Mengenal Lebih Jauh tentang Stenosis Spinal

Mengenal Lebih Jauh tentang Stenosis Spinal

Penulis: Dita | Editor: Umi

Stenosis spinal atau stenosis tulang belakang adalah penyempitan ruang di dalam tulang belakang yang bisa memberikan tekanan pada saraf yang melewati tulang belakang. Stenosis spinal paling sering terjadi di punggung bawah dan leher.

Beberapa pasien yang menderita stenosis spinal mungkin tidak mengalami gejala. Namun, ada sebagian yang mengalami rasa sakit, kesemutan, mati rasa, dan otot yang melemah. Seiring berjalannya waktu, gejala-gejala ini bisa semakin memburuk.

Stenosis spinal paling sering disebabkan karena keausan pada tulang belakang yang berhubungan dengan osteoarthritis. Dalam kasus stenosis spinal yang parah, dokter bisa merekomendasikan operasi untuk menciptakan ruang tambahan bagi sumsum tulang belakang atau saraf.

Baca Juga: Gangguan Sistem Muskuloskeletal (Tulang, Sendi, Otot)

Jenis-jenis Stenosis Spinal

Jenis stenosis spinal ada dua dan diklasifikasikan berdasarkan posisinya. Seseorang mungkin akan mengalami lebih dari 1 jenis stenosis spinal.

Dua jenis stenosis spinal yang umum terjadi meliputi:

  • Stenosis serviks. Pada kondisi ini, penyempitan terjadi pada bagian tulang belakang di leher Anda.
  • Stenosis lumbal. Pada kondisi ini, penyempitan terjadi pada bagian tulang belakang di punggung bawah Anda. Ini adalah jenis paling umum dari stenosis tulang belakang.

Penyebab Stenosis Spinal

Spinal atau tulang belakang membentang dari leher ke punggung bawah. Tulang-tulang belakang Anda membentuk kanal tulang belakang yang melindungi sumsum tulang belakang dan semua saraf yang ada di sana.

Beberapa orang terlahir dengan kanal tulang belakang yang kecil. Kondisi ini disebut dengan congenital stenosis.

Namun, kebanyakan stenosis tulang belakang terjadi ketika sesuatu terjadi dan mempersempit ruang terbuka di dalam tulang belakang. Penyebab stenosis tulang belakang antara lain:

  • Pertumbuhan tulang yang berlebihan

Kerusakan akibat keausan tulang karena osteoarthritis tulang belakang bisa memicu pembentukan taji tulang yang dapat tumbuh ke dalam kanal tulang belakang.

  • Disk hernia

Bantalan lembut yang berfungsi sebagai peredam kejut di antara tulang belakang cenderung akan mengering seiring dengan pertambahan usia.

Retakan di bagian luar disk memungkinkan beberapa bagian dalam yang lembut keluar dan menekan sumsum tulang belakang atau saraf.

  • Ligamen yang menebal

Ligamen yang menebal bisa menonjol ke kanal tulang belakang dan menyebabkan stenosis spinal.

  • Tumor

Stenosis spinal juga bisa terjadi karena pertumbuhan abnormal di dalam sumsum tulang belakang, di dalam selaput yang menutupi sumsum tulang belakang, atau di ruang antara sumsum tulang belakang dengan tulang belakang.

  • Cedera tulang belakang

Kecelakaan atau trauma bisa menyebabkan patah tulang atau dislokasi yang merusak kanal tulang belakang.

Baca Juga: Anda Mengalami Cedera Hamstring? Lakukan ini!

Gejala Stenosis Spinal

Pasien dengan stenosis tulang belakang mungkin akan mengalami sejumlah gejala pada bagian kaki, antara lain:

  • Sakit parah
  • Mati rasa
  • Lemah
  • Kram.

Dalam kasus yang parah, penderita stenosis spinal mungkin mengalami kelumpuhan kaki sebagian atau seluruhnya. Kondisi ini merupakan kondisi darurat medis dan pasien harus segera dibawa ke unit gawat darurat.

Ada juga penderita stenosis spinal yang mengalami efek samping berupa sindrom cauda equina (CES). CES memengaruhi akar saraf di dasar tulang belakang.

Sindrom cauda equina merupakan kondisi serius yang bisa menyebabkan kelumpuhan permanen dan inkontinensia jika tidak segera ditangani. Beberapa gejala CES antara lain:

  • Nyeri saraf sciatic yang menjalar ke satu kaki
  • Kelemahan pada satu atau kedua kaki
  • Kesulitan berjalan
  • Fungsi kandung kemih atau usus yang tidak normal
  • Hilangnya sensasi pada alat kelamin, anus, dan paha bagian dalam
  • Hilangnya fungsi seksual.

Pengobatan Stenosis Spinal

Stenosis spinal bisa semakin parah seiring berjalannya waktu. Meski tidak ada obat yang bisa menyembuhkan, perawatan dan obat-obatan bisa membantu mengurangi gejala yang timbul.

  • Obat-obatan. Obat pereda nyeri, seperti asetaminofen dan obat antiinflamasi nonsteroid, tersedia tanpa resep dan bisa digunakan oleh penderita stenosis spinal.
  • Pembedahan. Dalam beberapa kasus, pasien mungkin perlu menjalani operasi dekompresi tulang belakang untuk meringankan gejala yang parah atau memburuk.

Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang stenosis spinal. Jika Anda mengalami berbagai gejala yang disebutkan di atas, segera hubungi dokter untuk mendapatkan saran medis terbaik.

Baca Juga: Syringomyelia: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

Sumber

Cleveland Clinic (2020). Spinal Stenosis. www.clevelandclinic.org

Mayo Clinic (2020). Spinal Stenosis. www.mayoclinic.org

Medical News Today (2019). Spinal Stenosis: Everything You Need to Know. www.medicalnewstoday.com

Rheumatology (2021). Spinal Stenosis. www.rheumatology.org