Pahami Arti Tingkat PSA Tinggi tetapi Bukan Kanker Prostat

Pahami Arti Tingkat PSA Tinggi tetapi Bukan Kanker Prostat

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 23 Agustus 2023

 

PSA merupakan singkatan dari Prostate Specific Antigen. Tes PSA adalah tes darah yang biasanya digunakan untuk skrining kanker prostat. Tes ini dilakukan untuk mengukur jumlah antigen spesifik prostat yang ada dalam darah Anda.

PSA adalah protein yang diproduksi oleh jaringan kanker maupun non-kanker di prostat, kelenjar kecil yang terletak di bawah kandung kemih pada pria. PSA sebagian besar ditemukan dalam air mani yang juga diproduksi di prostat. Sejumlah kecil PSA juga biasanya beredar dalam darah.

Tes PSA dapat mendeteksi kadar PSA yang tinggi yang dapat mengindikasikan adanya kanker prostat. Namun, ada juga kondisi tertentu yang membuat PSA Anda tinggi selain kanker prostat.

Baca Juga: Fungsi Kelenjar Prostat dan Berbagai Masalah Kesehatannya

Bagaimana Kategori Level PSA yang Normal?

Sebenarnya tidak ada yang namanya PSA normal untuk pria manapun pada usia tertentu. Hanya saja kebanyakan pria dengan kanker prostat memang memiliki level PSA yang lebih tinggi. Secara umum perhitungannya adalah:

Jika PSA Anda berada dalam kisaran batas (4–10%), persentase PSA bebas dapat membantu membedakan antara kanker prostat dan BPH (Benign Prostate Hyperplasia/pembesaran prostat jinak).

Polanya berlawanan dengan yang terlihat pada PSA, di mana persentase PSA bebas tinggi (di atas 20%) menunjukkan BPH sementara PSA bebas kurang dari 10% ada kemungkinan lebih  besar mengindikasikan kanker.

Kondisi Non Kanker Prostat yang Menyebabkan PSA Tinggi

Ada beberapa kondisi selain kanker prostat, yang bisa membuat level PSA Anda tinggi yakni:

1. Usia

Tingkat PSA kemungkinan akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Kenaikan normal ini kemungkinan terjadi akibat pertumbuhan jaringan prostat jinak.

Beberapa pria juga mengalami pembesaran prostat seiring dengan bertambahnya usia yang juga bisa meningkatkan kadar PSA.

2. BPH

Disebut juga dengan pembesaran prostat, BPH (benign prostatic hyperplasia) adalah kondisi yang umum terjadi pada pria lansia. BPH bisa meningkatkan kadar PSA dan memengaruhi kandung kemih serta saluran kemih.

Pria dengan BPH kemungkinan mengalami kesulitan buang air kecil. Jika tidak diobati, kondisi ini bisa mengganggu fungsi ginjal. Gejalanya antara lain:

  • Kesulitan memulai buang air kecil
  • Keluaran urine yang lemah (urine menetes atau mengejan saat buang air kecil), atau urine berhenti ketika penderita baru saja mulai buang air kecil
  • Sering buang air kecil
  • Tidak bisa menahan keinginan buang air kecil
  • Ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih seutuhnya (tidak tuntas saat buang air kecil).

3. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih juga bisa meningkatkan level PSA. ISK biasanya didiagnosis dengan tes urine dan diobati dengan antibiotik. Beberapa gejala ISK antara lain:

  • Dorongan konstan untuk buang air kecil yang tidak selalu hilang sepenuhnya setelah buang air
  • Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara maksimal
  • Nyeri punggung bawah, terutama di panggul
  • Sakit perut
  • Sensasi terbakar atau nyeri saat buang air kecil
  • Demam atau kedinginan.

4. Radang Prostat

Radang prostat atau prostatitis adalah kondisi umum pada pria di bawah 50 tahun dan sering kali terjadi karena infeksi bakteri.

Infeksi ini menyebabkan pembengkakan, peradangan, dan iritasi pada kelenjar prostat. Gejalanya mirip dengan infeksi saluran kemih (ISK).

Baca Juga: Ketahui Manfaat Asam Folat untuk Pria

5. Ejakulasi

Beberapa penelitian menemukan efek ejakulasi terhadap level PSA.

Salah satu studi yang diterbitkan pada tahun 2016 menemukan bahwa kadar PSA pada beberapa pria meningkat setelah mereka ejakulasi. Nilainya mungkin akan tetap tinggi sampai 24 jam sesudahnya.

Masih dibutuhkan riset tambahan untuk mengetahui bagaimana hubungan ejakulasi dengan peningkatan level PSA. Meski begitu, hal ini sebaiknya menjadi pertimbangan saat Anda ingin melakukan tes PSA.

6. Hormon Paratiroid

Hormon paratiroid adalah hormon yang diproduksi oleh tubuh untuk mengatur kadar kalsium dalam darah.

Hal ini juga bisa meningkatkan pertumbuhan sel kanker prostat bahkan pada pria yang tidak menderita kanker prostat. Untuk alasan ini, kadar hormon paratiroid yang tinggi bisa meningkatkan level PSA.

7. Cedera Prostat

Cedera pada selangkangan yang disebabkan jatuh, benturan atau kecelakaan bisa meningkatkan kadar PSA untuk sementara.

Beri tahu dokter jika Anda mengalami cedera yang disebutkan karena mungkin itu juga memengaruhi level PSA Anda.

8. Prosedur Bedah

Setiap prosedur yang menyebabkan memar sementara atau trauma pada selangkangan dapat berdampak pada tingkat PSA ini termasuk penyisipan semua jenis instrumen termasuk kateter ke dalam kandung kemih.

Itulah beberapa kondisi yang menyebabkan kenaikan level PSA yang tidak berkaitan dengan kanker prostat. Diskusikan semua kemungkinan di atas dengan dokter Anda sebelum melakukan tes PSA untuk kebutuhan skrining.

Baca Juga: Bladder atau Kandung Kemih dan Bermacam Kondisi Kesehatannya

Sumber

Everyday Health (2017). What a High PSA Level Means if It’s Not Prostate Cancer. www.everydayhealth.com

Healthline (2017). 8 Non-Cancerous Causes of High PSA Levels. www.healthline.com

Mayo Clinic (2021). PSA Test. www.mayoclinic.com

Webmd (2021). Prostate-Specific Antigen (PSA) Blood Test. www.webmd.com