Perbedaan Anxiety Disorder dan Panic Attack

Perbedaan Anxiety Disorder dan Panic Attack

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 31 April 2023

Anxiety disorder (anxiety attack) dan panic attack merupakan dua istilah yang sering digunakan secara bergantian. Istilah ini merupakan hal yang umum karena kedua masalah ini memiliki beberapa gejala umum yang sama. Namun, tenaga kesehatan profesional menggunakan istilah ini untuk menunjukkan gejala dan gangguan kesehatan mental dengan fitur yang berbeda. Lantas, apa yang membedakan keduanya?

Serangan panik atau panic attack ditandai dengan gelombang rasa takut dan tidak nyaman yang disertai dengan gejala fisik maupun mental lainnya. Serangan panik sifatnya episodik dan biasanya memuncak dalam beberapa menit atau jam.

Di sisi lain, kecemasan atau anxiety merupakan bagian dari respons emosional dan perlindungan yang tertanam secara alami sebagai bagian dari diri manusia. Anxiety yang berlangsung lama dan berlebihan bisa mengganggu aktivitas seseorang sehari-hari. Kondisi inilah yang disebut sebagai anxiety disorder. Orang dengan masalah anxiety disorder memiliki gejala khas berupa rasa cemas yang berlebihan.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh tentang Retardasi Mental

Perbedaan Klinis Antara Panic Attack dengan Anxiety Disorder

Tenaga profesional kesehatan mental mendasarkan diagnosis pada kedua masalah kesehatan mental dalam buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5th Edition atau yang dikenal sebagai DSM-5. Buku ini merupakan panduan yang digunakan oleh tenaga profesional untuk mendiagnosis berbagai masalah kondisi mental.

Dalam panduan tersebut dijelaskan bahwa perbedaan utama antara panik dan kecemasan paling mudah digambarkan lewat intensitas gejala serta lamanya gejala utama muncul.

Gejala panic attack biasanya memuncak sekitar 10 menit, sementara kecemasan bisa berlangsung selama berbulan-bulan. Untuk membedakannya, simak gejala antara panic attack dengan anxiety disorder berikut ini!

Gejala Panic Attack

Adapun sejumlah gejala yang bisa Anda alami jika mengalami panic attack atau serangan panik antara lain:

• Muncul secara tiba-tiba
• Tanda atau gejala bertahan selama beberapa menit
• Disertai dengan gemetar
• Nyeri data
• Hot flashes (sensasi panas atau hangat yang tiba-tiba muncul di tubuh bagian atas, biasanya di wajah, leher atau dada).

Gejala Anxiety Disorder

Serangan kecemasan bukanlah kondisi yang dapat didiagnosis. Namun, gejala gangguan kecemasan umum (GAD) meliputi:

• Muncul secara bertahap
• Gejala bisa bertahan lebih lama selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau berbulan-bulan.
• Menimbulkan perasaan gelisah, khawatir, dan/atau takut
• Kelelahan
• Ketegangan otot
• kesulitan berkonsentrasi
• Menyebabkan penderitanya mudah marah.

Panic attack berhubungan dengan kondisi tertentu yang dikenal sebagai gangguan panik (panic disorder), meski bisa juga terjadi pada orang dengan masalah kejiwaan yang lain. Anda tetap bisa mengalami serangan panik meski tidak punya masalah kondisi kejiwaan tertentu.

Panic attack atau serangan panik secara umum berbeda dengan anxiety karena disertai dengan gejala, seperti:

• Rasa terasing dari dunia (terpisah dari dunia/derealisasi)
• Rasa asing dari diri sendiri (depersonalisasi).

Jika panic attack kerap dialami oleh mereka yang memiliki masalah panic disorder, istilah anxiety attack atau serangan kecemasan di sisi lain tidak didefinisikan dalam DSM-5.

Sebaliknya, anxiety digunakan untuk menggambarkan ciri inti dari beberapa penyakit mental lain. Selain anxiety disorder, anxiety atau kecemasan juga kerap dialami oleh mereka yang mengalami gangguan obsesif-kompulsif dan gangguan terkait trauma atau stres.

Gejala kecemasan berbeda dari panic attack karena mencakup gejala-gejala seperti ketakutan dan kekhawatiran, tetapi tanpa rasa takut yang ekstrem dan rasa terasing (seperti yang terjadi karena serangan panik).

Sementara gejala panic attack lainnya yang tidak dialami oleh penderita anxiety disorder adalah merasa sangat takut, seperti akan mati, merasa hilang kendali, atau seperti akan menjadi gila.

Baca Juga: Kenali Perbedaan Depresi dan Stres

Ringkasan

Meskipun menunjukkan gejala yang serupa, ada beberapa perbedaan utama antara anxiety disorder dan panic attack.

Anxiety disorder (gangguan kecemasan) dan panic attack (serangan panik) memiliki gejala, penyebab, dan faktor risiko yang hampir serupa. Namun, serangan panik cenderung lebih intens dan sering kali disertai dengan gejala fisik yang lebih parah.

Mungkin sulit untuk mengetahui apakah yang Anda alami adalah kecemasan atau serangan panik. Namun, ingatlah hal-hal berikut:

• Penyebab: Kecemasan biasanya terkait dengan sesuatu yang dianggap membuat stres atau mengancam. Serangan panik tidak selalu disebabkan oleh stresor (faktor-faktor yang menyebabkan stres). Mereka paling sering terjadi secara tiba-tiba.
• Tingkat keparahan gejala: Gejala kecemasan bisa ringan, sedang, atau berat. Misalnya, kecemasan mungkin terjadi di benak Anda saat Anda menjalani aktivitas sehari-hari. Di sisi lain, serangan panik sebagian besar melibatkan gejala yang parah dan mengganggu.
• Respons tubuh: Selama serangan panik, otak memerintahkan sistem saraf otonom untuk mengaktifkan respons ‘fight-or-flight’ (melawan atau menghindar). Hal ini membuat Tubuh menghasilkan zat kimia, termasuk adrenalin, yang memicu perubahan fisiologis berupa peningkatan detak jantung. Gejala fisik pada serangan panik ini sering kali lebih intens daripada gejala kecemasan.
• Kecepatan timbulnya gejala: Meskipun kecemasan dapat meningkat secara bertahap, serangan panik biasanya datang secara tiba-tiba.
• Efek: Serangan panik biasanya memicu kekhawatiran atau ketakutan terkait serangan lain. Hal ini mungkin berdampak pada perilaku Anda, sehingga membuat Anda menghindari tempat atau situasi yang menurut Anda berisiko terkena serangan panik.

Itulah beberapa hal yang membedakan antara anxiety disorder dan panic attack. Perlu Anda ketahui bahwa gejala penyakit mental apa pun tidak dapat didiagnosis sendiri. Jika Anda mengalami hal-hal yang mengganggu terkait kondisi psikologis Anda, hubungi tenaga kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Waspadai Pertanda Seseorang Terkena Gangguan Mental