Prosedur Pemasangan Ring Jantung

Prosedur Pemasangan Ring Jantung

Penulis: Agnes | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 8 Februari 2023

 

Pemasangan ring jantung atau biasa disebut stent merupakan salah satu pengobatan efektif untuk penderita jantung koroner. Stent jantung adalah tabung kecil yang dapat dimasukkan ke dalam saluran jantung yang tersumbat. Tujuannya agar jalur yang tersumbat tetap terbuka sehingga aliran darah jantung lancar.

Stent atau ring jantung terbuat dari logam atau plastik. Stent juga bisa dilapisi obat untuk mencegah terjadinya penyumbatan kembali pada arteri jantung.

Penderita jantung koroner biasanya membutuhkan stent saat plak menyumbat pembuluh darah. Plak pada saluran jantung ini terbentuk akibat menumpuknya kolesterol jahat dan zat lainnya dalam tubuh yang menempel di dinding pembuluh darah.

Meskipun penderita jantung koroner telah melakukan pemasangan stent, pasien tetap disarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat agar bisa pulih dengan cepat dan mencegah terjadinya penyumbatan kembali.

Baca Juga: 11 Rekomendasi Makanan yang Baik Dikonsumsi Penderita Jantung Bengkak

Bentuk Stent Jantung

Stent jantung berbentuk seperti tabung yang digunakan untuk menopang saluran pada jantung. Ada beberapa jenis stent yang paling umum yaitu stent koroner dan vaskuler. Stent koroner adalah jenis stent yang paling umum. Jenis stent ini sering digunakan dalam operasi angioplasty untuk membuka arteri. 

Stent yang paling umum digunakan adalah stent berbahan logam, tetapi ada juga yang berbahan plastik. Stent tersusun dari kawat berbentuk, seperti jala atau jaring.

Biasanya stent memiliki panjang yang bervariasi, sekitar 1–20 mm, 8–48 mm, dan 2–5 mm. Pemasangan stent pada tubuh bersifat permanen dan tidak bisa dikeluarkan lagi dari tubuh.

Oleh karena itu, penderita yang telah melakukan pemasangan stent tetap harus mengonsumsi obat-obatan untuk mencegah terjadinya penyumbatan arteri. Beberapa stent bahkan mengandung obat-obatan, yang dilepaskan secara perlahan ke dalam tubuh pasien.

Kapan Harus Memasang Stent?

Seperti semua organ dalam tubuh, jantung membutuhkan suplai darah yang konstan. Ini disuplai oleh arteri koroner.

Pada penderita, arteri ini bisa menyempit dan mengeras (aterosklerosis), yang bisa menyebabkan penyakit jantung koroner. Jika aliran darah ke jantung terbatas, hal itu menyebabkan nyeri dada yang dikenal sebagai angina, yang biasanya dipicu oleh aktivitas fisik atau stres.

Meskipun angina sering kali dapat diobati dengan obat-obatan, pemasangan stent mungkin diperlukan untuk memulihkan suplai darah ke jantung pada kasus yang parah saat konsumsi obat tidak efektif. 

Baca Juga: Tanda dan Gejala Penyakit Jantung

Langkah-Langkah Pemasangan Stent Jantung

Sebelum Pemasangan Stent

Sebelum melakukan pemasangan stent, pasien akan menerima anestesi agar tertidur selama operasi dan tidak merasakan sakit.

Tubuh pasien akan dihubungkan ke mesin bypass jantung-paru sebelum operasi. Prosedur ini akan membuat darah mengalir ke seluruh tubuh selama prosedur berjalan.

Pemasangan Stent Jantung

Dokter akan melakukan kateterisasi dengan memasukkan selang kateter yang ujungnya dilengkapi balon dan sudah dipasangi ring jantung. Dokter akan membuat sayatan kecil. Selang tersebut dimasukkan melalui pembuluh darah ke arteri koroner yang mengalami masalah (penyumbatan).

Selama prosedur, dokter menggunakan teknik pencitraan yang disebut angiogram untuk membantu memandu stent atau ring melalui pembuluh darah. Alat tersebut memiliki kamera di ujungnya untuk membantu dokter memantau kondisi di monitor dan menemukan arteri yang mengalami penyumbatan.

Setelah itu, dokter akan memperbaiki pembuluh yang rusak rusak atau tersumbat lalu memasang stent. Kemudian dokter akan mengeluarkan alat pemasang stent dari tubuh Anda dan menutup sayatan.

Setelah Pemasangan Stent Jantung

Setelah operasi, pasien akan menghabiskan satu hari atau lebih di unit perawatan intensif (ICU).

Anda akan diberikan cairan dan obat-obatan melalui jalur intravena. Tabung lain akan mengalirkan urin dari kandung kemih Anda dan cairan serta darah dari dada Anda. Anda mungkin diberi oksigen melalui masker di hidung Anda.

Setelah itu, Anda akan dipindahkan ke unit perawatan progresif selama beberapa hari. Waktu yang Anda habiskan di ICU bergantung pada kondisi dan pembedahan Anda. Jika pemulihan kondisi Anda cepat terjadi, kemungkinan Anda akan melakukan rawat jalan.

Selama perawatan, tim medis akan memantau kondisi Anda dan mengamati tanda-tanda infeksi pada ring jantung. Tim medis akan memeriksa tekanan darah, pernapasan, detak jantung, dan rasa sakit setelah operasi secara berkala. 

Dokter juga akan memberi Anda instruksi mandiri selama pemulihan, seperti mengamati tanda-tanda infeksi pada luka operasi, merawat luka operasi dengan benar, minum obat, dan mengelola rasa sakit dan efek samping lainnya pasca operasi.

Perawatan Rutin Setelah Pemasangan Stent

Setelah operasi, Anda mungkin merasakan sensasi nyeri pada luka sayatan. Obat penghilang rasa sakit ringan bisa mengobati ini. Dokter akan meresepkan obat antikoagulan untuk mencegah pembekuan darah. 

Selain itu, dokter biasanya menganjurkan untuk tetap di rumah sakit semalaman untuk memastikan tidak ada komplikasi. Jika kondisi tubuh membaik, Anda diperbolehkan pulang. Saat kembali ke rumah, minumlah banyak air putih dan batasi aktivitas fisik berat. 

Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Lemah Jantung dan Cara Mencegahnya

Risiko Pemasangan Stent Jantung

Setiap prosedur pembedahan memiliki risiko, termasuk pemasangan stent jantung. Beberapa risiko yang mungkin terjadi dari pemasangan stent adalah:

  • reaksi alergi terhadap obat yang digunakan
  • masalah pernapasan karena anestesi
  • perdarahan
  • pembekuan darah
  • serangan jantung
  • infeksi pembuluh darah
  • penyempitan kembali arteri
  • stroke dan kejang.

Selain itu, dalam beberapa kasus terjadi penolakan pada tubuh terhadap stent. Ini karena stent terbuat dari logam. 

Jika pasien memiliki alergi atau sensitif terhadap logam, maka penolakan stent ini akan terjadi. Karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai alergi dan seluruh riwayat penyakit yang pernah dialami.

Baca Juga: Hipertrofi Ventrikel Kiri, Pembesaran Bilik Kiri Jantung

 

Sumber

Healthline. (2018). Stent: Purpose, Procedure, and Risks. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2020). Heart valve surgery. www.mayoclinic.org

NHS. (2018). Coronary angioplasty and stent insertion. www.nhs.uk

WebMd. (2020). Types of Stents and Their Uses. webmd.com

WebMd. (2020). Angioplasty and Stents for Heart Disease Treatment. webmd.com

Wisegeek. (2021). What Are the Different Types of Stents?. wisegeek.com