dilakukan dengan bantuan pasangan. Ketika penis mendapatkan rangsangan dan hendak merasakan ejakulasi, segera hentikan rangsangan. Kemudian pasangan Anda dapat meremas penis dengan kuat hingga ereksi mulai melemah.

Cara ini dapat membantu Anda merasakan sensasi sebelum klimaks, sehingga Anda dapat mengontrol dan menunda ejakulasi dengan baik.

5. Mengurangi sensitivitas ketika berhubungan

Mengurangi sensitivitas penis sangat membantu untuk mengatasi ejakulasi dini. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan tisu magic maupun kondom ketika berhubungan.

  • Tisu Magic mempunyai kandungan benzokain yang berfungsi untuk meredam rangsangan dari kulit. Kandungan tersebut dapat membuat penis Anda mati rasa, sehingga membuat ereksi bertahan lebih lama. Namun, meski memiliki manfaat, penggunaan tisu magic juga memilki berbagai risiko efek samping berbahaya, seperti menyebabkan iritasi kulit, memicu alergi pada penis atau vagina wanita, dan disfungsi ereksi.
  • Kondom mempunyai kemampuan untuk mengurangi sensitivitas penis ketika berhubungan. Sedikitnya rangsangan yang diterima penis dapat membuat ereksi bertahan lebih lama. Beberapa produk juga menawarkan “climax control”. Produk tersebut mengandung benzokain maupun lidokain yang berfungsi untuk mengurangi rangsangan yang dirasakan. Sehingga kondom dapat membantu Anda menahan ereksi lebih lama.

Selain beberapa metode di atas, Aktivitas seksual yang rutin juga akan membantu pria dalam mengatasi masalah ejakulasi. Terkadang Anda bahkan perlu melakukan aktivitas seksual lain dengan bantuan pasangan. Hal ini akan membantu Anda untuk meringankan tekanan saat berhubungan intim.

Baca Juga: Mengetahui Ragam dan Jenis Obat Kuat Pria

 

Sumber


Chung, E., Gilbert, B., Perera, M., & Roberts, Matthew J. 2015. Premature ejaculation: A clinical review for the general physician. Australian Family Physician. Vol. 44 No. 10
Family Doctor. (2018). Premature Ejaculation. www.familydoctor.org
Healthline. (2018). Everything You Should Know About Premature Ejaculation. www.healthline.com
Mayo Clinic. (2020). Premature ejaculation. www.mayoclinic.org
Medical News Today. (2019). Home remedies for premature ejaculation. www.medicalnewstoday.com