Waspada! Sel Epitel di Urine dapat Menandakan Penyakit

Waspada! Sel Epitel di Urine dapat Menandakan Penyakit

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Perlu Anda waspadai, sel epitel pada urine bisa menandakan beberapa penyakit serius. Epitel merupakan sel yang berasal dari permukaan tubuh seperti kulit, pembuluh darah, saluran kemih, serta kelenjar dan organ tubuh lainnya.

Sel epitel berfungsi untuk melindungi organisme dari kerusakan akibat mikroba, bahan kimia, serta kerusakan organ fisik. Dengan begitu, sel epitel berfungsi untuk melindungi tubuh dari bahaya yang akan masuk ke tubuh.

Di tubuh manusia terdapat 3 jenis sel epitel yang sesuai dengan bentuknya. Sel epitel kubus berada di kelenjar dan ginjal, sel epitel pipih berada di pembuluh darah dan pembuluh limfa, dan sel epitel silinder yang melapisi saluran pencernaan dan kandung kemih.

Sel epitel pada urine

Meski bermanfaat bagi tubuh, jika urine mengandung sel epitel dalam jumlah yang melebihi batas normal maka hal ini dapat menandakan bahwa tubuh Anda sedang terserang penyakit. Jika hal ini terjadi, Anda perlu memeriksa dengan melakukan pengecekan dengan prosedur urinalisis.

Urinalisis merupakan prosedur pengecekan urine untuk mendeteksi dan mengenali adanya masalah pada tubuh seperti infeksi saluran kemih, diabetes, dan penyakit ginjal. Pengecekan ini mencangkup warna, konsentrasi, dan kandungan dalam urine Anda.

Ada tiga cara urinalisis yaitu pemeriksaan mikroskopik, analisis dipstick, dan pengecekan langsung oleh dokter. Umumnya, pengecekan epitel pada urine dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopik.

Dokter akan memeriksa urine Anda melalui mikroskop. Jika terdapat sel epitel dalam jumlah yang sedikit maka hal ini masih terbilang normal. Adapun kadar normal sel epitel pada urine sekitar 0-4 sel epitel per satuan HPF (high pass filter) jenis squamous.

Apabila sel epitel pada urine Anda melebihi jumlah tersebut, hal ini dapat menandakan tubuh sedang mengalami masalah seperti infeksi jamur, tumor, kanker, dan gangguan pada sistem urologi, seperti ginjal dan kandung kemih.

Biasanya, dokter juga menyarankan untuk menjalani beberapa pemeriksaan jumlah epitel pada urine ketika jumlahnya tidak normal. Beberapa pengecekan lanjutan akan Anda lakukan apabila mengalami gejala penyakit ginjal dan saluran kemih, seperti:

  • Sering buat air kecil dengan jumlah urine yang sedikit (anyang-anyangan).
  • Terasa nyeri saat buang air kecil atau buang air besar.
  • Perut terasa sakit.
  • Sakit di bagian punggung.

Baca Juga : Sering Mengompol? Kenali Inkontinensia Urine!

Jenis sel epitel pada urine juga dapat menandakan kondisi tertentu pada tubuh Anda. Misalkan, epitel pada urine mengandung hemoglobin atau partikel darah dalam jumlah yang banyak mengindikasikan terjadinya hematuria sebelum pemeriksaan visual.

Selain pengecekan sel epitel, biasanya dokter akan memeriksa urine Anda untuk mendeteksi beberapa masalah lain seperti kelainan pada sel darah merah atau putih, yang dapat menjadi tanda terjadinya infeksi, penyakit ginjal, kanker kandung kemih, atau kelainan darah.

Selain itu, jika terdapat gumpalan seperti batu pada urine maka hal ini dapat mengindikasikan adanya penyakit batu ginjal serta infeksi bakteri atau ragi.

Faktor pemicu kandungan sel epitel pada urine

Tidak semua orang yang menjalani pengecekan urine harus juga melakukan pemeriksaan jumlah sel epitel. Pengecekan epitel pada urine umumnya hanya untuk pasien dengan kondisi tertentu, seperti:

  • Menurunnya sistem kekebalan tubuh.
  • Ibu hamil.
  • Tekanan darah tinggi atau hipertensi.
  • Gagal ginjal kronis.
  • Pembesaran kelenjar prostat (penyakit BPH).
  • Pengidap diabetes.

Baca Juga : Fungsi Jaringan Epitel pada Tubuh

Penanganan sel epitel pada urine

Setelah melakukan pengecekan urine dan terdapat sel epitel yang cukup banyak, dokter akan memberikan Anda pilihan penanganan berdasarkan penyebabnya.

Sebagai contoh, jika adanya sel epitel dalam urine karena penyakit ginjal kronis, dokter akan melakukan tindakan khusus agar tidak menyebabkan gagal ginjal. Semakin cepat mendapatkan tindakan, semakin rendah pula risiko terjadinya komplikasi.

Selain itu, jika terdapat epitel dalam urine karena infeksi saluran kemih (ISK), maka dokter akan melakukan penanganan dengan obat antibiotik atau antivirus, serta menyarankan untuk mengonsumsi air putih lebih banyak untuk mempercepat proses penyembuhan.

Oleh sebab itu, ada baiknya Anda selalu memperhatikan urine melalui kondisi saat buang air kecil, serta warna dan bau urine yang keluar.

Anda juga dapat melakukan konsultasi ke dokter jika memiliki pertanyaan atau gejala tertentu untuk mendapatkan solusi yang terbaik.

Baca Juga : Mengenali Sistem Urinaria dan Gangguannya

Sumber

Healthline. (2018). Why Are There Epithelial Cells in My Urine?. www.healthline.com

Healthline. (2018). Urinalysis. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2019). Urinalysis. www.mayoclinic.org

Medical News Today. (2018). Epithelial cells in urine: What does it mean?. www.medicalnewstoday.com

MedlinePlus. (2020). Epithelial Cells in Urine. www.medlineplus.gov

WebMD. (2020). Urinalysis (Urine Test). www.webmd.com