Pahami Bahaya Syok Kardiogenik
Pahami Bahaya Syok Kardiogenik
Penulis: Dea | Editor: Umi
Syok kardiogenik merupakan kondisi berbahaya di mana jantung Anda tiba-tiba tidak mampu memompa darah dengan cukup untuk memenuhi kebutuhan Anda. Kondisi ini paling sering terjadi akibat serangan jantung yang parah, tetapi tidak semua penderita serangan jantung mengalami syok kardiogenik.
Syok kardiogenik jarang terjadi, tetapi apabila tidak segera ditangani kondisi ini sering kali mematikan. Ketika penderitanya mendapatkan perawatan medis dengan cepat, sekitar setengah dari orang-orang dengan kondisi ini bisa bertahan hidup. Segera hubungi dokter apabila Anda memiliki salah satu gejala dari syok kardiogenik.
Baca Juga: Syok Neurogenik: Ketahui Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Penyebab Syok Kardiogenik
Serangan jantung yang parah bisa merusak ruang pemompaan utama jantung (ventrikel kiri). Saat hal ini terjadi, tubuh Anda tidak bisa menerima cukup darah yang kaya oksigen. Kondisi lainnya yang bisa melemahkan jantung dan bisa memicu syok kardiogenik mencakup:
- Miokarditis: kondisi meradangnya otot jantung
- Endokarditis: infeksi di lapisan dalam dan katup jantung
- Fibrilasi ventrikel: kondisi jantung berdenyut dengan ritme yang tidak normal
- Ventrikel takikardi: kondisi ventrikel yang berdenyut terlalu cepat
- Tamponade jantung: penimbunan cairan atau darah berlebih di sekitar jantung
- Emboli paru: arteri di paru-paru secara tiba-tiba mengalami penyumbatan. Umumnya disebabkan oleh bekuan darah
- Regurgitasi katup mendadak: kerusakan pada katup jantung yang menyebabkan aliran darah mengalir balik
- Overdosis obat atau keracunan zat tertentu yang bisa mengganggu kemampuan pemompaan jantung Anda.
Faktor Risiko Syok Kardiogenik
Sebagian orang berisiko tinggi mengalami syok kardiogenik, seperti:
- Berusia 75 tahun atau lebih
- Berjenis kelamin wanita
- Mengalami penyakit kardiovaskular yang mendasarinya, seperti aterosklerosis, gagal jantung, atau penyakit katup iskemik
- Mengalami kelebihan berat badan
- Memiliki riwayat gagal jantung atau serangan jantung
- Mengalami penyumbatan (penyakit arteri koroner) di sebagian arteri utama jantung Anda
- Mengalami penyakit katup jantung jangka panjang
- Memiliki tekanan darah tinggi
- Mengalami diabetes
- Mengalami gangguan paru, seperti pneumotoraks.
Gejala Syok Kardiogenik
Gejala syok kardiogenik timbul akibat hilangnya darah kaya oksigen dalam tubuh. Munculnya gejala akan bergantung pada seberapa cepat tekanan darah turun dan seberapa rendahnya.
Beberapa individu pada awalnya ada yang mengalami gejala ringan, sedangkan yang lain tidak mengalami gejala, bahkan tiba-tiba kehilangan kesadaran. Berikut ini adalah beberapa kemungkinan gejalanya:
- Kebingungan
- Pingsan
- Tekanan darah menurun secara tiba-tiba
- Denyut nadi lemah
- Bernapas cepat
- Urin keluar lebih sedikit dari biasanya
- Berkeringat
- Kaki bengkak
- Urat menonjol di leher
- Nyeri dada bila didahului oleh serangan jantung
- Tangan dan kaki menjadi dingin
- Kulit pucat.
Pengobatan Syok Kardiogenik
Tujuan penanganan syok kardiogenik untuk memperlancar aliran darah dan oksigen ke organ utama sehingga mencegah kerusakan. Penanganan syok kardiogenik meliputi:
- Alat penunjang hidup untuk mengembalikan aliran darah ke organ utama
- Obat untuk menangkal pembekuan darah yang dapat memperkuat jantung dan mendapatkan lebih banyak darah ke organ utama
- Pemasangan alat di dalam tubuh yang berperan untuk mendukung jantung memompa darah ke organ dan seluruh tubuh.
Baca Juga: Prosedur Pemasangan Ring Jantung
Komplikasi Syok Kardiogenik
Bila syok kardiogenik tidak segera ditangani, maka organ tubuh tidak akan mendapatkan suplai oksigen yang cukup melalui darah. Hal ini bisa menjadi pemicu kerusakan organ sementara atau permanen. Berikut ini beberapa komplikasi akibat syok kardiogenik:
- Kerusakan otak
- Gagal hati atau ginjal
- Stroke
- Serangan jantung
- Kerusakan pada hati, ginjal, atau organ lain akibat kekurangan oksigen yang bisa menjadi permanen.
Pencegahan Syok Kardiogenik
Cara paling tepat untuk menghindari syok kardiogenik adalah dengan mengubah gaya hidup untuk mempertahankan kesehatan jantung dan tekanan darah Anda.
1. Jangan merokok dan hindari asap rokok
Bila Anda merokok, cara paling tepat untuk menurunkan risiko mengalami serangan jantung adalah dengan berhenti merokok.
2. Mempertahankan berat badan yang sehat
Memiliki berat badan berlebih meningkatkan munculnya faktor risiko lain serangan jantung dan syok kardiogenik, seperti tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, dan diabetes. Hanya dengan mengurangi berat badan sebanyak 4,5 kilogram sudah bisa menurunkan tekanan darah Anda.
3.Makan lebih sedikit makanan mengandung kolesterol dan lemak jenuh
Dengan membatasi konsumsi makanan yang mengandung kolesterol dan lemak jenuh, Anda bisa menurunkan risiko penyakit jantung.
4. Mengurangi garam
Terlalu banyak garam bisa memicu penimbunan cairan di dalam tubuh yang dapat memperberat kerja jantung. Garam banyak ditemukan pada makanan kaleng dan olahan. Sebaiknya Anda mengecek label makanan terlebih dahulu sebelum membeli untuk memastikan kadar garamnya.
5. Membatasi konsumsi alkohol
Bila Anda minum alkohol, lakukan dalam jumlah sedang. Untuk orang dewasa yang sehat disarankan untuk minum sebanyak satu gelas sehari untuk wanita dan dua gelas sehari untuk pria.
Baca Juga: Segera Tangani Syok Hipovolemik!
SumberCleveland Clinic. (2018). Cardiogenic Shock. my.clevelandclinic.org
Healthline. (2017). Ventricular Fibrillation. www.healthline.com
Healthline. (2020). Cardiogenic Shock. www.healthline.com
Mayo Clinic. (2021). Cardiogenic Shock. www.mayoclinic.org
Medical News Today. (2021). What Is Cardiogenic Shock?. www.medicalnewstoday.com