Penyebab dan Cara Mengatasi Sperma Berdarah

Penyebab dan Cara Mengatasi Sperma Berdarah

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 23 Agustus 2023

 

Sperma yang berdarah saat seorang pria mengalami ejakulasi sebenarnya merupakan hal yang tidak biasa dan kerap membuat cemas. Untungnya, sperma berdarah biasanya bukan pertanda masalah medis yang serius.

Untuk pria muda berumur di bawah 40 tahun yang tidak punya gejala atau faktor risiko medis yang mendasarinya, darah dalam air mani atau sperma akan hilang dengan sendirinya.

Namun, untuk pria yang berusia 40 tahun ke atas, masalah sperma berdarah mungkin membutuhkan evaluasi dan pengobatan lebih lanjut. Kondisi ini berlaku terutama untuk pria dengan kondisi:

  • Berulangkali menemukan darah dalam spermanya,
  • Memiliki gejala tertentu saat buang air kecil atau ejakulasi, dan
  • Memiliki risiko kanker, gangguan perdarahan atau kondisi lain.

Dalam istilah medis, darah dalam sperma disebut dengan hematospermia atau hemospermia. Ketika pria ejakulasi, mereka biasanya tidak memeriksa air mani mereka. Oleh sebab itu, sampai saat ini belum diketahui dengan pasti seberapa banyak kasus ini terjadi.

Baca Juga: Pahami Arti Tingkat PSA Tinggi tetapi Bukan Kanker Prostat

Penyebab Sperma Berdarah

Darah dalam air mani bisa berasal dari berbagai penyebab dan kondisi yang berbeda, antara lain:

1. Infeksi dan Peradangan

Peradangan merupakan penyebab paling umum sperma berdarah. Darah bisa berasal dari infeksi atau peradangan di salah satu kelenjar, saluran atau saluran yang memproduksi dan mengalirkan air mani dari tubuh.

Kelenjar dan saluran tersebut antara lain:

  • Prostat (kelenjar yang menghasilkan bagian cairan air mani)
  • Uretra (tabung yang membawa urin dan air mani dari penis
  • Epididimis dan vas deferens (struktur seperti tabung kecil tempat sperma matang sebelum ejakulasi)
  • Vesikula seminalis (zat yang menambahkan lebih banyak cairan ke air mani).

Infeksi bisa juga berasal dari IMS (Infeksi Menular Seksual), seperti gonore dan klamidia, atau dari infeksi virus atau bakteri lain. Infeksi dan peradangan adalah penyebab di balik hampir 4 dari 10 kasus sperma berdarah.

2. Trauma atau Prosedur Medis

Darah dalam sperma biasanya ditemukan setelah seseorang menjalani prosedur medis. Misalnya, sebanyak 4 dari 5 pria mungkin sementara akan mengalami sperma berdarah setelah melakukan biopsi prostat.

Prosedur yang dilakukan sebagai pengobatan untuk masalah kencing juga bisa menyebabkan trauma ringan yang menyebabkan perdarahan sementara. Kondisi ini biasanya akan menghilang beberapa minggu setelah prosedur dilakukan.

Terapi radiasi, vasektomi, dan suntikan untuk wasir juga bisa menyebabkan munculnya darah pada sperma.

Trauma fisik pada organ seks setelah patah tulang panggul, cedera pada testis, aktivitas seksual yang terlalu keras, atau masturbasi, serta berbagai cedera lainnya juga bisa menyebabkan sperma berdarah.

3. Obstruksi

Salah satu tabung atau saluran kecil dalam sistem reproduksi bisa mengalami obstruksi atau penyumbatan. Hal ini bisa menyebabkan pembuluh darah pecah dan mengeluarkan sejumlah kecil darah. BPH (benign prostatic hyperplasia) atau pertumbuhan tumor non-kanker pada kelenjar prostat juga bisa menyebabkan munculnya darah pada sperma.

4. Tumor dan Polip

Satu tinjauan terhadap lebih dari 900 pasien dengan sperma berdarah menemukan bahwa hanya 3,5% pasien yang benar-benar memiliki tumor dan sebagian besar tumor berada di prostat.

Sperma berdarah juga bisa berkaitan dengan kanker testis, kandung kemih, prostat, dan organ reproduksi, serta saluran kemih lainnya.

5. Masalah pada Pembuluh Darah

Semua struktur halus yang terlibat dalam ejakulasi mulai dari prostat sampai tabung kecil yang membawa sperma, mengandung pembuluh darah.

Kerusakan pembuluh darah dalam sistem ini juga bisa menyebabkan munculnya darah dalam air mani.

6. Kondisi Medis Lainnya

Peningkatan tekanan darah tinggi, HIV, penyakit hati, leukemia, dan kondisi medis lainnya juga bisa menyebabkan sperma berdarah.

Sayangnya, sebanyak 15% kasus sperma berdarah tidak diketahui penyebabnya. Banyak dari kasus sperma berdarah juga bisa hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan medis.

Baca Juga: Spermatogenesis, Proses Pembentukan Sel Sperma Di Dalam Testis

Penanganan Terhadap Sperma Berdarah

Perawatan terhadap masalah sperma berdarah yang direkomendasikan oleh dokter umum atau ahli urologi biasanya tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Dalam banyak kasus, sperma berdarah tidak butuh pengobatan.

Namun, jika ada alasan jelas yang diidentifikasi, perawatan akan difokuskan untuk mengatasi penyebab spesifiknya. Misalnya saja, Anda mungkin akan diberi antibiotik untuk mengobati infeksi.

Jika ada penyebab serius, seperti gangguan pembekuan darah dan kanker, pasien akan dirujuk ke spesialis yang sesuai untuk perawatan yang dibutuhkan.

Baca Juga: Berapa Lama Sperma Akan Bertahan Setelah Dikeluarkan?

Sumber

Cleveland Clinic (2021). Blood in the Semen (Hematospermia). www.clevelandclinic.org

Mayo Clinic (2020). Blood in Semen. www.mayoclinic.org

NHS (2019). Blood in Semen (Hematospermia). www.nhs.uk

Webmd (2021). Blood in Semen (Hematospermia). www.webmd.com